Home Blog Page 140

Brand Susu UHT Favorit Warganet Twitter

2

Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan susu yang diolah melalui proses pemanasan pada suhu 135-140 derajat Celcius dalam waktu yang sangat singkat. Susu ini cukup populer dan mudah dijumpai, baik di toko online maupun offline. Kemasannya yang praktis, mudah dibawa ke mana-mana dan dapat diminum kapan saja menjadi salah satu alasan susu ini populer di kalangan semua umur. Terlebih, varian rasa yang ditawarkan juga bermacam-macam.

Menilik keramaian sosial media membahas susu UHT, kira-kira brand dan varian rasa apa saja yang menjadi favorit warganet? Simak hasil pantauan Netray berikut. 

Diskusi Warganet Soal Susu UHT di Twitter

Netray memfokuskan pada empat brand susu UHT populer seperti frisian flag, greenfields, indomilk, dan ultramilk. Periode yang digunakan adalah 1-25 Juli 2020.

Dari hasil penelusuran Netray ditemukan total 6,232 tweets warganet membahas susu UHT dengan keterlibatan akun mencapai 2,5 ribu lebih. Sentimen positif menghiasi pembahasan topik ini di Twitter. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap susu cukup bagus.

Diskusi soal susu UHT di Twitter didominasi oleh akun-akun yang bernaung di bawah jaringan akun fanbase seperti @subtanyarl, @FOODFESS2, @FOOD_FESS dan fanbase brand susu UHT @Indomilk, @FrisianFlagID, dan @GreenfieldsID.

Dari Top Words yang terangkum Netray di atas dapat diamati bahwa Ultramilk dan Indomilk menjadi dua brand teratas yang paling banyak disebut dan diperbincangkan warganet. Kemudian baru diikuti oleh Frisian Flag dan Greenfield di urutan selanjutnya. Seperti apa warganet memperbincangkan masing-masing brand. Apa yang menjadi ketertarikan warganet memilih masing-masing brand tersebut? Berikut Netray akan mengulasnya satu persatu.

1. Ultramilk

Ultramilk merupakan produk susu UHT olahan PT Ultrajaya Milk Industry. Selain full cream, Ultramilk memiliki 5 varian rasa lain seperti coklat, stroberi, moka, karamel, dan taro.

Ultramilk menjadi susu UHT yang paling banyak disebut dan diperbincangkan warganet selama periode 1-25 Juli 2020. Sentimen positif mendominasi pembahasan terkait susu Ultramilk. Ini menunjukkan tingkat peminatan warganet terhadap Ultramilk yang sangat baik. Total warganet yang membahas Ultramilk di Twitter mencapai seribu akun. Mengamati deretan Top Words yang kerap muncul dalam pembahasan topik di atas, dapat diketahui bahwa varian rasa yang paling banyak dijadikan favorit warganet adalah full cream, coklat, strawberry, taro, dan caramel.

2. Indomilk

Indomilk merupakan produk susu olahan dari PT Indolakto. Untuk kemasan kotak UHT, Indomilk memiliki 4 varian rasa yaitu coklat, full cream plain, strawberry, dan pisang. Sementara untuk kemasan botol cair, Indomilk juga memiliki varian rasa melon, strawberry, coklat, dan vanila.

Indomilk berada di urutan kedua paling banyak disebut dan diperbincangkan warganet selama periode 1-25 Juli 2020. Pembahasan untuk topik ini juga didominasi oleh sentimen positf. Variaan rasa yang paling disukai adalah pisang, melon, coklat, full cream, dan strawberry. Di antara ketiga brand kompetitor, Netray melihat bahwa Indomilk unggul di dua rasa yang tidak dimiliki brand lain seperti pisang dan melon.

3. Frisian Flag

Perusahaan susu yang bernaung di bawah Friesland Campina Belanda ini telah lama menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Produk olahan susunya beragam, mulai dari susu bubuk, kental manis, hingga kemasan UHT. Selain full cream, Frisian Flag memiliki varian rasa seperti sweet delight, swiss chocolate, strawberry, ketan hitam, kacang hijau, dan coconut delight serta californian strawberry, belgian coklat, dan french vanila untuk jenis rendah lemah.

Pembahasan untuk topik Frisian Flag masih didominasi oleh sentimen positif meskipun jumlahnya tidak terlalu jauh di atas angka sentimen negatifnya. Rasanya yang ringan dan harganya yang terjangkau menjadi salah satu alasan susu ini disukai warganet. Sementara untuk varian rasa yang paling kerap disebut dan menjadi favorit warganet adalah coconut delight, full cream, coklat, french vanila, strawberry, dan ketan hitam.

4. Greenfields

Meskipun namanya terkesan asing, Greenfields merupakan merk susu lokal yang berbasis di Malang. Tidak banyak varian rasa yang ditawarkan, hanya ada fresh milk, chocho malt, strawberry, dan full cream. Harganya memang sedikit lebih mahal dari ketiga merk susu UHT di atas. Namun, pecinta Greenfields punya alasan untuk tetap memilih susu ini sebagai susu favorit.

Pembahasan untuk topik Greenfields juga didominasi oleh sentimen positif. Sebanyak 312 akun menyebut dan memperbincangkan Greenfields selama periode 1-25 Juli 2020. Dari Top Word di atas dapat diamati bahwa varian rasa full cream, choco malt, fresh milk, dan strawberry merupakan yang paling banyak dipilih susu Greenfields.

Demikian pantauan Netray terkait perbincangan warganet Twitter seputar susu UHT favorit. Ultramilk masih berada di urutan pertama dengan total cuitan mencapai 2 ribu tweets dan dibicarakan oleh seribu akun lebih. Diskusi soal susu di Twitter didominasi oleh sentimen positif. Minat masyarakat terhadap susu UHT cukup tinggi sehingga diskusi terkait brand susu dan varian rasa favorit mengalir deras di Twitter. Meskipun berada di urutan pertama yang paling banyak disebut dan diperbincangkan, Ultramilk tidak turut tergabung dalam jaringan percakapan warganet ketika membahas soal susu. Justru akun fanbase @Indomilk, @FrisianFlagID, dan @GreenfieldsID yang lebih aktif dan masuk dalam jaringan percakapan warganet. Sementara untuk keramaian diskusi, akun-akun komunitas seperti @subtanyarl, @FOOD_FESS, dan @FOODFESS2 turut membantu meramaikan diskusi terkait keempat brand tersebut.

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Minus, Indonesia Diambang Resesi

Pandemi Covid-19 memiliki efek domino pada multisektor, di antaranya pada pertumbuhan ekonomi. Dampak tersebut dirasakan oleh negara-negara di berbagai belahan dunia seperti Korea Selatan, Jerman, Singapura, Perancis, Italia, hingga Amerika Serikat yang telah lebih dulu mengumumkan resesi ekonomi di berbagai negara tersebut. Lalu bagaimanakah kabar terkini dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terancam terperosok ke jurang yang sama? Simak pantauan News Netray selengkapnya.

Kemelut terkait resesi ekonomi terus menjadi perbincangan hangat di portal pemberitaan daring di Indonesia. Terlebih setelah beberapa negara sekelas Jerman dan Amerika Serikat lebih dulu terperosok ke jurang resesi ekonomi. Netray mencoba menelusuri pembahasan terkait topik resesi pada media pemberitaan daring selama 24 Juli 2020 sampai dengan 06 Juli 2020.

Selama periode tersebut Netray menemukan 1,682 artikel dengan pembahasan topik seputar resesi ekonomi yang berasal dari 88 media pemberitaan. Adapun kategori pembahasan didominasi oleh kategori terkait keuangan dan pemerintahan.

Terlihat grafik pemberitaan dengan topik ini muncul setiap harinya selama periode pemantauan Netray. Nasib resesi ekonomi menjadi bayangan yang menakutkan bagi setiap negara yang dilanda pandemi. Lumpuhnya aktivitas maupun kegiatan produksi dan ekonomi menyebabkan rendahnya daya beli masyarakat hingga tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja di suatu negara. Hal ini menjadi imbas yang tidak dapat terelakkan sejak mewabahnya virus Corona.

Resesi semakin membayangi ekonomi RI sejak beberapa negara termasuk Amerika Serikat telah lebih dulu mengalami. Resesi merupakan penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Dalam hal ini angka penjualan atau output ekonomi negara secara keseluruhan akan mengalami penurunan.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pada tanggal 05 Juli 2020 lalu, pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh minus 5,32% pada kuartal II. Meski belum dinyatakan resesi pada saat ini, namun pertumbuhan minus akan membayangi kuartal III dan IV sehingga kemungkinan resesi akan besar terjadi pada Oktober 2020. Meski demikian, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi situasi tersebut.

Namun bila kondisi resesi terus berlanjut hingga pada tahun 2021 maka kemungkinan ekonomi akan terperosok pada jurang depresi akan lebih besar. Hal ini tentu akan membahayakan bagi sektor investasi yang akan mengalami penurunan signifikan dan berdampak pada ketersediaan lapangan pekerjaan.

Untuk dapat menghindari terperosok semakin dalam pada lubang resesi maka pemerintah memiliki tugas untuk lebih fokus pada penanganan Covid-19. Dengan demikian rasa aman akan tercipta dan masyarakat dapat kembali menjalankan roda perekonomian sebagaimana biasa. Hal serupa disampaikan oleh Agus Martowardojo selaku Mantan Gubernur Bank Indonesia, ia mengatakan momen adaptasi New Normal dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pertumbuhan perekonomian bila masyarakat dapat disiplin mematuhi protokol kesehatan. Tidak hanya itu, pemerintah juga dinilai perlu meningkatkan daya beli masyarakat agar pergerakan ekonomi semakin menggeliat.

Top Categories

Dalam Top Kategori pemberitaan terkait topik ini terlihat nama Joko Widodo selaku Presiden RI dan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI menjadi entitas yang paling populer. Selain itu, terlihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang negaranya telah lebih dulu resmi mengalami resesi dan berimbas pada Indonesia. Pada kategori Top Portal media pemberitaan daring CNBC Indonesia dan Sindonews menempati urutan teratas sebagai media yang paling banyak menerbitkan pemberitaan terkait hal ini.

Masa pandemi yang masih berlangsung menyebabkan efek domino pada berbagai sektor semakin parah. Ekonomi menjadi sektor utama yang terpukul akan pandemi ini. Rendahnya daya beli masyarakat dan penurunan output ekonomi negara secara keseluruhan menyebabkan investasi negara pun mengalami keanjlokkan. Hal ini akan menyebabkan angka PHK naik secara signifikan. Itulah beberapa dampak yang akan dihadapi oleh Indonesia jika nantinya harus berada di jurang resesi. Bahkan jika keadaan ini terus berlanjut maka bukan tidak mungkin ekonomi akan masuk pada babak depresi di masa mendatang.

Menjemput Pembelian Jet Tempur Bekas Lewat Cuitan Netizen

Guna memperkuat pertahanan negara dari matra udara, Menhan Prabowo mengungkapkan rencana pembelian tambahan jet tempur. Sejumlah model pesawat sempat dianggap menjadi incaran Prabowo. Hingga akhirnya terdengar kabar bahwa Menhan sudah mengajukan proposal pembelian 15 jet Eurofighter Typhoon milik pemerintah Austria.

Manuver ini memunculkan silang pendapat di muka publik karena beberapa hal. Pertama, pesawat jet tersebut dianggap barang bekas karena dibeli bukan langsung dari produsen Konsorsium Eropa dan Airbus. Kedua, 15 jet Eurofighter ini memiliki masa lalu sangat buruk menyangkut skandal korupsi, penggelembungan harga, hingga rencana pemensiunan.

Selama bulan Juli lalu, media monitoring Netray melakukan pemantauan media dengan kata kunci “jet tempur”, “prabowo”, “bekas”, dan “austria”. Ditemukan 172 berita yang mengandung kata kunci tersebut dan ditulis oleh 46 media daring di seluruh Indonesia (gbr 1).

Dari pengamatan ini diketahui bahwa berita pembelian jet tempur bekas ini pertama kali muncul pada tanggal 19 Juli 2020 sore oleh Tribun Medan (gbr 2). Sedangkan pemberitaan sebelumnya, yang berselang 5 hari sebelumnya yakni tanggal 14 Juli (gbr 3), belum menjelaskan secara definitif model jet tempur yang akan dibeli. Media masih menebak-nebak sejumlah kandidat yang cocok untuk menjaga langit Indonesia (gbr 4).

Menilik media yang paling banyak meliput wacana ini, Netray menemukan CNBC Indonesia menulis 18 artikel. Dilanjutkan Kompas dan CNN Indonesia dengan 11 berita (gbr 6). Mereka menyajikan liputan dengan gaya bahasa dan sentimen masing-masing.

Sentimen Media

Secara garis besar, pendapat media terkait rencana pembelian ini cenderung negatif. Netray menemukan 94 berita bernada negatif, dan hanya 44 laporan saja yang memiliki sentimen positif (gbr 7). Kontroversi dibalik status pesawat tempur Eurofighter Typhoon tentu menjadi alasan utama mengapa sentimen negatif lebih mendominasi.

Lantas isu apa saja yang diangkat oleh media massa terkait dengan upaya pembelian pesawat jet tempur bekas oleh Menhan Prabowo. Dari penelusuran Netray, ditemukan sejumlah retorika yang disampaikan media massa. Tentu saja retorika ini memiliki muatan sentimen negatif.

Retorika pertama adalah dengan membandingkan spesifikasi pesawat ini dengan model yang lebih canggih. Hal itu dilakukan oleh CNBC Indonesia. Eurofighter yang “dibidik” oleh Prabowo dihadap-hadapkan dengan pesawat jet buatan Rusia, Sukhoi Su-57 (gbr 8). Padahal pesawat Eurofighter merupakan pesawat jet generasi keempat, sedangkan Su-57 terhitung masuk ke generasi kelima. Jika ingin apple to apple, jet buatan Uni Eropa ini harusnya dibandingkan dengan Su-27, yang saat ini sudah dimiliki militer Indonesia.

CNBC juga melakukan klaim sepihak dengan menyebut pesawat ini ‘Dibuang’ oleh militer Austria (gbr 8). Faktanya Austria memang melakukan kesalahan pembelian yang diwarnai kasus korupsi. Matra udara Austria, sebagai negara kecil, juga tak cocok dengan tipe pesawat ini. Termasuk dengan jumlah pesawat yang dibeli dinilai berlebihan untuk negara yang tak memiliki sejarah konflik kontemporer dengan negara tetangganya.

Sejumlah pemberitaan negatif di atas masih bercampur lagi dengan sekian banyak sudut pandang yang menyudutkan posisi menhan Prabowo dan proyek pembelian jet tempur bekas milik Austria. Mulai dari harga hingga latar belakang pembelian jet yang syarat penyimpangan seperti kasus korupsi.

Tanggapan Netizen

Melalui kata kunci yang sama, Netray mencari tahu bagaimana pendapat publik terkait wacana pembelian jet tempur bekas ini. Dari pemantauan di platform sosial media Twitter selama periode bulan Juli yang lalu, Netray menemukan 319 total cuitan yang mengarah pada subyek (gbr 14).

Selama satu bulan, kata kunci yang berhubungan dengan jet tempur bekas terkonsentrasi di akhir bulan. Meskipun publik sudah mulai membicarakannya sejak awal bulan (gbr 14). Rencana pembelian jet tempur bekas ini memang sudah mendapat kecaman terlepas dari model pesawat yang akan dibeli. Netizen merasa pemerintah tidak sensitif terhadap situasi ekonomi dengan merilis rencana pembelian 15 jet tempur Eurofighter Typhoon dari Austria.

Sentimen negatif semakin bertambah banyak begitu netizen tahu jenis dan dari mana pesawat jet bekas itu akan didapatkan (gbr 19). Sejumlah netizen membeberkan pendapat mereka, dalam hal ini mempertanyakan mengapa harus membeli pesawat yang sudah pernah dipakai militer Austria (gbr 20-23). Alih-alih melanjutkan rencana pembelian Sukhoi yang sudah lama tidak terlaksanakan.

Meski sentimen negatif mewarnai perbincangan di Twitter. Anomali justru muncul jika melihat data reaksi netizen terhadap cuitan yang paling berpengaruh. Secara agregatif Netray mengumpulkan setidaknya 2.272 interaksi terhadap setiap cuitan yang berkolerasi dengan kata kunci (gbr 24).

Namun, jika data ini disilangkan dengan diagram peringkat akun dengan interaksi tertinggi, justru sentimen negatif tidak mendapat banyak tempat. Dari sekian top account seperti: @MaspiyuO, @DavidPurnamaHan, dan @JKDaulay, justru mencuitkan pendapat yang bersentimen positif (gbr 25).

Artinya akun yang memiliki pengaruh tinggi dalam konteks ini mendukung kebijakan dari Menhan Prabowo terkait pembelian jet tempur bekas. Namun, khalayak umum tetap memberikan sentimen negatif sebagai bentuk penetrasi media ke dalam wacana masyarakat.

Kesimpulan

Menhan Prabowo memiliki rencana untuk memperkuat pertahanan udara militer Indonesia dengan mendatangkan sejumlah jet tempur. Rencana ini dianggap kurang sensitif dengan situasi perekonomian nasional akibat dampak pandemi covid-19. Ditambah lagi dengan fakta bahwa jet Eurofighter Typhoon milik militer Austria ini memiliki sejarah yang buruk termasuk skandal korupsi. Masyarakat yang mendapat informasi dari media massa sehingga mereka mengikuti sentimen yang dibawa oleh media massa.

Antusiasme Warganet Menyambut Festival Seni di Tengah Pandemi: ARTJOG RESILIENCE

Masa pandemi Covid-19 masih belum berlalu, masyarakat masih harus membiasakan diri untuk terus bertahan di tengah pandemi ini. Meski demikian, di tengah masa adaptasi tersebut ARTJOG tetap menyelenggarakan festival seni yang diadakan pada setiap tahunnya. Lalu bagaimanakah sambutan warganet terkait kabar ini? Simak selengkapnya.

Melalui pantauan media monitoring Netray selama 06 Juli 2020–04 Agustus 2020 ditemukan sebanyak 365 cuitan seputar ARTJOG yang didominasi oleh cuitan bersentimen positif. Dengan total impresi mencapai 2,021 dan potential reach sebesar 773,8K.

ARTJOG merupakan salah satu pameran seni terbesar di Indonesia. Festival seni rupa kontemporer ini akan digelar di tengah adaptasi kebiasaan baru yang menjadi tantangan para seniman untuk terus berkarya meski berada di tengah keterbatasan. Pada tahun ini festival seni bertajuk ARTJOG: RESILIENCE akan diselenggarakan di Jogja National Museum pada 08 Agustus 2020 sampai dengan 10 Oktober 2020.

ARTJOG dan Antusiasme Warganet

Berdasarkan pantauan Netray terlihat perbincangan terkait topik ini mulai memuncak pada 10 Juli 2020 hingga 11 Juli 2020. Pada tanggal tersebut bertepatan pada saat akun @artjog mengumumkan terkait tetap diadakannya ARTJOG tahun ini. Sebelumnya, terlihat warganet khawatir tahun ini tidak akan diadakannya festival seni ini karena pandemi. Namun, kekhawatiran tersebut pun terbayar dengan diumumkannya ARTJOG tetap diadakan sehingga terlihat antusiasme positif warganet yang menyambut kabar tersebut.

Menyambut akan diselenggarakannya festival seni tersebut warganet mulai bertanya apakah ARTJOG dapat dikunjungi secara langsung seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Menjawab hal tersebut pihak ARTJOG menyampaikan bahwa festival ini belum dapat dikunjungi secara langsung, melainkan hanya melalui daring sehingga masyarakat dapat menikmati dengan #dirumahaja.

Kabar akan diselenggarakannya ARTJOG tahun ini menjadi kabar baik seperti sebuah oase di padang pasir. Pasalnya tidak sedikit dari masyarakat yang telah merasa jenuh menghadapi pandemi saat ini. Terlihat antusiasme warganet menyambut digelarnya salah satu festival seni terbesar di Indonesia ini. Meski demikian sebagian warganet masih harus bersedih karena tidak dapat berkunjung secara langsung.

Selain itu, menyesuaikan adaptasi kebiasaan baru ini ARTJOG pun harus menyederhanakan penyusunan beberapa programnya sehingga untuk sementara program penghargaan untuk seniman muda (Young Artist Award) dan ARTJOG Daily Performance terpaksa tidak dilaksanakan.

Pasangan Independen Mundur dan Isu Manipulasi Dukungan dalam Kontestasi Pilkada Batam

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Batam direncanakan digelar serentak pada Desember 2020. Sejumlah nama pun mengemuka dalam kontestasi pilkada, baik sebagai bakal calon wali kota maupun wakil wali kota. Tak ketinggalan, isu-isu seputar tahapan pilkada pun kerap berhembus di media. Lalu, seperti apa arah perbincangan publik membahas topik Pilkada Batam? Siapa tokoh yang paling banyak disorot dan diperbincangkan? Berikut pantauan Netray.

Pemberitaan Topik Pilkada Batam di Media

Dengan menggunakan kata kunci pilkada batam dan pilwako && batam, Netray menghimpun 106 artikel yang terbit dari 15 portal media berita daring. Pemberitaan seputar topik Pilkada Batam secara umum mengarah pada pembahasan di ranah Politik (94,3%). Topik ini paling banyak diangkat oleh Tribun Batam, Batam News, dan Batam Pos.

Pemberitaan seputar topik pilkada Batam diramaikan oleh berita dengan sentimen negatif. Di media berita daring topik ini memuncak pada 9 Juli 2020. Dari penulusuran Netray, publik sedang ramai menyoroti pasangan jalur independen Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga yang mengundurkan diri dari Kontestasi Pilkada Batam karena dukungan masyarakat Batam tidak cukup memenuhi syarat KPU Batam. Keputusan keduanya muncul setelah melihat proses verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU hingga dinyatakan bahwa keduanya belum berhasil mencapai target dukungan sebesar 48.816 yang disyaratkan.

Terdapat sejumlah fakta di lapangan yang menghambat verifikasi dukungan untuk Rian-Yusiani, seperti alamat KTP tidak sesuai hingga sekitar 70 persen pendukung tidak dapat ditemui petugas verifikasi faktual KPU karena pindah rumah dan berbagai alasan lainnya. Beberapa masyarakat bahkan mengaku tak pernah memberi dukungan kepada calon perseorangan Rian Ernest-Yusniani Gurusinga. Setidaknya, ada tiga laporan masyarakat yang masuk ke Bawaslu Batam atas pencatutan identitas untuk dukungan pasangan jalur independen tersebut.

Tokoh dan Organisasi Partai yang Paling Banyak Disorot dalam Kontestasi Pilkada Batam

Sehubungan dengan pengunduran dirinya dari jalur independen, nama Rian Ernest dan Yusiani masuk dalam deretan Top Person yang paling banyak disorot dalam pemberitaan seputar Pilkada di bulan Juli 2020. Kemudian disusul oleh Wakil Wali Kota Batam Muhamad Rudi yang juga akan maju kembali sebagai calon wali kota Batam.

Organisasi partai yang paling banyak disorot adalah Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Setidaknya ada 48 artikel dari 9 portal media yang menyoroti Partai Golkar dengan sentimen positif. Media menyoroti Partai Golkar bersama Ahmad Hijazi, Rudi, dan Ernest. Mundurnya Rian Ernest dari jalur independen bersama pasangannya Yusiani pada 9 Juli lalu disambut baik oleh Partai Golkar. Dari pemberitaan yang beredar selama bulan Juli, media banyak menyoroti pasangan baru Golkar Ahmad Hijazi-Rian Ernest. Namun di sisi lain, Golkar harus memupus harapannya untuk dapat berkoalisi dengan Nasdem demi mengusung Rudi dan Ruslan.

Sementara Partai Nasdem disorot 5 media dengan total 24 artikel. Dalam pembahasan ini, media juga menyoroti Muhamad Rudi, Amsakar, dan Ruslan. Dukungan Nasdem yang diberikan kepada pasangan petahana Muhamad Rusdi dan Ahmad Amsakar memupuskan harapan Ruslan Ali Wasyim untuk bergandenan dengan Muhamad Rudi dalam kontestasi pilwalkot Batam pada Desember mendatang.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-08-05-11-29-42.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-13.png
This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-08-05-11-30-32.png
This image has an empty alt attribute; its file name is image-12.png

Perbincangan Topik Seputar Pilkada Batam di Twitter

Dengan menggunakan kata kunci pilkada && batam, dan pilwalkot && batam Netray menemukan 112 cuitan dengan dominasi sentimen negatif membahas topik seputar pilkada Batam.

Mundurnya pasangan independen Rian Ernest-Yusiani Gurusinga dalam kontestasi Pilkada Batam membuat warganet beramai-ramai menyoroti keduanya. Dari pantauan Netray warganet juga banyak bersuara soal manipulasi dukungan yang tidak terverifikasi hingga melebar pada atribut Rian Ernest sebagai politisi PSI.

Sejumlah pelanggaran UU Pilkada yang terjadi di Batam juga dilaporkan oleh akun @65Akhmad. Dalam cuitannya ia mengungkapkan kecurangan yang dilakukan oleh petahana seperti berikut.

Demikian pantauan Netray terkait perbincangan publik dalam kontestasi pilkada Batam selam periode Juli 2020.

Geger Pemakzulan Bupati Jember, Siapa Saja yang Meramaikan?

Situasi politik di Kabupaten Jember memberi warna baru bagi demokrasi di Indonesia. Meski sebelumnya sudah pernah ada upaya pemakzulan terhadap pemimpin daerah, Bupati Faida menjadi kaum perempuan pertama yang tak lagi dipercaya kapasitasnya dalam memimpin oleh lembaga legislatif.

Keputusan pemakzulan ini diberikan pada tanggal 22 Juli 2020 oleh DPRD Kabupaten Jember melalui sidang paripurna. Tujuh fraksi yang melakukan sidang menganggap Bupati Faida telah melanggar sumpah jabatan dan melanggar sejumlah undang-undang.

Kontan, keputusan ini menjadi magnet pemberitaan bagi media massa. Netray melacak bahwa sejak tanggal pengumuman hingga 29 Juli 2020, terdapat 542 berita yang berhubungan dengan kata kunci bupati, faida, jember, dprd, dan pemakzulan. Berita-berita ini ditulis oleh 62 media yang berbeda.

Diseminasi Wacana Pemakzulan

Pada awal bulan, media massa tidak banyak membahas kerja dari pemerintahan Kabupaten Jember. Media baru aktif sejak isu rapat paripurna tersebut berhembus hingga tanggal diumumkannya keputusan pemakzulan. Puncaknya berada pada tanggal 23 Juli 2020 yakni terdapat 147 artikel untuk semua sentimen (gbr 3).

Jumlah ini berbanding jauh dengan sehari sebelumnya, sebanyak 28 artikel, ketika sidang paripurna tersebut sedang dilaksanakan. Hal ini karena sidang berlangsung hingga sore hari. Tercatat Kompas dan Kumparan menjadi media perdana yang pada hari itu menulis tentang keputusan pemakzulan, yakni sekitar pukul 6 petang (gbr 4).

Persebaran Sentimen

Isu pemakzulan ini tentu memberi preseden yang buruk bagi nama sang bupati. Hal ini dibuktikan dengan jumlah berita dengan sentimen negatif yang berjumlah lebih banyak jika dibandingkan dengan ulasan pers bersentimen positif.

Sejak awal bulan, Netray mendapati 267 total berita bernada negatif untuk dr. Hj. Faida, MMR. Tentu saja sebagian besar sentimen negatif muncul selama isu pemakzulan beredar. Pada tanggal 23 Juli terdapat 86 berita bersentimen negatif berbanding 27 berita dengan sentimen positif.

Sentimen positif bagi Bupati Faida muncul saat jurnalis media massa mencoba mengkonfrontir persoalan ini ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Secara diplomatis Khofifah tidak memihak pada salah satu pihak dan menyerahkan masalah ini kembali ke mekanisme undang-undang.

Bagaimanapun juga, Mahkamah Agung yang memiliki hak untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka yang akan menilik ulang apakah yang diajukan DPRD sesuai dengan fakta atau hanya sangkaan belaka. Sentimen positif juga dihembuskan ahli hukum Universitas Airlangga, Suparto Wijoyo yang menilai masih ada waktu bagi Bupati Jember, Faida untuk menjalin komunikasi politik dengan seluruh anggota DPRD Jember terkait langkah pemakzulan tersebut.

Namun ada beberapa keganjilan dalam diagram sentimen pada gambar 5. Yakni sebelum tanggal 23 Juli, sudah muncul pemberitaan bersentimen negatif terhadap Bupati Faida. Kemungkinan besar memang masih berhubungan dengan isu pemakzulan.

Tetapi setelah ditilik lebih dalam lagi, ternyata nama Bupati tercatut di dalam kasus yang sama sekali tidak ada relevansi dengan politik pemerintahan daerah. Ia muncul dalam kasus penipuan yang menempatkan selebritis Anang Hermansyah dan Ashanty sebagai korban. Itulah mengapa dalam words cloud muncul entitas tersebut.

Meski tidak ada relevansinya, sentimen negatif tetap akan mempengaruhi persepsi publik terhadap sosok politisi. Itulah mengapa dalam praktik politik di luar negeri sekarang, khususnya Amerika Serikat, citra seorang politisi harus benar-benar dijaga jika ia masih ingin berkarir. Mereka tak segan untuk membayar jasa konsultan politik untuk menjaga agar publik tidak mendapatkan persepsi yang “salah” terhadapnya.

Tanggapan Warganet

Lantas bagaimana sikap warganet, terutama yang berasal dari wilayah Jember terkait isu yang menimpa pemimpin mereka? Dari pemantauan dalam rentang waktu yang sama, Netray menemukan bahwa setidaknya ada 965 cuitan yang mengandung kata kunci di atas.

Cuitan-cuitan ini mendapat respon dari warganet sebanyak lebih dari 15,3 ribu dan dapat mencapai audiens sebesar 79,5 juta akun.

Tetapi jika merujuk pada gambar 14, terlihat bahwa gap justru tidak terjadi di antara cuitan dengan sentimen negatif dan positif. Selama dua hari, yakni 23 dan 24, cuitan bernada netral jauh mendominasi keriuhan publik terkait isu pemakzulan Bupati Jember. Mengapa bisa demikian?

Alasannya adalah cuitan tersebut senyatanya bukanlah pendapat warganet. Keunggulan sentimen netral ini Netray temukan berdasar atas cuitan yang dilakukan oleh portal berita atau media massa sebagai bagian dari sosial media campaign mereka. Sehingga cuitan semacam ini bisa dibilang tak menghasilkan muatan sentimen. Berbeda dengan cuitan yang dihasilkan oleh warganet.

Ikhtisar Pemakzulan Bupati Faida

Isu pemakzulan atas Bupati Faida yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jember membawa konteks politik lokal ini menjadi perbincangan nasional. Karena tergolong unik ketika pemakzulan dilakukan kepada bupati perempuan pertama kalinya, isu ini banyak disorot media dan memberikan sentimen negatif terhadap sosok dr. Faida.

Meski begitu, warganet termasuk yang berasal dari Kabupaten Jember, tidak begitu terusik dengan persoalan ini. Terbukti cuitan yang ditemukan Netray lebih banyak dilakukan oleh media massa ketimbang masyarakat secara umum. Hal ini bisa berarti banyak hal, semisal keterputusan antara yang terjadi di pemerintahan dengan rakyatnya atau isu ini tidak mendapat momentum sehingga nir dukungan warga. Apapun itu, menarik untuk didiskusikan lebih lanjut.

Tabik.

Klaster Perkantoran, Klaster Baru Penyumbang Angka Covid-19

Pandemi Covid-19 yang sempat diprediksi akan menurun kasusnya pada awal Juni kini hanya menjadi isapan jempol. Jumlah kasus yang terus bertambah dan tembus angka 100rb jiwa menjadi pemberitaan yang tidak ada hentinya untuk disoroti sebab musababnya. Isu mengenai adanya klaster menjadi salah satu penyebab virus ini tidak terkendali. Kali ini, klaster perkantoran menjadi sorotan media terkait adanya laporan pegawai negeri maupun swasta yang terpapar virus ini. Seperti apa media memberitakan tentang klaster Covid ini? Dan bagaimana tanggapan warganet terkait hal ini? Berikut pantauan media monitoring Netray.

Dalam pantauan Netray melalui https://covid19.netray.id/ menunjukkan pada tanggal 29 Juli 2020 terdapat 104.432 jiwa total kasus positif yang artinya terdapat penambahan kasus sebanyak 2.381 jiwa dari hari sebelumnya. Adanya klaster menjadi isu hangat terkait penambahan kasus Covid-19 yang mencapai ribuan per harinya.

Klaster Perkantoran dalam Media

Dalam rentang waktu 22-29 Juli 2020 Netray memantau pemberitaan terkait kata kunci ‘klaster && covid’ dan ‘klaster && perkantoran’. Ditemukan sebanyak 1.341 artikel dengan 97 media yang memberitakan topik ini. Health and Lifestyle mendominasi bingkai berita yang dituliskan media daring Indonesia. Kompas menjadi salah satu media berita yang paling banyak membahas tentang hal ini.

DKI Jakarta telah memberlakukan kebijakan PSBB transisi pada 4 Juni setelah adanya penurunan kasus Covid pada daerah ini. Akan tetapi, kelonggaran ini justru menanjakkan kasus positif hingga memunculkan klaster-klaster baru. Klaster perkantoran di ibukota menjadi sorotan utama setelah adanya laporan pegawai negeri dan swasta yang terpapar Covid-19.

Topik ini memuncak pada tanggal 24 Juli 2020 dengan dominasi sentimen negatif karena pemberitaan pada tanggal ini memuat informasi terkait adanya pegawai yang terpapar dan mulai dikonfirmasi oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Akan tetapi, Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti belum mau merinci nama perusahaan yang memiliki kasus positif dan berpotensi menjadi klaster baru. Demikian juga dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Andri Yansah yang belum bisa merinci tiga perusahaan swasta yang namanya telah dikantongi atas kejadian pegawai yang positif.

Dengan adanya kejadian ini sontak DKI Jakarta kembali menjadi sorotan terkait munculnya klaster baru termasuk klaster perkantoran yang menambah angka kasus positif. Kebijakan Anies Baswedan dinilai lamban dan kurang baik dalam pengawasannya. Adanya pelonjakan kasus pada klaster perkantoran dijadikan contoh lalainya pengawasan protokol kesehatan dalam lingkup kantor dari pemerintah.

Dalam pantauan Netray, pemberitaan ini sempat meredam pada tanggal 26 Juli 2020, tetapi sehari setelah itu topik ini kembali memuncak dengan total 295 artikel. Media mulai ramai memberitakan perihal jumlah dan daftar kantor yang telah terkonfirmasi menjadi klaster baru. Tirto.id menginformasikan 17 dari 59 klaster kantor merupakan dari kementerian, antara lain:

1. Kementerian Keuangan 25 kasus
2. Kemendikbud 22 kasus
3. Kemenparekraf 15 kasus
4. Kemenkes 10 kasus
5. Kementerian ESDM 9 kasus
6. Litbangkes 8 kasus
7. Kementerian Pertanian 6 kasus
8. Kementerian Perhubungan 6 kasus
9. Kementerian Kelautan 6 kasus
10. Kementerian Luar Negeri 4 kasus
11. Kemenpan RB 3 kasus
12. Kemenkominfo 3 kasus
13. Kementerian Pertahanan 2 kasus
14. Kemenkumham 1 kasus
15. Kementistek/BRIN 1 kasus
16. Kementerian LHK 1 kasus, dan
17. Kementerian PPAPP 1 kasus

PT Aneka Tambang (Antam) Tbk yang menjadi salah satu kantor terkonfirmasi memiliki jumlah kasus terbanyak dibanding yang lainnya dengan jumlah 68 kasus. Namun, berita ini ditepis oleh Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko. Ia membantah adanya penambahan kasus positif baru di pegawai maupun tenaga alih daya (outsource) di Kantor Pusat Antam di Jakarta.

29 Juli 2020 melalui akun YouTube BNBP, Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyatakan per tanggal 28 Juli 2020 terdapat 459 total kasus pegawai yang positif terpapar virus Corona. Dengan rincian:

Jumlah kasusBerasal dari
139
141
92
35
25
4
20 Kementerian
kantor Pemprov DKI Jakarta
14 Kantor Swasta
8 BUMN
10 Badan atau lembaga
Kantor Kepolisian

Klaster Perkantoran di Perbincangan Warganet

Dalam rentang waktu yang sama, Netray memantau percakapan warganet Twitter dengan kata kunci ‘cluster && perkantoran’, ‘klaster && covid’, dan ‘klaster perkantoran’. Pada waktu ini ditermukan sebanyakan 1.371 tweets dengan jumlah sentimen positif dan negatif yang tidak berbanding jauh. Banyak warganet yang membagikan ulang informasi jumlah data kasus yang terkonfirmasi.

Akan tetapi, tidak sedikit juga warganet yang mengkritisi munculnya klaster perkantoran yang ditakutkan dapat menularkan dan menyebarluaskan hingga ke rumah-rumah. Dengan adanya ini, warganet juga meminta adanya transparansi data dari pemerintah dan perusahaan terkait kasus yang baru muncul.

Selain kritikan, nada positif juga digaungkan warganet untuk saling mengingatkan dan menjaga diri demi mencegah terjadinya penambahan kasus positif. Adanya klaster perkantoran dijadikan pengingat bahwa tidak boleh lengah dalam mematuhi protokol kesehatan.

Akun @firdzaradiany menjadi salah satu akun yang masuk dalam Top Accounts pantauan Netray. Cuitan pada akun ini banyak di-retweeted oleh warganet terkait informasi daftar kasus dan infografis terkait protokol Ventilasi-Durasi-Jarak untuk himbuan menekan kasus pada perkantoran.

Dengan demikian dari hasil pantauan Netray, topik klaster perkantoran sampai ini tidak berhenti menjadi sorotan media berita dan warganet twitter. Adanya pelonjakan kasus yang disinyalir dari perkantoran menjadi evaluasi bagi pemerintah dalam memberikan pengawasan yang lebih ketat terhadap kebijakan dan protokol kesehatan yang diterapkan. Masyarakat juga berharap adanya transparansi terkait adanya kasus baru sehingga penekanan kasus positif dapat maksimal diterapkan masyarakat dan pemerintah.

Kritik Publik Untuk Nadiem, Dari Program Belajar Jarak Jauh Hingga Polemik POP

Nama Nadiem Makarim menduduki Menteri yang paling banyak diperbincangkan oleh warganet berdasarkan pantauan Netray. Namanya kian santer menjadi sorotan sejak mencuatnya wacana mempermanenkan Program Belajar Jarak Jauh atau Pembelajaran Jarak Jauh hingga belakangan Program Organisasi Penggerak yang sempat menjadi polemik. Lalu bagaimana pantauan Netray selengkapnya?

Pantauan News Netray

Netray memantau topik seputar Nadiem Makarim sejak 30 Juni s.d 29 Juli 2020. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 2.216 artikel pemberitaan yang berasal dari 95 media pemberitaan daring.

Terlihat grafik pemberitaan yang muncul setiap harinya selama tiga puluh hari dengan puncak pemberitaan tertinggi terjadi pada 04 Juli 2020 dan 24 Juli 2020. Pada tanggal 04 Juli 2020 ditemukan sebanyak 137 total pemberitaan dan pada 24 Juli 2020 ditemukan total pemberitaan sebanyak 154 artikel. Berdasarkan pantauan Netray kedua periode puncak tersebut didominasi oleh dua topik perbincangan yang berbeda.

Wacana Permanenkan Program Pembelajaran Jarak Jauh

Pada 04 Juli 2020 perbincangan terkait Nadiem didominasi oleh perbincangan seputar wacana permanenkan pembelajaran jarak jauh meski pandemi Covid-19 nanti telah usai. Wacana tersebut langsung mendapat sorotan publik, tidak setidit kalangan yang mengkritik gagasan dari mantan Bos Gojek tersebut.

Sedangkan menurut Nadiem wacana permanenkan sistem belajar online tersebut berarti menjadikan momen pandemi ini sebagai kesempatan untuk beradaptasi dengan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi. Sehingga nantinya saat pandemi usai model pembelajaran ini dapat menjadi pilihan model pembelajaran baru yang dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Terlihat kritik terkait wacana tersebut muncul dari berbagai kalangan, termasuk warganet. Sebagian dari mereka berpendapat pembelajaran via daring dirasa kurang terlaksana secara maksimal dan mendapat berbagai keluhan. Pasalnya metode pembelajaran ini mengakibatkan biaya tambahan untuk mengakses seperti dibutuhkannya kuota internet. Sementara itu, tidak semua pelajar mampu mengakses internet dengan mudah. Selain karena biaya kuota yang harus dikeluarkan kritik datang juga mengingatkan terkait pembangunan yang tidak merata di sejumlah daerah di Indonesia yang mengakibatkan sulitnya akses internet.

Polemik Program Organisasi Penggerak

Selain pada tanggal 04 Juli 2020 pembincangan terkait Nadiem kembali memuncak pada tanggal 24 Juli 2020. Pada tanggal tersebut pemberitaan daring didominasi oleh topik seputar polemik Program Organisasi Penggerak (POP) yang dicanangkan oleh Nadiem.

POP mendapat respon negatif setidaknya dari tiga organisasi besar di Indonesia, Muhammadiyah, Nadhatul Ulama, dan PGRI. Ketiga organisasi tersebut memilih melengang dari program tersebut karena dinilai tidak sesuai dan program tersebut harus dievaluasi secara menyeluruh.

Nadiem pun angkat bicara, melalui kanal YouTube Kemendikbud Nadiem mengungkapkan permintaan maaf terkait hal tersebut. POP merupakan program yang dicanangkan oleh Nadiem untuk mengembangkan kemampuan para pengajar di Indonesia dengan bekerja sama dengan berbagai pihak yang nantinya akan didanai oleh APBN.

Organisasi-organisasi tersebut undur diri karena penunjukan Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation sebagai penerima biaya program dengan kategori ‘gajah’. Rencana Nadiem, organisasi yang menerima biaya dengan kategori tersebut akan mendapat uang maksimal Rp20 miliar per tahun dan bakal bertanggung jawab menjalankan program POP pada lebih dari 100 sekolah. Sedangkan kategori lain penerima biaya yakni ‘macan’ sebesar Rp5 miliar per tahun untuk menjalankan program di 21 hingga 100 sekolah, dan ‘kijang’ sebesar Rp1 miliar per tahun untuk 5 hingga 20 sekolah.

Menurut ketiga ormas tersebut seharusnya Sampoerna Foundation-lah yang memiliki kewajiban untuk mendanai program ini sebagai kontribusinya untuk negara bukan justru sebaliknya. Akhirnya hal tersebut kemudian mendapat titik terang Nadiem menegaskan Sampoerna dan Tanoto tidak akan menggunakan dana negara.

Kritik terkait hal tersebut tidak hanya mencuat ke media pemberitaan daring, namun juga di media sosial Twitter. POP terus menjadi sorotan terlebih dengan mundurnya ormas berpengaruh di Indonesia tersebut. Warganet pun mencuitkan tanggapan mereka dari kritik program hingga meminta Jokowi untuk reshuffle Mendikbud pun mencuat ke publik.

Permintaan untuk mencopot Nadiem dari Mendikbud tidak hanya datang dari warganet namun juga politisi lain, seperti PKB. Politisi partai tersebut juga menyampaikan terkait nama-nama Menteri yang layak dicopot, seperti Menkes Terawan, Menag Fachrul Razi, dan Mendikbud Nadiem Makarim. Ketiga Menteri tersebut merupakan Menteri yang berasal dari Non-partai.

Top Categories

Melalui pantauan Netray, Top Complaints dalam Top Categories didominasi oleh keluhan terkait pembayaran PHK, UKT, dan keluhan terkait pembelajaran jarak jauh. Sedangkan pada Top Organizations terlihat beberapa organisasi terkait topik yang tengah populer, seperti NU dan PGRI yang menjadi salah satu ormas yang mundur dari program POP.

Pada kategori Top Accounts terlihat akun @msaid_didu dan beberapa akun lainnya menjadi akun yang paling banyak mencuitkan topik terkait Nadiem Makarim. Sedangkan pada Top Portal dapat diketahui Tribun News dan Kompas menjadi portal media pemberitaan daring yang paling banyak menerbitkan pemberitaan terkait topik tersebut.

Nama Nadiem Makarim terus menjadi sorotan sejak dirinya resmi diangkat menjadi pejabat publik. Berbagai kebijakannya pun tak lepas dari kritik publik. Meski demikian masyarakat berharap kinerja dari mantan Bos Gojek tersebut dapat menciptakan inovasi baru untuk pendidikan di Indonesia.

Kabar Relokasi Perusahaan Asing ke RI: Ramai di Media Pemberitaan Sepi di Media Sosial

Indonesia tengah bersiap menyambut relokasi perusahaan dari China ke. Dari kabar yang beredar, setidaknya 7 perusahaan dari berbagai negara telah dipastikan akan memindahkan fasilitas manufaktur mereka dari Cina ke Indonesia. Dengan adanya relokasi atau groundbreaking pabrik ke sejumlah daerah di Indonesia diharapkan dapat membuka puluhan hingga ratusan ribu lapangan kerja baru. Bagaimana kabar relokasi perusahaan asing ke Indonesia selama seminggu terakhir? Seperti perbincangan topik ini di Twitter? Berikut pantauan Netray.

Pantauan Netray

Dengan menggunakan kata kunci relokasi perusahaan dan groundbreaking pabrik, Netray menemukan 135 artikel dari 34 portal media yang menerbitkan berita terkait selama seminggu terakhir. Topik ini paling banyak diangkat oleh portal media Tempo, Sindonews, dan Bisnis Indonesia.

Jawa Barat merupakan provinsi yang paling banyak disorot media terkait topik relokasi perusahaan asing dan groundbreaking pabrik ke RI. Kemudian disusul oleh Jawa Tengah dan Sumatera Utara.

This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-07-28-15-49-41.png
This image has an empty alt attribute; its file name is Screenshot-from-2020-07-28-15-49-27.png

Dalam topik ini, Bahlil, Joko Widodo, dan Ridwan Kamil merupakan tiga tokoh yang paling banyak disebut-sebut. Bahlil selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal banyak memberikan pernyataan terkait perkembangan relokasi perusahaan asing ke RI. Ia juga menjabarkan sejumlah perusahaan yang hendak dibidik untuk ditarik relokasi ke Indonesia. Sementara Presiden RI Joko Widodo beberapa kali menyampaikan ungkapan senang dan bangga terkait perkembangan positif soal relokasi perusahaan asing yang dinanti-nantikannya. Sebagai daerah yang paling banyak dibidik investor, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun kerap disorot media terkait langkah dan persiapannya menyambut relokasi ini.

Relokasi 7 Perusahaan ke RI

Berdasarkan daftar yang dipublikasikan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ketujuh perusahaan asing yang direlokasi adalah sebagai berikut.

  1. PT Meiloon Technology Indonesia (Suzhou, China -> Subang, Jawa Barat)
  2. PT Sagami Indonesia (Jepang -> Medan, Sumatera)
  3. PT Kenda Rubber Indonesia (Shenzen, China -> Serang, Banten)
  4. PT CDS Asia relokasi dari (Xiamen, China -> KIT Batang, Jawa Tengah)
  5. PT Panasonic Manufacturing Indonesia (China -> Bogor, Jawa Barat)
  6. PT Denso Indonesia (Jepang -> Bekasi, Jawa Barat)
  7. PT LG Electronics Indonesia (Korea Selatan -> Bekasi, Jawa Barat)

Hingga saat ini, 7 perusahaan dari ketiga negara tersebut telah dipastikan akan masuk ke Indonesia. PT Meiloon Technology Indonesia bahkan telah melakukan peletakan batu pertama pada 21 Juli 2020 lalu di Subang, Jawa Barat.

klik gambar untuk melihat lebih jelas

BKPM menaksir potensi investasi ketujuh perusahaan tersebut mencapai US$850 juta (Rp12,4 triliun dengan kurs Rp14.700 per dolar AS) dan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 ribu pekerja. Selain itu, 17 perusahaan lainnya dinyatakan sudah berminat untuk berinvestasi di Indonesia dengan potensi nilai investasi sebesar US$37 miliar dan penyerapan tenaga kerja mencapai 112 ribu orang. Kemudian, terdapat 119 perusahaan yang masih tahap identifikasi dengan potensi nilai investasi sebanyak US$41,3 miliar dan mampu menyerap 162 ribu tenaga kerja.

Perbincangan Relokasi Perusahaan di Twitter

Dari pantauan Netray, perbincangan soal relokasi perusahaan dari Cina ke RI tidak begitu ramai di Twitter. Tidak banyak warganet yang membahas topik ini, hanya sekitar 477 akun selama bulan Juli. Frekuensi perbincangan topik juga hanya terjadi pada awal Juli.

This image has an empty alt attribute; its file name is image-56.png

Mengamati Top Inisiator Akun di atas, dapat diketahui bahwa topik ini ramai dibicarakan oleh akun-akun populer yang kerap mengkampanyekan kebijakan dan program pemerintah. Akun-akun tersebut membagikan informasi terkait relokasi perusahaan dari Cina ke RI dengan dominasi sentimen positif. Ditambah lagi, mereka juga menaikkan tagar positif #PermudahInvestasiEraPandemi untuk topik ini.

Tagar #PermudahInvestasiEraPandemi masuk dalam deretan Kosakata Populer. Artinya, frekuensi penggunaan tagar tersebut cukup sering dalam perbincangan topik relokasi perusahaan di Twitter selama bulan Juli.

Tagar #PermudahInvestasiEraPandemi efektif digunakan selama tiga hari, yaitu 2,3, dan 4 Juli 2020 dengan keterlibatan 332 akun. Akun inisiator tagar ini pun masih sama dengan akun-akun populer yang membahas relokasi perusahaan di Twitter selama bulan Juli. Berikut beberapa cuitan populer warganet membahas relokasi perusahaan di Twitter

Nampaknya kabar relokasi perusahaan-perusahaan dari Republik Rakyat Tiongkok ini tidak begitu menarik perhatian warganet. Perbincangan soal relokasi perusahaan cukup ramai di pemberitaan, tetapi tidak banyak dibahas di Twitter. Warganet Twitter yang membahas dan mengupas kabar ini selama bulan Juli tidak lebih dari 500 akun. Pun dari pantauan Netray, akun-akun tersebut merupakan akun yang memang kerap menyuarakan atau mengkampanyekan kebijakan dan program-program pemerintah. Tagar #PermudahInvestasiEraPandemi yang dikampanyekan pada 2 Juli pun kemudian surut dan tidak memantik perbincangan soal relokasi secara lebih luas di Twitter.

Pembubaran 18 Lembaga Negara, Dari Dianggap Gimik Hingga Menuai Pro Kontra

Topik seputar pembubaran lembaga negara telah mencuat dan menjadi perbincangan sejak beberapa waktu lalu. Hal tersebut dianggap sebagai bentuk upaya penanganan dampak Covid-19. Wacana tersebut pun benar terlaksana, Presiden Joko Widodo telah resmi membubarkan 18 Lembaga Negara. Pembubaran tersebut tertuang dalam Perpres No 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Lalu bagaimana pembahasan topik ini melalui media pemberitaan daring?

Media monitoring Netray memantau pemberitaan terkait topik ini selama tujuh hari. Selama periode tersebut ditemukan sebanyak 303 total pemberitaan yang berasal dari 70 media pemberitaan daring. Dengan didominasi oleh topik seputar pemerintah dan politik.

Terlihat pembahasan topik ini mulai memuncak sejak 17 Juli 2020 dan mendapat sentimen positif dalam pembahasannya. Sejak wacana pembubaran lembaga negara tersebut mencuat ke publik, sebagian masyarakat bertanya keseriusan Jokowi terkait hal tersebut atau hanya menjadi sekedar gimik saja.

Selain bertanya-tanya terkait keseriusan Jokowi akan keputusan tersebut, masyarakat juga mempertanyakan lembaga apa saja yang menjadi sasaran pembubaran ini. Pasalnya jumlah tersebut bukanlah angka yang sedikit sehingga masyarakat semakin dibuat penasaran.

Melalui pantauan News Netray terlihat kosa kata yang kerap muncul dalam pembahasan topik seputar wacana pembubaran lembaga, seperti halnya kata Membubarkan, Keppres, Lembaga, Percepatan, Ekonomi, BPIP, dan beberapa kosa kata lainnya. Frekuensi kemunculan kosa kata tersebut dipengaruhi oleh isu atau pemberitaan yang berkembang seputar topik tersebut.

Pembubaran 18 Lembaga Negara

Pembubaran lembaga negara yang telah disampaikan sebelumnya ternyata bukanlah hanya wacana. Hal tersebut benar terealisasi setelah Jokowi mengumumkan daftar 18 Lembaga Negara yang resmi dibubarkan pada Senin 20 Juli 2020. Adapun daftar 18 Lembaga Negara tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tim Transparansi Industri Ekstraktif

2. Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

3. Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011—2025

4. Badan Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda

5. Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove

6. Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum

7. Komite Pengarah Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Road Map e-Commerce) Tahun 2017—2019

8. Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Berusaha

9. Tim Koordinasi Pemantauan dan Evaluasi atas Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga kepada PDAM Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum

10. Tim Pinjaman Komersial Luar Negeri

11. Tim Nasional Untuk Perundingan Perdagangan Multilateral Dalam Kerangka World Trade Organization

12. Tim Restrukturisasi dan Rehabilitasi PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara

13. Komite Kebijakan Sektor Keuangan

14. Komite Antardepartemen Bidang Kehutanan

15. Tim Koordinasi Peningkatan Kelancaran Arus Barang Ekspor dan Impor

16. Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi

17. Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Rumah Susun di Kawasan Perkotaan

18. Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Association of Southeast Asian Nations

18 Lembaga Negara tersebut telah resmi dibubarkan atau mengalami perampingan. Lembaga-lembaga tersebut nantinya akan bergabung kembali pada lembaga induk guna menghemat pengeluaran negara. Meski demikian, tidak sedikit dari sejumlah kalangan yang mencibir keputusan Presiden tersebut.

Pro Kontra Pembubaran 18 Lembaga Negara

Pembubaran 18 lembaga tersebut ternyata tidak hanya mendapat sambutan baik, beberapa pihak justru ragu akan keputusan Presiden tersebut. Seperti halnya Mardani Ali Sera dari fraksi PKS yang menilai lembaga yang dibubarkan tersebut hanyalah lembaga ‘receh’. Namun, hal tersebut justru bersebrangan dengan pendapat PDIP dan Nasdem yang menyampaikan bahwa memang sebaiknya lembaga-lembaga ‘recehlah’ yang seharusnya dibubarkan agar tidak membebani APBN. Itulah sebabnya lembaga yang dipilih bukan lembaga yang dibentuk undang-undang, tetapi yang dibentuk oleh Keppres.

Kritik terkait keputusan tersebut ternyata tidak hanya datang dari Parpol melainkan juga dari beberapa kalangan, seperti halnya Said Didu yang juga mencibir keputusan Presiden tersebut. Ia mengatakan bahwa lembaga yang dibubarkan memanglah lembaga yang tidak aktif lagi dan menilai hal tersebut hanya untuk kehebohan. Selain itu, kritik lainnya disampaikan oleh Aktivis dari Papua Natalius Pigai, ia menilai keputusan tersebut kurang serius. Ia mengira bahwa salah satu lembaga yang dibubarkan sekelas OJK dan BPIP. Seperti diketahui, lembaga tersebut belakangan juga sempat menjadi sorotan terkait efesiensi dan fungsinya terhadap negara sehingga hal ini menjadi PR bagi pemerintah.

klik gambar untuk melihat lebih jelas

Nasib Pegawai Lembaga Yang Dibubarkan

Tidak hanya sekedar membubarkan lembaga-lembaga tersebut, pemerintah juga memiliki kewajiban untuk memikirkan nasib dari para pegawai di lembaga tersebut. Hal ini yang kemudian menjadi pembahasan pada media pemberitaan. Keputusan ini diharap tidak merugikan para pegawai sehingga pemerintah harus mengambil langkah yang tepat dan berimbang.

Seperti halnya yang telah disampaikan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) bahwa BKN akan segera mengatur perpindahan pegawai negeri sipil di 18 lembaga negara yang telah dibubarkan, untuk selanjutnya disalurkan pada instansi pemerintah yang lain. Namun, tidak demikian dengan nasib para pegawai honorer. Mereka justru akan mengalami PHK dikarenakan lembaga tempat mereka bekerja telah dibubarkan. Akan tetapi, kompensasi terkait hal tersebut akan dikembalikan pada Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Top Categories Monitoring News Netray

Melalui pantauan Netray, terlihat beberapa lembaga yang dibubarkan menduduki kategori Top Organisasi yang menjadi pembahasan, diikuti oleh Istana Kepresidenan yang menjadi Top Facility. Selain itu, terlihat portal pemberitaan Republika dan CNN Indonesia menduduki sebagai Top Portal dengan penerbitan artikel terbanyak terkait topik ini.

Kesimpulan

Wacana pembubaran lembaga negara yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ternyata tidak hanya menjadi gimik saja. Hal tersebut benar terlaksana pada Senin 20 Juli 2020. Presiden Joko Widodo telah resmi membubarkan 18 Lembaga Negara yang tertuang dalam Perpres No 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Hal ini guna merampingkan lembaga negara sehingga tidak membebani APBN di tengah pandemi saat ini. Meski menuai pro kontra, keputusan ini didominasi oleh sentimen positif berdasarkan bingkai pemberitaan media daring.