HomeCurrent ReportEkonomi BisnisPertumbuhan Ekonomi Kuartal II Minus, Indonesia Diambang Resesi

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Minus, Indonesia Diambang Resesi

Published on

Pandemi Covid-19 memiliki efek domino pada multisektor, di antaranya pada pertumbuhan ekonomi. Dampak tersebut dirasakan oleh negara-negara di berbagai belahan dunia seperti Korea Selatan, Jerman, Singapura, Perancis, Italia, hingga Amerika Serikat yang telah lebih dulu mengumumkan resesi ekonomi di berbagai negara tersebut. Lalu bagaimanakah kabar terkini dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terancam terperosok ke jurang yang sama? Simak pantauan News Netray selengkapnya.

Kemelut terkait resesi ekonomi terus menjadi perbincangan hangat di portal pemberitaan daring di Indonesia. Terlebih setelah beberapa negara sekelas Jerman dan Amerika Serikat lebih dulu terperosok ke jurang resesi ekonomi. Netray mencoba menelusuri pembahasan terkait topik resesi pada media pemberitaan daring selama 24 Juli 2020 sampai dengan 06 Juli 2020.

Selama periode tersebut Netray menemukan 1,682 artikel dengan pembahasan topik seputar resesi ekonomi yang berasal dari 88 media pemberitaan. Adapun kategori pembahasan didominasi oleh kategori terkait keuangan dan pemerintahan.

Terlihat grafik pemberitaan dengan topik ini muncul setiap harinya selama periode pemantauan Netray. Nasib resesi ekonomi menjadi bayangan yang menakutkan bagi setiap negara yang dilanda pandemi. Lumpuhnya aktivitas maupun kegiatan produksi dan ekonomi menyebabkan rendahnya daya beli masyarakat hingga tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja di suatu negara. Hal ini menjadi imbas yang tidak dapat terelakkan sejak mewabahnya virus Corona.

Resesi semakin membayangi ekonomi RI sejak beberapa negara termasuk Amerika Serikat telah lebih dulu mengalami. Resesi merupakan penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Dalam hal ini angka penjualan atau output ekonomi negara secara keseluruhan akan mengalami penurunan.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pada tanggal 05 Juli 2020 lalu, pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh minus 5,32% pada kuartal II. Meski belum dinyatakan resesi pada saat ini, namun pertumbuhan minus akan membayangi kuartal III dan IV sehingga kemungkinan resesi akan besar terjadi pada Oktober 2020. Meski demikian, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi situasi tersebut.

Namun bila kondisi resesi terus berlanjut hingga pada tahun 2021 maka kemungkinan ekonomi akan terperosok pada jurang depresi akan lebih besar. Hal ini tentu akan membahayakan bagi sektor investasi yang akan mengalami penurunan signifikan dan berdampak pada ketersediaan lapangan pekerjaan.

Untuk dapat menghindari terperosok semakin dalam pada lubang resesi maka pemerintah memiliki tugas untuk lebih fokus pada penanganan Covid-19. Dengan demikian rasa aman akan tercipta dan masyarakat dapat kembali menjalankan roda perekonomian sebagaimana biasa. Hal serupa disampaikan oleh Agus Martowardojo selaku Mantan Gubernur Bank Indonesia, ia mengatakan momen adaptasi New Normal dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pertumbuhan perekonomian bila masyarakat dapat disiplin mematuhi protokol kesehatan. Tidak hanya itu, pemerintah juga dinilai perlu meningkatkan daya beli masyarakat agar pergerakan ekonomi semakin menggeliat.

Top Categories

Dalam Top Kategori pemberitaan terkait topik ini terlihat nama Joko Widodo selaku Presiden RI dan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI menjadi entitas yang paling populer. Selain itu, terlihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang negaranya telah lebih dulu resmi mengalami resesi dan berimbas pada Indonesia. Pada kategori Top Portal media pemberitaan daring CNBC Indonesia dan Sindonews menempati urutan teratas sebagai media yang paling banyak menerbitkan pemberitaan terkait hal ini.

Masa pandemi yang masih berlangsung menyebabkan efek domino pada berbagai sektor semakin parah. Ekonomi menjadi sektor utama yang terpukul akan pandemi ini. Rendahnya daya beli masyarakat dan penurunan output ekonomi negara secara keseluruhan menyebabkan investasi negara pun mengalami keanjlokkan. Hal ini akan menyebabkan angka PHK naik secara signifikan. Itulah beberapa dampak yang akan dihadapi oleh Indonesia jika nantinya harus berada di jurang resesi. Bahkan jika keadaan ini terus berlanjut maka bukan tidak mungkin ekonomi akan masuk pada babak depresi di masa mendatang.

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...

Layanan Baru “Lapor Mas Wapres”: Dihujat di X, Didukung di Tiktok

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuat terobosan baru di awal kepemimpinannya. Ia resmi membuka...