Mengawali tahun baru 2020 dengan pekerjaan yang cukup menguras tenaga dan perasaan. Pemberitaan mengenai kapal asing dari China memasuki perairan laut Pulau Natuna, Kepulauan Riau tanpa izin. Pasalnya gerak-gerik kapal tersebut ingin mengambil ikan secara ilegal di perairan laut yang masih masuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Banyak warga Indonesia mengeluhkan permasalah ini. Terlebih tidak sedikit cuitan mereka di media sosial khususnya Twitter.
Netray mencoba melakukan pantauan, kemudian menganalisis beberapa cuitan warganet Indonesia mengenai berita ini. Banyak cuitan warganet yang dituliskan sesuai perasaan hati. Mereka berharap pemerintah segera menyelesaikan permasalah ini dan Natuna tetap milik Indonesia. Berikut data hasil pantauan Netray mulai 1 – 7 Januari 2020.
Jumlah Penayangan, Persebaran Pengguna Jenis Kelamin, dan Alat Elektronik
Gambar 1 memperlihatkan total interaksi warganet sebanyak 556,2 ribu dengan 147,4 juta kali penayangan untuk topik bahasan Natuna. Warganet banyak menggunakan perangkat genggam 80% daripada website yang hanya 20%. Persebaran jenis kelamin warganet didominasi oleh laki-laki sebanyak 13,4 ribu sedangkan peremupuan hanya 3,371 saja. Berikut data semua cuitan yang terkumpul selama 7 hari pemantauan Netray.
Grafik Data Cuitan Warganet
Penjelasan gambar 2 merupakan grafik dari data keseluruhan cuitan warganet. Total keseluruhan data sebanyak 20,386 cuitan. Terlihat pada gambar tersebut puncak cuitan terjadi pada 6 Januari dengan jumlah 9,551 cuitan. Mulai awal 1 Januari data terbilang sedikit sampai pada tanggal 4 Januari. Kemudian pada tanggal 5 data mulai mengalami kenaikan hingga puncaknya tanggal 6, lalu tanggal 7 penurunan data kembali sebanyak 4,688 cuitan selisihnya. Berikut persebaran sentimen cuitan warganet.
Puncak Cuitan Grafik Tertinggi pada 6 Januari 2019
Gambar 3 adalah total cuitan warganet pada grafik tertinggi. Keseluruhan total cuitan sebanyak 9,551 dengan rincian senitmen positif sebanyak 1,914 cuitan. Kemudian diikuti oleh sentimen netral sebanyak 3,662 cuitan dan sentimen negatif sebanyak 3,975 cuitan. Pada puncak grafik data didominasi oleh cuitan dengan sentimen negatif. Warganet melakukan aktivitas di sosial media Twitter pada pukul 6.00 mulai mengalami kenaikan dengan puncaknya pukul 19.00 WIB.
Kurva Sentimen Cuitan Warganet
Kurva pergerakan sentimen cuitan warganet pada 1 sampai 7 Januari 2020. Pada gambar tersebut terlihat bahwa sentimen negatif dengan kurva garis warna merah mendominasi keseluruhan data. Gerakan garis kurva mulai 1 Januari lurus kemudian mengalami kenaikan hingga puncaknya tanggal 6 Januari, setelah itu mengalami penurunan kembali pada 7 Januari. Total cuitan bersentimen negatif sebanyak 9,135 sedangkan total cuitan bersentimen positif, kurva garis hijau sebanyak 3,754 cuitan. Puncak garis kurva sentimen negatif terjadi pada 6 Januari 2020.
World Could dan Top Initiator
Gambar 5 memperlihatkan kata yang paling sering digunakan ialah Natuna, China, Kapal, dan Indonesia. Keempat kata tersebut merupakan topik utama pembahasan yang penting di kalangan warganet.
Gambar 6 merupakan top inisiator, berisi rangkuman mengenai akun-akun Twitter yang paling sering membahas pemberitaan Natuna. Urutan pertama ditempati oleh media pemberitaan yang mengulas topik mengenai Natuna. Portal berita Detik, melalui akun twitternya @detikcom sangat sering beraktifitas di sosial media Twitter untuk topik Natuna. Urutan kedua ditempati seorang politis dan juga dosen bernama Hidayat Nur Wahid dengan akun Twitter @hnurwahid, beliau sering mengutarakan berita mengenai Natuna. Top ketiga berisi portal pemberitaan CNN Indonesia melalui akun Twitternya @CNNIndonesia. Ketiga inisiator tersebut sering melakukan aktivitas ataupun ditandai oleh warganet terkait topik Natuna.
Cuitan Keresahan Warganet Terkait Natuna
Kedua gambar tersebut merupakan akun media pemberitaan. Cuitan kedua akun tersebut terkait hubungan Indonesia – China yang memanas terkait masuknya kapal Coast Guard China yang mengawal kapal-kapal ilegal China melebihi Zona Ekonomi Eksekutif Indonesia. Selain itu terdapat pula cuitan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang terkenal dengan slogan beliau “tenggelamkan”, yaitu Ibu Susi Pudjiastuti.
Pada gambar 9 cuitan @susipudjiastuti, mengenai persoalan Natuna, beliau meminta membedakan antara sahabat, investor, dan pencuri. Seperti kita ketahui bagaimana sepak terjang kinerja beliau yang dikenal sangat tegas. Memang sudah seharusnya diberi ketegasan untuk permasalahan di Natuna agar tidak semakin meluas dan menjadi kegelisahan di masyarakat. Tidak hanya cuitan Ibu Susi yang menjadi pusat perhatian warganet. Terdapat pula cuitan aktivis HAM dan jurnalis yang sempat terseret kasus ketika demo mahasiswa, yakni Dandhy Dwi Laksono.
Gambar 10 di atas, memperlihatkan cuitan seorang aktivis yang sangat kritis. Akun @Dandhy_Laksono mengungkapkan keresahannya atas ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Cuitan beliau sangat kritis mengenai permasalahan di Natuna, dengan memberikan penggambaran lain. Berikut gambar jaringan percakapan yang terbentuk dari aktivitas warganet terkait topik Natuna.
Jaringan Percakapan
Gambar 11 adalah jaringan percakapan yang terbentuk oleh kumpulan akun-akun Twitter. Semua akun tersebut merupakan akun yang beraktivitas langsung ataupun ditandai oleh warganet terkait kasus Natuna. Berikut dibawah ini gambar jaringan percakapan ketika diperbesar sehingga akun-akun yang paling sering disebut, ditandai, dan beraktivitas langsung terlihat.
Zoom Jaringan Percakapan
Jaringan percakapan ketika diperbesar seperti gambar di atas, akan terlihat nama-nama beberapa akun yang paling sering terlibat. Banyaknya kumpulan nama akun yang muncul, tidak sedikit nama akun tokoh pemerintahan. Hal tersebut dikarenakan permasalahan Natuna menjadi perhatian penting bagi pemerintah. Terdapat akun Presiden Republik Indonesia @jokowi, selain itu akun @prabowo, @susipudjiastuti, dan @detikcom menjadi akun yang paling sering ditandai dan pusat dalam jaringan percakapan.
Kedaulatan Indonesia Itu Paten, dan Natuna Milik Indonesia
Berdasarkan hasil pemantauan Netray, juga segala ulasan di atas dapat ditarik sebuah benang merah bahwa mempertahankan kedaulatan Negara Republik Indonesia itu sangat penting. Selain itu bersatu padu menjaga sepenuhnya keutuhan NKRI juga harga mati. Terima kasih kepada jajaran Pemerintah, TNI AL, Badan Kemanan Laut RI, TNI AU, TNI AD, Polri, dan Warga Indonesia untuk upaya penanganan, pengusiran kapal China keluar dari ZEE Indonesia. Mari saling bahu membahu bersama Pemerintah bertaruh raga dan rasa untuk menjaga negara Indonesia tercinta dari berbagai hal yang ingin mencurangi kita. Hal itu agar dikemudian hari tidak muncul permasalahan Natuna-Natuna yang lainnya. Semoga Indonesia selalu jaya, kompak, dan tidak mudah terpecah belah.