Utang negara kerap menjadi perbincangan warganet. Isu meningkatnya jumlah utang negara pun bahkan mengundang keresahan warganet. Meski kabarnya dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan Indonesia, tidak sedikit warganet yang bertanya-tanya terkait efektivitas pembangunan tersebut. Media Monitoring Netray mencoba memantau perbincangan warganet terkait utang negara. Seperti apakah opini warganet terkait topik ini?
Netray memantau perbincangan terkait topik ini sejak 23 Maret 2021 sampai dengan 05 April 2021. Selama periode tersebut ditemukan 3.155 total cuitan dengan didominasi bersentimen negatif. Sementara itu, jumlah impresi pada topik ini mencapai 417.1K dengan potensi jangkauan sebanyak 23M.
Jika diamati melalui grafik di atas terlihat frekuensi kemunculan topik ini setiap harinya memiliki intensitas yang berbeda-beda. Tumpukan utang Indonesia kabarnya kian hari kian meningkat. Hal ini mengundang keresahan warganet yang khawatir bila suatu saat akan merugikan masyarakat. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman menyebutkan bahwa pertambahan utang sejalan dengan tingginya kebutuhan pembiayaan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan belanja negara, khususnya untuk penanganan covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Berdasarkan Top Words di atas dapat diamati beberapa kosakata dengan intensitas kemunculan dominan dalam perbincangan warganet, seperti ekonomi, utang, beban, milenial, meroket, dan lain sebagainya. Untuk dapat melihat perbincangan warganet dengan Top Words di atas simak ulasan berikut.
Utang Negara Jadi Beban Milenial?
Sejumlah pengamat menilai tumpukan utang negara akan merugikan masyarakat, khususnya kaum milenial di masa depan. Milenial dikabarkan akan menanggung beban utang pemerintah yang memiliki jatuh tempo 20-30 tahun ke depan. Hal ini kemudian mengundang berbagai komentar warganet.
Dilansir melalui laman CNN Indonesia peneliti dari Indef Bhima Yudhistira mengatakan pemerintah bisa saja menaikkan tarif pajak pada beberapa tahun ke depan atau menambah objek pajak untuk menambah penerimaan negara. Nantinya, penerimaan itu akan digunakan untuk membayar utang. Jika tarif pajak naik atau objek yang terkena pajak bertambah, otomatis beban yang ditanggung masyarakat juga meningkat. Tidak hanya itu, hal ini bahkan berdampak pada belanja negara yang kian sempit dan berpengaruh pada kelanjutan proyek negara.
Utang Negara Meningkat, Warganet: Negara yang Ugal-Ugalan
Dampak dari meningkatnya jumlah utang negara akan dirasakan oleh masyarakat pada 20 sampai dengan 30 tahun mendatang. Itulah sebabnya hal ini kerap menjadi perbincangan warganet yang kemudian dikaitkan dengan kinerja pemerintah hingga permasalahan korupsi.
Merosotnya perekonomian akibat pandemi hingga sejumlah kasus korupsi turut menjadi bahan komentar warganet yang kemudian berujung pada penilaian soal kinerja pemerintah tidak memuaskan. Tidak hanya itu, resesi yang tengah dialami Indonesia juga mengakibatkan angka kemiskinan yang terus meningkat. Itulah sebabnya pemerintah perlu bekerja keras untuk dapat membangkitkan kembali perekonomian Indonesia agar dapat membuat rakyat kembali percaya.
Utang Negara Untuk Pembangunan?
Meski dibanjiri oleh sentimen negatif, dukungan untuk pemerintah juga terus mengalir. Hal ini disampaikan oleh warganet yang menilai utang negara sudah tepat sasaran dan digunakan untuk pembangunan seperti yang terlihat pada beberapa cuitan berikut.
Sebagian warganet menilai tidak ada yang salah dengan utang negara selama untuk pembangunan dan meningkatkan infrastruktur Tanah Air. Menurut warganet hal ini dibuktikan dengan sejumlah pembangunan mulai dari pelabuhan hingga bandara yang kini dapat dinikmati di sejumlah daerah. Dengan adanya pembangunan yang dirasakan tersebut sebagian warganet pun mendukung kinerja pemerintah.
Top Categories
Berdasarkan pantauan Netray terlihat beberapa akun yang masuk dalam kategori akun populer. Di puncak teratas terlihat akun @Annisa_1193 menempati posisi akun paling populer pada topik ini. Hal ini disebabkan unggahannya terkait topik ini yang disukai lebih dari 2000 akun dan di-retweet lebih dari 700 kali.
Adapun kategori akun yang paling banyak mencuitkan topik ini pada posisi teratas ditempati oleh @Oscar76623688. Berdasarkan pantauan Netray akun tersebut setidaknya mengunggah sebanyak 26 cuitan dengan topik yang sama. Hal ini dapat diamati melalui fitur Monitoring Account di atas.
Sementara itu, pada kategori Top People posisi teratas ditempati oleh Presiden Joko Widodo, selaku Presiden RI namanya menjadi tokoh utama yang paling banyak ditandai oleh warganet terkait topik ini. Selain itu, pada kategori Top Organizations dapat diamati Indonesia menempati posisi teratas diikuti oleh beberapa lembaga lainnya seperti portal berita daring @CNNIndonesia, @VIVAcoid, dan lain sebagainya.
Demikian hasil pantauan Netray terkait opini warganet seputar utang negara. Topik ini memiliki intensitas yang cukup tinggi yang ditandai dengan frekuensi kemunculannya setiap hari selama periode pantauan Netray. Warganet pun berkomentar sejumlah hal terkait topik ini, seperti beban milenial, negara dinilai ugal-ugalan, hingga pembangunan insfrastruktur negara. Meski dibanjiri oleh sentimen negatif dukungan terhadap kinerja pemerintah juga terus mengalir dari warganet yang menilai pemerintah mampu bangkit untuk memajukan kembali perekonomian RI.
Simak analisis dan informasi terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/