Memasuki tatanan New Normal atau kenormalan baru bukan berarti kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan. Pantauan Netray melalui covid19.netray.id menunjukkan kasus positif Covid-19 terus menanjak bahkan setelah era new normal diterapkan. Pada awal Juni, kasus positif Covid-19 berada di angka 26.940 sedangkan di awal Juli naik menjadi 57.770 atau bertambah sebanyak 30.830 kasus dalam satu bulan. Sementara data terbaru (13/07/20) kasus positif berada di angka 76.981 atau bertambah sebanyak 19.211 kasus. Hal ini melampaui jauh dari perkembangan kasus Covid-19 di bulan sebelumnya yang mengalami pertambahan 9-16 ribu perbulannya. Tak heran apabila warganet Twitter kembali beramai-ramai menyoroti topik tersebut dalam tagar #Covid__19 yang trending pada 10 Juli kemarin bersama tagar #JokowiMundurSajalah.
Media monitoring Netray kemudian menelusuri pembahasan warganet Twitter terkait kenaikan kasus positif Covid-19 yang berkembang dalam tagar #Covid__19 dan diskusi terkait kasus covid-19 di Indonesia pada bulan ini. Secara khusus, Netray juga ingin melihat opini warganet terhadap Presiden Joko Widodo dalam kaitannya dengan penanganan Covid-19 di Indonesia selama sebulan terakhir, baik melalui tagar #JokowiMundurSajalah maupun dalam diskusi warganet di Twitter terkait Covid-19 dan Jokowi.
Perbincangan Topik Seputar Covid-19 dan Jokowi di Awal Juli
Dengan menggunakan kata kunci covid & jokowi, serta corona & jokowi, Netray menemukan 10 ribu perbincangan terkait topik Covid-19 yang dikaitkan dengan entitas Jokowi. Total akun yang turut terlibat dalam diskusi topik ini selama periode 1-13 Juli 2020 ialah sebanyak 6,3 ribu akun. Intensitas warganet memperbincangkan topik Covid-19 beserta entitas Jokowi melonjak pada 4 Juli dan 10 Juli 2020.
Berdasarkan pantauan Netray, lonjakan perbincangan topik yang terjadi pada 4 Juli didominasi oleh sentimen positif. Hal ini disumbang oleh cuitan akun @berlianidris yang memuji kepemimpinan Presiden Jokowi dalam menyelamatkan dunia dari virus corona.
Dalam cuitannya tersebut, @berlianidris turut membagikan artikel yang dipublikasikan oleh Viva.co.id terkait produksi kalung antivirus corona. Bermula dari cuitan tersebut, diskusi terkait penanganan corona di Indonesia, utamanya di bawah kepemimpinan Jokowi melonjak naik. Sentimen positif memang terpantau mendominasi pembahasan topik tersebut pada 4 Juli. Namun, tanggapan yang kontra justru lebih banyak ditemukan.
Dari penelusuran Netray, hal ini karena impresi cuitan positif akun @berlianidris lebih banyak ketimbang impresi cuitan warganet lain yang membahas topik ini. Lihat Top Account di bawah.
Akun @berlianidris yang membuat cuita pro berada di urutan pertama. Sementara akun @UyokBack dan @mas__piyuuu yang membuat cuitan kontra berada di dua urutan setelahnya.
Lonjakan Kenaikan Kasus Positif Covid-19
Perbincangan topik seputar Covid-19 dan kaitannya dengan entitas Jokowi kembali melonjak pada 10 Juli 2020. Intensitas pembahasan topik ini sudah terlihat mengalami kenaikan sejak dua hari sebelumnya, yaitu pada 8 dan 9 Juli yang berada di angka 1-1,2 ribu cuitan dalam sehari.
Terlihat sentimen negatif mendominasi diskusi warganet Twitter terkait topik Covid-19 dan Jokowi selama periode 9-10 Juli 2020. Dari deretan akun populer di atas juga dapat diamati bahwa akun @jokowi, @UyokBack, @hnurwahid serta sejumlah media berita daring seperti @CNNIndonesia dan @kumparan turut berperan dalam menggiring diskusi warganet terkait topik ini. Lalu, apa yang menjadi perbincangan warganet pada periode tersebut sehingga topik Covid-19 dan entitas Jokowi didominasi sentimen negatif? Amati kumpulan Kosakata Populer berikut.
Melihat tagar #jokowimundursajalah yang berada dalam deretan Kosakata Populer, secara sepintas dapat disimpulkan bahwa sentimen negatif dalam pembahasan topik terkait Covid-19 dan Jokowi dipicu oleh naiknya tagar tersebut. Namun, apa yang menjadi penyebab naiknya tagar provokatif tersebut? Siapa inisiatornya? Berikut selengkapnya.
Sentimen Negatif dan Tagar Provokatif #JokowiMundurSajalah
Dari pantauan Netray, warganet ramai membahas lonjakan kasus positif Covid-19 yang pada 9 Juli tersebut dikabarkan menjadi kenaikan harian tertinggi dalam sejarah perkembangan kasus positif Covid-19 di Indonesia, yaitu mencapai 2,657 jiwa. Presiden Jokowi, dalam akunnya @jokowi pun turut menanggapi hal tersebut dan meminta pemerintah daerah untuk berhati-hati dalam menerapkan tatanan kehidupan baru atau New Normal.
Warganet kemudian ramai memperbincangkan topik tersebut, baik dalam diskusi di kolom komentar akun @jokowi maupun di Twitter secara luas. Perbincangan terkait lonjakan kasus positif Covid-19 dan kegagalan penurunan kurva kasus Covid-19 di Jawa Timur kemudian mengarah pada kekecewaan warganet terhadap kepemimpinan Jokowi dalam menangani Covid-19 di Indonesia.
Sejumlah warganet bahkan menawarkan opsi kepada Presiden Jokowi untuk mundur dalam aksi tagar #JokowiMundurSajalah yang trending pada 10 Juli 2020. Netray kemudian menelusuri penggunaan tagar ini di Twitter dan inisiator atau akun yang pertama kali menaikkan tagar. Berikut hasilnya.
Dari pantauan Netray, tagar ini diinisiasi oleh akun oposisi @KingPurwa pada 9 Juli 2020 sekitar pukul delapan malam sebelum akhirnya ramai digunakan keesokan harinya oleh akun-akun populer di deretan Top Account di atas.
Tagar #JokowiMudurSajalah efektif digunakan selama 3 hari dengan total 592 akun yang terlibat. Sentimen negatif mendominasi perbincangan warganet dalam arus tagar #JokowiMundurSajalah yang berisi narasi kegagalan Jokowi sebagai pemimpin dalam menanggulangi Covid-19 dan memanjemen ekonomi Indonesia sehingga opsi mundur pun disarankan.
Namun, tidak sedikit juga warganet yang kemudian tidak setuju dengan opsi mundur yang digaungkan oposisi tersebut. Warganet kemudian turut mengisi tagar ini dengan dukungan kepada Jokowi.
Sebagian warganet juga mempertanyakan soal opsi mundur yang dirasa bukan solusi yang tepat di tengah situasi pandemi seperti saat ini. Daripada sibuk berkoar-koar meminta pemimpin turun karena situasi kacau yang sedang dihadapi, lebih baik bersama-sama saling mendukung agar situasi segera membaik. Begitu kira-kira pendapat warganet menyikapi naiknya tagar provokatif #JokowiMundurSajalah yang sempat naik mengiringi lonjakan kenaikan kasus positif Covid-19 pada 9 Juli lalu.