Beberapa waktu lalu nama Ribka Tjiptaning mendadak ramai menjadi perbincangan publik. Namanya juga turut menduduki deretan trending topik Twitter pada 13 Januari. Dalam rapat pembahasan vaksin covid-19 antara Kementerian Kesehatan dengan anggota DPR, Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak divaksin. Pernyataan beliau sontak memicu kontroversi dan diskusi di antara masyarakat. Seperti apa media pemberitaan menyoroti pernyataan Ribka? Dan bagaimana tanggapan warganet? Simak selengkapnya.
Netray melakukan pemantauan terkait pernyataan kontroversi Ribka Tjiptaning pada portal media pemberitaan. Berikut hasilnya.
Selama pemantauan dari 9-15 Januari 2021, topik terkait pernyataan Ribka diberitakan sebanyak 61 artikel oleh 22 portal media. Media mulai mengangkat topik ini pada 13 Januari dengan puncak beritanya pada 13 Januari. Sejak diberitakan pada 13 Januari, topik ini memiliki kecenderungan sentimen negatif seperti apa yang terlihat pada kurva di atas.
Pernyataan Ribka yang menolak untuk disuntik vaksin Covid-19 mendapat tanggapan dari berbagai kalangan termasuk PDIP sebagai partai yang menaunginya selama ini. Anggota DPR, TB Hasanudin turut menegaskan bahwa pernyataan Ribka merupakan pendapat pribadi dan bukan pernyataan fraksi. Menurutnya, semua anggota dewan telah sepakat untuk mendukung serta membantu menyukseskan program vaksinasi yang sedang dilaksanakan pemerintah.
Selain memberikan pernyataan untuk menolak disuntik vaksin, Ribka juga menyebutkan bahwa vaksin yang diberikan kepada Bapak Jokowi bukanlah vaksin Sinovac. Kekhawatiran tersebut mendasari beliau mengeluarkan pernyataan menolak untuk disuntik vaksin.
Pro Kontra Warganet Menanggapi Pernyataan Ribka
Selain menjadi sorotan media, pernyataan kontroversial Ribka juga menggema di media sosial Twitter hingga menduduki jajaran trending dengan tagar #Ribka. Warganet menyoroti pernyataan beliau yang juga berprofesi sebagai dokter ini, ketika menolak untuk diberi vaksin padahal beliau berasal dari fraksi partai adidaya.
Netray melakukan pemantauan pada media sosial Twitter pada periode yang sama dengan media pemberitaan, yakni 9-15 Januari 2021. Hasilnya pernyataan penolakan untuk disuntik vaksin dari dokter Ribka diperbincangkan warganet sebanyak 6,496 cuitan dengan potential reach mencapai 74,2 juta. Pada awal tanggal pemantauan, terdapat sedikit warganet yang menyinggung terkait pernyataan beliau. Kemudian terus berangsur hingga puncaknya menjadi viral dan trending, yaitu pada 13 Januari 2021. Dilihat dari tabel sentiment trend tanggapan warganet didominasi oleh cuitan bernada sentimen negatif.
Pada top word di atas terlihat bahwa kata ribka, tjiptaning, vaksin, dan menolak mempunyai ukuran lebih besar daripada kata lainnya. Hal itu memperlihatkan bahwa topik berkenaan dengan keempat kata tersebut merupakan topik yang paling banyak disoroti warganet. Selain itu, terdapat pula kata pemerintah, berbisnis, dan rakyat di sekeliling kata yang berukuran paling besar. Pada pernyataanya dokter Ribka juga menyebutkan bahwa negara tidak diperbolehkan berbisnis pada rakyat. Oleh karena itu, terdapat pula ketiga kata tersebut yang tidak kalah menjadi sorotan topik perbincangan warganet.
Keramaian perbincangan warganet soal pernyataan dokter Ribka memuncak pada tanggal 14 Januari 2021. Nama beliau menjadi trending di Twitter dan banyak mendapat sorotan warganet lainnya. Apa saja yang menjadi perbincangan warganet?
Berdasarkan pantauan Netray, pada tanggal 14 Januari cuitan dari portal media pemberitaan yang menuliskan pernyataan penolakan Ribka terkait vaksin menjadi pusat diskusi warganet soal topik ini. Beberapa twit akun media pemberitaan seperti @detikcom yang mencuitkan anggota DPR, Ribka Tjipaning menolak disuntik vakasin. Kemudian twit tersebut mendapat impresi dari warganet sebanyak 5,8 juta.
Kontra Warganet pada Ribka hingga Tuduhan Buzzer dan Kadrun
Pernyataan beliau yang dianggap kontroversial, menimbulkan pro dan kontra di kalangan warganet. Berikut beberapa tanggapan warganet yang kontra terhadap pernyataan Ribka Tjiptaning.
Terlihat dari contoh cuitan di atas bahwa warganet meminta untuk tidak mempercayai pernyataan yang dikeluarkan oleh Ribka. Kemudian pendapat lain dari akun @03__nakula menyebutkan apabila menolak untuk disuntik vaksin, Ribka layak dipenjara dengan para penolak vaksin lainnya agar saling menularkan virus. Selain itu, pendapat lainnya dari warganet mengarah pada drama politik.
Warganet menuliskan cuitannya dengan membawa latar belakang Ribka yang notabene anak PKI. Seperti cuitan dari akun @Namaku_Mei, karena menolak disuntik vaksin lantas nama Ribka dipuja-puja oleh para kadrun. Warganet yang kontra dengan pemerintah, berduyun duyun membagikan ulang cuplikan video pernyataan Ribka yang menolak disuntik vaksin, mereka lupa bahwa Ribka berasal dari fraksi partai yang sama dari partai adidaya seperti bunyi cuitan dari @Ptraarya13.
Dukungan Warganet untuk Pernyataan Ribka
Meski didominasi sentimen negatif, sejumlah dukungan untuk Ribka juga berdatangan. Warganet sependapat dengan dokter Ribka sebab vaksin sinovac belum teruji klinis, seperti cuitan dari @AndreasMarbun_ berikut.
Pendapat lain dari warganet diperkuat dengan latar belakang pendidikan Ribka Tjiptaning yang merupakan lulusan dokter sehingga beliau paham dengan vaksin. Seperti cuitan dari @is_pelssy dan @Catatan_ali7. Pada pernyataan beliau juga disebutkan apabila ujung dari vaksin ini nantinya diperjualbelikan. Selain itu warganet juga menyebutkan apabila wacana pemberian vaksin gratis kepada rakyat akan diberikan vaksin dengan harga yang paling murah.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa pernyataan kontroversial dari Ribka Tjiptaning yang menolak untuk disuntik vaksin Covid-19 menuai pro dan kontra dari warganet. Tanggapan yang kontra dari warganet melibatkan drama politik antara kubu cebong dan kadrun. Kemudian warganet juga menyoroti kehidupan dokter Ribka yang notabene adalah keturunan PKI sehingga banyak warganet tidak menyetujui pernyataan yang disampaikan beliau. Lalu tanggapan dari sisi pro, warganet menyetujui pernyataan Ribka tentang hasil uji klinis vaksin yang belum pasti. Sekian analisis Netray, semoga dapat menambah informasi dan bermanfaat.