Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pengguna telepon seluler (ponsel) juga terus naik. Namun ketimpangan terhadap akses internet di daerah masih tinggi. Masih ada ribuan desa di berbagai provinsi yang memiliki sinyal ponsel dan akses internet yang buruk.
Data BPS menyebut rumah tangga yang mengakses internet meningkat dari 73,75% pada 2019 menjadi 78,18% pada 2020. Begitu pula data penduduk yang mengakses internet pada periode yang sama dari 47,69% menjadi 53,73%.
Pertumbuhan pengguna internet ini juga berbanding lurus dengan peningkatan pengguna dan penjualan perangkat seperti ponsel pintar yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet. Berdasarkan data BPS persentase rumah tangga yang memiliki/menguasai ponsel meningkat dari 89,09% pada 2019 jadi 90,75% pada 2020. Mereka tersebar hingga pelosok-pelosok pedesaan.
Netray mencoba memetakan sejumlah wilayah yang memiliki akses internet buruk di Indonesia. Hasilnya, hanya pulau Jawa yang memiliki sinyal lemah di angka 10 persen. Sementara sisanya memiliki wilayah dengan sinyal lemah di atas 20 persen. Bahkan, wilayah pulau Papua dan Maluku justru didominasi oleh wilayah tidak ada sinyal mencapi 41 persen atau hampir dari separuh wilayahnya tidak punya akses internet.
Artikel: Irwan Syambudi/ Infografis: Alvito Madista
Baca laporan selengkapnya di Medium Netray/Ketimpangan Akses Internet: Ponsel Pintar Sampai Pelosok, Sinyalnya Belum