HomeCurrent ReportMengamati Pembahasan Media Massa dan Reaksi Warganet Kala Demokrat Merapat Ke Prabowo

Mengamati Pembahasan Media Massa dan Reaksi Warganet Kala Demokrat Merapat Ke Prabowo

Published on

Setelah sebelumnya merasa dikhianati oleh Anies Baswedan, Partai Demokrat secara resmi merapat ke capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Saat itu sebagai partai koalisi Demokrat sempat meradang karena Anies telah melanggar kesepakatan untuk menjadikan AHY sebagai pendampingnya. Anies dan Partai NasDem lebih memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pendampingnya, atau cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.

Kini Partai Demokrat telah memastikan langkahnya untuk merapat pada Koalisi Indonesia Maju bersama Prabowo Subianto, setelah dipastikan mencabut dukungan untuk Anies. Komitmen dukungan tersebut dibuktikan dengan Kunjungan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada 17/9/2023 lalu. Kunjungan ini pun menjadi simbol keseriusan dukungan yang diberikan Demokrat kepada Prabowo.

Sikap Demokrat ini kemudian mendulang perhatian media pemberitaan online dan warganet di kanal YouTube. Hal tersebut dapat diamati melalui hasil pantauan Netray selengkapnya sebagai berikut.

Prabowo
Gambar 1. Statistik Report

Netray memantau pembahasan media terkait topik ini selama sepekan, yakni sejak 14 September 2023 sampai dengan 20 September 2023. Dengan menggunakan kata kunci Demokrat && Prabowo, hasilnya terdapat 1.098 artikel yang terjaring selama periode pemantauan yang berasal dari 126 total media. Adapun kategori artikel pembahasan media 99 persen dapat dipastikan berkategori politik. Merapatnya Demokrat pada koalisi Prabowo pun mendapat tren sentimen positif sebagaimana dapat diamati melalui grafik berikut.

Gambar 2. Peak Time dan Sentiment Trend

Tampak tren sentimen positif mendominasi pembahasan media terkait topik ini dengan puncak pemberitaan terjadi pada 18 September 2023. Pembahasan media tampak mengalami kenaikan sejak 17 September 2023 bertepatan dengan kunjungan Presiden ke-6 RI tersebut ke kediaman Prabowo. Berikut beberapa artikel terkait.

Gambar 3. Artikel terkait

Kedatangan SBY dan AHY di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9) dinilai sebagai sikap politik dan arah dukungan Demokrat kepada Prabowo. Dengan demikian, Demokrat akan bergabung dengan koalisi KIM bersama PAN, Golkar, Gerindra, PBB, dan PSI yang dikabarkan akan segera merapat juga pada koalisi ini. Koalisi ini pun dinilai sebagai koalisi yang subur dengan didukung oleh berbagai partai besar untuk memenangkan Prabowo sebagai Capres.

Demokrat Bergandeng Dengan Prabowo, Ganjar dan Anies Ikut Jadi Sorotan

Prabowo dan SBY sempat bekerja sama di Pilpres yang lalu. Demokrat memberikan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Meskipun Demokrat telah menyampaikan dukungannya secara langsung ke Prabowo deklarasi dukungan secara resmi akan diumumkan oleh AHY di hadapan ribuan kader saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat pada 21 September 2023. Berikut tokoh yang paling banyak disebut dalam pemberitaan media terkait topik ini.

Gambar 4. Kosakata Populer

Tampak pada Word Cloud dan Top People nama Prabowo, AHY, dan SBY tentunya menjadi media darling pada topik ini. Namun, selain ketiga nama tersebut tampak nama Capres lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang juga masuk dalam kategori lima tokoh paling populer dalam topik ini. Berikut beberapa artikel terkait Ganjar dan Anies.

Gambar 5. Artikel terkait Ganjar

Berlabuhnya Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju membuat koalisi pengusung Ganjar Pranowo menjadi gabungan pemilik kursi terkecil di parlemen dibanding dengan poros koalisi lainnya. Namun hal tersebut tidak menjadi kekhawatiran bagi partai pengusung Ganjar termasuk PPP yang menilai Pemilu ditentukan oleh masyarakat bukan berdasarkan partai politik. Sementara itu, Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani menilai prioritas Partai Demokrat mendukung bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.

Saiful awalnya mengungkit keinginan Demokrat mendukung Presiden Jokowi di Pilpres 2014, namun tidak disambut oleh PDIP. Kemudian sekarang ingin mendukung Anies Baswedan karena tidak ingin berkoalisi dengan Prabowo Subianto, namun tidak berjalan sesuai rencana. Sehingga setelah Anies gagal, menurut Saiful, prioritas Demokrat berubah ke Ganjar. Akan tetapi kembali mendapat penolakan dari PDIP, karenanya sekarang dukungan partai biru itu mengerucut pada Prabowo.

Gambar 6. Artikel terkait Anies

Sementara itu, merespons bergabungnya Demokrat ke KIM petinggi Partai PKS Mardani Ali Sera mengucapkan selamat dengan mendoakan yang terbaik untuk Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono serta pengurus Partai Demokrat. Menurutnya, Demokrat adalah partai yang baik dan PKS akan terus berkawan baik dengan para kadernya. Namun dalam kans Pilpres, Anggota DPR RI itu sangat percaya diri jika pasangan yang mereka usung, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bisa memenangi pilpres 2024.

Dalam pemberitaan lainnya SBY yang dikabarkan akan turun gunung demi memenangkan Prabowo pun dibahas oleh Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron. Ia mengungkit pernah memperjuangkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, ketika disinggung soal turun gunungnya Presiden ke-6 tersebut. Herman menerangkan, hal itu menunjukkan komitmen dan tanggung jawab Partai Demokrat untuk mengawal dan memenangkan bakal capres yang diusung, termasuk kepada Prabowo.

Merapat Ke Prabowo Peluang AHY Sebagai Cawapres Jadi Perbincangan

Tak hanya di media pemberitaan, kanal YouTube juga diramaikan dengan berbagai konten terkait topik ini. Dengan menggunakan kata kunci dan periode yang sama berikut hasil temuan Netray selengkapnya.

Gambar 7. Statistik Report YouTube

Netray menemukan sebanyak 460 konten video terkait bergabungnya Demokrat ke Prabowo yang telah disaksikan oleh 5,7 juta pengguna YouTube. Konten-konten tersebut disukai sebanyak 39,7 ribu kali mendapat 28,7 komentar dan 5,8 juta reaksi pengguna YouTube. Jika di media pemberitaan artikel-artikel terkait didominasi bersentimen positif, di kanal YouTube komentar warganet justru didominasi oleh sentimen negatif dengan jumlah 13,1 ribu berbanding 8,957. Adapun secara intensitas dapat diamati melalui grafik berikut.

Gambar 8. Intensitas konten

Secara intensitas, baik di media pemberitaan online maupun di kanal YouTube memuncak pada waktu yang sama yakni 18 September 2023. Sehari setelah kunjungan SBY dan AHY ke kediaman Prabowo. Kunjungan tersebut menjadi jawaban setelah Demokrat resmi hengkang dari KP dan merapat ke KIM. Merapatnya Demokrat ke KIM menambah jajaran tokoh politik yang akan diduga akan menjadi Cawapres mendampingi Prabowo. Sebagaimana tampak pada konten populer berikut.

Gambar 9. Konten-konten terpopuler

Dengan merapatnya Demokrat ke Prabowo peluang AHY untuk menjadi Cawapres pun menjadi perbincangan warganet. Terlebih Demokrat diketahui cabut dukungan kepada Anies setelah gagal mendapatkan kursi Cawapres. Namun kali ini Demokrat sepertinya masih akan kesulitan jika kembali membidik kursi Cawapres bersama Prabowo, meski sudah melibatkan SBY. Sebab Prabowo kini dikelilingi oleh partai besar penguasa Parlemen yang diisi oleh berbagai tokoh politik yang cukup populer, seperti Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Yusril Ihza Mahendra, serta Erick Thohir yang digadang-gadang akan maju mendampingi Prabowo. Berikut ragam reaksi warganet.

Gambar 10. Komentar warganet di YouTube

Sayanganya, bergabungnya Demokrat ke KIM justru mendapat respons negatif yang mendominasi komentar warganet. Netray mengambil beberapa sampel komentar sebagaimana tampak pada Gambar 10. Warganet berpendapat tidak lagi bersimpati dengan Demokrat karena Demokrat dinilai hanya haus akan ambisi pribadi dan kelompoknya saja. AHY dinilai hanya merupakan boneka SBY dan warganet pun menantikan teka-teki siapa yang akan didapuk oleh Prabowo untuk maju mendampinginya pada Pilpres 2024 mendatang.

Sementara itu, pada kategori channel terpopuler terdapat KOMPASTV menempati urutan teratas dengan impresi tertinggi, mencapai 1.4 juta reaksi warganet. Di urutan kedua terdapat tvOneNews dengan impresi sebanyak 632 ribu. Selengkapnya dapat diamati pada gambar berikut.

Gambar 11. Top Channel

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Ananditya Paradhi

More like this

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...

Layanan Baru “Lapor Mas Wapres”: Dihujat di X, Didukung di Tiktok

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuat terobosan baru di awal kepemimpinannya. Ia resmi membuka...