Kabar perekonomian Indonesia saat ini menjadi topik hangat perbincangan publik. Mewabahnya Covid-19 mengakibatkan badai perekonomian yang tak terhindarkan, hingga resesi ekonomi harus dialami oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Sebagai salah satu negara yang terdampak Covid-19, Indonesia turut merasakan badai perekonomian yang menyebabkan resesi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49%. Indonesia resmi resesi dikarenakan dua kali berturut-turut mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus, seperti halnya pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi RI juga minus 5,32%.
Netray memantau pemberitaan di media daring sejak 10 November sampai dengan 16 November 2020. Selama periode tersebut terlihat jumlah pemberitaan terkait ekonomi mencapai 5,009 artikel yang berasal dari 124 media.
Berdasarkan grafik di atas terlihat intensitas pemberitaan terkait perekonomian selama periode pemantauan. Selama periode tersebut telihat puncak pemberitaan terjadi pada 12 November 2020. Lalu apa saja yang menjadi perbincangan pada tanggal tersebut?
Jokowi Hadiri KTT ASEAN hingga Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 yang dihadiri oleh Jokowi secara virtual menjadi salah satu pemberitaan yang mendominasi pada tanggal tersebut. Indonesia mengusung Travel Corridor Arrangement (TCA) pada KTT sebagai upaya membangun komitmen bersama ASEAN membuka kembali konektivitas dan memulihkan kegiatan ekonomi di ASEAN. TCA diharap dapat memudahkan akses perjalanan bagi pebisnis di negara-negara ASEAN dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain membahas prioritas pengembangan ekonomi di kawasan KTT kali ini juga membahas terkait perkembangan produksi vaksin. Dalam hal ini KTT dianggap penting untuk menyatukan langkah dan memperoleh komitmen para pemimpin negara mitra ASEAN.
Selain topik terkait KTT pada tanggal tersebut topik pemberitaan juga didominasi oleh prediksi BI terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam hal ini BI optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV akan bergerak ke zona positif. Hal ini dilihat melalui pertumbuhan ekonomi kuartal III menunjukkan adanya perbaikan kondisi dari kuartal sebelumnya yang negatif 5,32 persen. Bahkan Perry Warjiyo selaku Gubernur BI yakin ekonomi Indonesia pada tahun depan dapat tumbuh hingga 5 persen.
Indonesia Akan Segera Keluar Dari Jurang Resesi?
Ramalan terkait laju perputaran roda perekonomian tampaknya menjadi pemberitaan hangat pekan ini. Optimisme menjadi angin segar dari kabar perekonomian Indonesia di tengah pandemi yang masih terus berlanjut. Meski pada kuartal III pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di jurang resesi. Namun, merangkaknya konsumsi dan daya beli rumah tangga dapat menjadi salah satu indikator akan pulihnya perekonomian Indonesia.
Tidak hanya merangkaknya daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi juga dipicu oleh kabar terkait keberadaan vaksin. Seperti halnya melalui pemberitaan di atas, terlihat pemerintah menyatakan untuk menghadirkan vaksin Covid-19 di Indonesia. Keberadaan vaksin nantinya dinilai dapat membangkitkan kembali perputaran ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.
Gejolak membaiknya roda perekonomian juga dirasakan oleh Pemkot Sukabumi. Ia mengklaim perekonomian masyarakat kembali meningkat, terlebih saat berakhirnya masa PSBB dan beralih kepada masa New Normal. Masyarakat berangsur dapat beraktivitas dengan membiasakan diri dengan kebiasaan baru. Selain itu dorongan untuk memperkuat perekonomian juga datang dari sektor pariwisata yang selama ini diandalkan menjadi sektor utama pemasukan negara. Dalam hal ini, Kemenparekraf mendorong sertifikasi protokol CHSE yang tidak hanya di Bali melainkan destinasi wisata lainnya. Hal ini guna menggenjot pariwisata di masa New Normal ini. Upaya lainnya untuk membangkitkan perekonomian dari keterpurukkan adalah melalui sektor UMKM. Pemerintah berupaya membangkitkan kembali UMKM yang terdampak Covid-19. Penurunan daya beli dan gangguan terhadap bahan baku menjadi salah satu permasalahan utama dari dampak Covid-19 yang harus segera diatasi.
Selama beberapa waktu ke depan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan terus membaik. Demikian halnya disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu. Melalui diskusi media Forum Merdeka Barat 9 yang bertajuk “Reformasi dan Transformasi Ekonomi”. Ia menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi telah membaik dalam beberapa waktu belakangan. Hal tersebut dinilainya sebagai hasil dari upaya pemerintah yang telah menerapkan berbagai kebijakan sebagai upaya pemulihan perekonomian.
Top Entities
Dalam kategori di atas terlihat nama Joko Widodo sebagai Presiden RI menempati posisi teratas pada kategori Top People. Selain itu terlihat juga nama Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati yang memiliki peran penting dalam mengendalikan keuangan di Indonesia.
Berdasarkan pantauan Netray adapun Top Portal yang paling banyak menerbitkan pemberitaan terkait perekonomian adalah Antara, diikuti oleh Republika, CNBC Indonesia, dan lain sebagainya. Selain itu, pada kategori Top Facilities terlihat Istana Negara mejadi fasilitas yang paling banyak disebutkan dalam kategori yang berkaitan dengan kabar perekonomian.
Membaiknya tren pertumbuhan perekonomian di Indonesia menjadi kabar yang mendominasi pemberitaan ekonomi saat ini. Kabar ini tentu menjadi kabar baik ditengah wabah yang masih berlangsung dan kondisi perekonomian yang tengah berada di jurang resesi. Dengan adanya indikasi terkait tren positif tersebut diharap dapat menumbuhkan kembali semangat masyarakat Indonesia untuk terus bangkit.
Analisis tren-tren terkini dapat diakses melalui: https://analysis.netray.id/