Meskipun sudah diatur dalam kebijakan pembatasan sosial selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru)2022, arus wisatawan ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terpantau masih masif. Berdasarkan pemantauan arus kendaraan menggunakan HERE Traffic API, akses masuk ke wilayah DIY terlihat sangat padat di waktu-waktu tertentu.
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 di antara mengatur agar pemerintah daerah membatasi kegiatan masyarakat mulai 24 Desember hingga 2 Januari 2022. Termasuk saat perayaan tahun baru masyarakat diminta menghindari kerumunan dan perjalanan.
Namun merujuk data HERE Traffic API, kemacetan dan kepadatan lalu lintas sempat terjadi. Seperti arus lalu lintas pada hari Jumat 24 Desember 2021, satu hari menjelang perayaan Natal. Apabila pada dalam kondisi normal, sejumlah ruas jalan di tanggal ini akan mengalami kemacetan karena arus kendaraan masuk ke wilayah DIY. Grafik peta di bawah ini adalah kondisi lalu lintas mulai pukul 04:00 hingga 22:00 WIB.
Pada gambar peta interaktif menunjukkan apabila sebuah ruas jalan menampilkan indikator berwarna oranye hingga merah secara konstan selama periode waktu tertentu, maka saat itu terjadi kemacetan.
Terlihat bahwa untuk ruas Jalan Magelang pada 24 Desember 2021 terjadi penumpukan kendaraan sejak pukul 08:30 hingga 11:30. Selanjutnya menjelang sore hari penyumbatan arus kembali terjadi antara pukul 15:00 hingga 19:30. Selain dari Jalan Magelang, akses kendaraan pelancong yang bepergian menggunakan jalur darat ke Yogyakarta dari barat adalah Jalan Wates (Jalan Nasional III). Jalan ini mengalami penyumbatan secara reguler sejak pukul 14:00 hingga 19:30.
Pemantaun beralih ke arus kendaraan dari arah timur Yogyakarta. Akses jalan yang paling sering digunakan adalah Jalan Raya Solo — Yogyakarta, yang kerap disingkat oleh warga Yogyakarta sebagai Jalan Solo. Menggunakan data dari HERE Traffic API, kita bisa melihat bahwa jalan ini mulai ramai dipergunakan oleh masyarakat mulai pukul 11:00 hingga 19:30. Terutama ruas Kalasan yang mengalami penyumbatan cukup tinggi pada pukul 15:30 hingga 19:30.
Akan tetapi pertanyaan yang muncul setelahnya adalah apakah kondisi lalu lintas Yogyakarta pada tanggal 24 Desember merupakan cerminan arus masuk wisatawan? Bagaimana perbedaan kondisi jalan raya jika dibandingkan dengan hari biasa? Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita bandingkan dengan data lalu lintas pada tanggal 23 Desember 2021.
Hasilnya adalah pada tanggal 23 Desember dilakukan pemantauan sejak pukul 04:00 hingga 22:00. Kepadatan arus kendaraan pada pintu-pintu masuk ke wilayah DIY terlihat lebih alamiah. Yakni terjadi pada waktu-waktu disaat masyarakat berangkat dan pulang dari rutinitas bekerja atau sekolah.
Memantau Perayaan Tahun Baru
Selain berharap bahwa volume wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta berkurang secara signifikan, aturan ini juga meminta masyarakat untuk tidak merayakan Tahun Baru di sejumlah titik keramaian. Antara lain seperti di wilayah Tugu Yogyakarta dan KM 0. Merayakan malam pergantian tahun di dua tempat ini sudah hampir menjadi tradisi bagi masyarakat Yogyakarta dan wisatawan.
HERE Traffic API menunjukan sejumlah data yang justru menunjukkan kecenderungan yang berbeda. Sebagai contoh pemantauan lalu lintas di sekitar Tugu Yogyakarta menjelang malam tahun baru. Yang muncul justru terjadi penyumbatan arus di beberapa titik seperti pada Jalan Diponegoro dan Jalan Magelang pada pukul 21:00 hingga 22:30. Dan kembali terulang pada pukul 23:05–23:30. Hal ini tentu saja sangat jarang terjadi pada hari-hari biasa.
Setelah penyumbatan yang terakhir sebelum tengah malam, tidak terlihat ada aliran kendaraan lagi. Kemungkinan besar adalah area tersebut sudah dipenuhi masyarakat yang sedang merayakan malam pergantian tahun. Pasalnya begitu penanda waktu menunjukkan angka 00:40, kembali terjadi penyumbatan arus di ruas jalan yang sama. Penyumbatan tersebut berlangsung hingga pukul 01:20. Ini adalah waktu ketika masyarakat meninggalkan lokasi.
Pemantauan menggunakan aplikasi ini sekiranya perlu diperkuat dengan data lain agar semakin faktual. Di sini kita bisa menggunakan Netray Media Monitoring guna melihat kondisi di lokasi. Ada kemungkinan apabila masyarakat membagikan gambar atau media lain yang menunjukan keadaan ruas Tugu Yogyakarta pada saat itu.
Situasi Malam Tahun Baru di Linimasa Twitter
Netray telah mengumpulkan sejumlah tweet yang mencantumkan gambar atau foto. Tweet tersebut mengandung kata kunci pemantauan yaitu “tahun baru” dan “jogja”. Berikut adalah hasil pemantauan Netray di linimasa Twitter antara tanggal 31 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022.
Akun media massa lokal @Harian_Jogja membuat tweet yang menggambarkan kondisi KM 0 selama malam tahun baru. Mereka melampirkan sebuah foto dan menyebutnya sebagai “lautan manusia”. Foto tersebut diambil dari tangkapan layar CCTV di sekitar lokasi. Tampak bahwa himbauan pemerintah untuk merayakan malam pergantian tahun di rumah saja tidak berjalan dengan efektif.
Seperti yang sudah diprediksikan dalam pemantauan arus kendaraan, di kawasan simpang Tugu Yogyakarta juga dipenuhi manusia. Kali ini giliran akun @Beranda_Godean yang membagikan tangkapan layar dari kamera CCTV. Berdasarkan keterangan yang ada di gambar, pemandangan tersebut terjadi sekitar 8 menit dan 16 menit setelah tengah malam.
Kawasan simpang Tugu Yogyakarta dan Malioboro (KM 0) menjadi dua entitas yang paling banyak disebut warganet dalam pemantauan ini. Malioboro menjadi entitas lokasi tertinggi di grafik Top Locations dan Tugu Yogyakarta merupakan entitas tertinggi untuk grafik Top Facilities. Tidak ada lokasi lain yang lebih representatif daripada dua tempat ini ketika membicarakan keramaian malam tahun baru yang lalu.
Penerapan aturan Natal dan Tahun Baru 2022 terbukti tidak mengurangi jumlah wisatawan masuk ke wilayah Yogyakarta atau menghalangi orang berkumpul di sejumlah lokasi selama malam pergantian tahun baru. Akankah di tahun 2022 ini akan ada upaya yang lebih keras dari semua elemen bangsa? Simak perkembangan wacana ini di setiap kanal Netray.
Editor: Irwan Syambudi