HomeCurrent ReportHepatitis Akut Misterius, Akankah Menjadi Pandemi Kecil?

Hepatitis Akut Misterius, Akankah Menjadi Pandemi Kecil?

Published on

Belum selesai bergelut dengan permasalahan pandemi virus corona, kini dunia kembali bertarung dengan munculnya penyakit hepatitis akut misterius. Kenapa disebut dengan hepatitis misterius? Pasalnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan bahwa variabel virus yang menyerang hepatitis akut ini setelah diuji berbeda dengan jenis hepatitis A-E. 

Sebenarnya apa itu penyakit hepatitis? Mengutip dari Wikipedia, hepatitis adalah penyakit peradangan yang terjadi pada organ hati (liver). Penyakit ini pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Lantas apa perbedaannya dengan hepatitis akut?

Mengulik penjelasan dari laman hellosehat.com, secara garis besar hepatitis akut sama dengan hepatitis pada umumnya yakni liver atau hati yang mengalami peradangan atau inflamasi. Namun yang menjadi lebih misterius karena penyakit hepatitis ini dapat disebabkan oleh virus yang berkembang dari variabel virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Selain infeksi virus, peradangan hati yang kemungkinan akan menyebabkan hepatitis akut juga dapat disebabkan dari racun dan penyakit autoimun. 

Penyakit ini belakangan muncul di berbagai benua mulai dari Eropa, Amerika, dan Asia. Penyakit hepatitis akut ini ditemukan pada bayi dan anak dengan rentang usia mulai 1 bulan hingga 16 tahun. Penyebab pastinya infeksi virus yang menjadi akar utama hepatitis akut ini belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, WHO menyebut penyakit ini sebagai hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya. 

Berdasarkan catatan WHO, terdapat lebih dari 170 kasus terkonfirmasi hepatitis akut yang dilaporkan oleh 12 negara. Laporan kasus pertama kali yang diterima oleh WHO berasal dari negara Inggris pada 5 April 2022 sebanyak 10 kasus. Kemudian Skotlandia Tengah turut melaporkan dugaan kasus serupa yang terjadi pada rentang waktu Januari-Maret 2022. Jadi, meskipun kasus pertama yang dilaporkan ke WHO tertanggal 5 April, ada kemungkinan kasus ini telah terjadi di Scotlandia jauh sebelumnya.

Atas dasar laporan kasus tersebut, WHO kemudian mengumumkan penyakit misterius ini sebagai kejadian luar biasa. Menanggapi hal itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan surat edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Selang 4 hari setelah dirilisnya surat edaran dari Kemenkes, pada 1 Mei 2022 ditemukan 3 kasus hepatitis akut di Jakarta. 

Netray mencoba memantau seperti apa media daring memberitakan kasus hepatitis akut. Seperti disebutkan di atas, kasus hepatitis akut pertama kali ditemukan di Indonesia pada 1 Mei 2022. Apakah bulan sebelum ditemukannya kasus terdapat pemberitaan yang mengulas tentang hepatitis akut ini?

Gambar 1. Total News, Media, dan Kategori Hepatitis Akut

Selama periode Januari–Mei 2022, topik hepatitis akut telah diulas media sebanyak 3.171 artikel dari 101 portal media. Kategori pemberitaan didominasi oleh health & lifestyle sebesar 86%. 

Gambar 2. Peak Time Hepatitis Akut

Pemberitaan seputar hepatitis akut banyak diulas media daring beriringan dengan siaran televisi. Akan tetapi ternyata tidak banyak media yang menuliskan artikel tentang hepatitis akut tersebut. Apabila dilihat dari grafik di atas, pertama kali media mengeluarkan artikel sebelum ditemukannya kasus yakni pada 16 April dan 24 April. Kemudian pemberitaan terus mengalami kenaikan seiring ditemukannya kasus pertama di Indonesia dengan puncak grafiknya pada 5 dan 12 Mei 2022. 

Pada 16 April 2022 pemberitaan pertama yang dirilis oleh media daring datang dari Republika dan Detik. Kedua portal media ini mengangkat kabar tentang puluhan anak di Amerika dan Eropa yang mengidap peradangan hati yang cukup parah. Lalu Detik mengungkapkan terkait WHO yang telah melaporkan secara resmi kasus hepatitis parah yang menyerang anak-anak. 

Pemberitaan di tanggal 24 April portal media lebih banyak menuliskan terkait jumlah kasus yang terkonfirmasi hepatitis akut oleh WHO di seluruh dunia. Sejak pemberitaan tersebut dirilis terdapat satu korban anak yang meninggal dunia karena hepatitis misterius. WHO mengatakan tengah memantau situasi secara cermat dan bekerja dengan otoritas kesehatan negara-negara anggota seperti Inggris, Amerika, dan mitra lainnya. 

Kemudian pemberitaan kembali mereda seiring belum ditemukannya kasus di Indonesia. Lalu grafik pemberitaan merangkak naik pada Mei 2022 setelah pemerintah menginformasikan tentang 3 kasus hepatitis akut pada 1 Mei 2022. Media berbondong-bondong mengangkat artikel tentang hepatitis akut karena banyak polemik yang menyelimutinya. 

Pada 5 Mei media menjelaskan terkait asumsi yang tersebar di masyarakat antara vaksin Covid-19 dengan hepatitis akut. Selain itu, pemberitaan tentang pencegahan hepatitis akut pun banyak diberitakan media daring pada tanggal tersebut. 

Kemudian pada 12 Mei pemerintah mulai mengumumkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut. Beberapa lembaga kesehatan pemerintah mulai mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut dengan terus melakukan koordinasi bersama WHO. 

Warganet Khawatir dengan Hepatitis Akut 

Selain memantau perbincangan hepatitis akut melalui media daring, Netray juga melakukan pemantauan di media sosial twitter dengan menggunakan periode yang sama yakni mulai awal 1 Januari hingga 13 Mei 2022. Seperti apa masyarakat yang diwakili oleh warganet menanggapi isu terkait hepatitis akut? 

Gambar 7. Statistik Twitter Hepatitis Akut

Selama 5 bulan, hepatitis akut telah diperbincangkan sebanyak 9,649 twit dengan dominasi tweet bersentimen negatif. Pembahasan hepatitis akut telah mencapai impresi sebesar 1,4 juta dengan potensi jangkaun hingga 148,8 juta akun Twitter. Ini artinya, penyakit hepatitis akut memang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. 

Twit dengan sentimen negatif tersebut banyak disumbang dari kekhawatiran dan ketakutan warganet terkait penyebaran hepatitis akut. Sebab penyakit liver misterius ini menyerang anak-anak dengan usia dibawah 20 tahun. 

Rumor yang tersiar di kalangan masyarakat adalah jangka waktu hidup anak yang terserang hepatitis akut pendek. Seperti argumen dari akun @oxy_geng yang mengungkapkan bahwa anak-anak yang terkena hepatitis akut hanya memiliki jangka waktu hidup selama beberapa hari di masa-masa kritisnya.  

Demikian analisis Netray, simak ulasan terkini lainnya dalam analysis.netray.id.

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...