Belum lama ini warganet di media sosial Twitter diramaikan dengan perbincangan terkait razia knalpot racing yang dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia. Razia ini dilakukan karena knalpot racing dinilai mengganggu dan menyebabkan kebisingan. Bahkan kabarnya penertiban ini semakin gencar dilakukan hingga ke sejumlah pedagang yang diduga menjual jenis knalpot ini. Penertiban ini pun tidak hanya mendapat dukungan dari warganet, namun juga menuai kritik. Untuk dapat mengetahui lebih jauh Netray melakukan pemantauan terkait topik di media sosial Twitter. Seperti apakah hasil pantauan tersebut? Simak selengkapnya.
Berdasarkan pemantauan Netray sejak 20 Maret 2021 sampai dengan 26 Maret 2021 ditemukan 613 total cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun jumlah Potential Reach mencapai 38.5M dengan jumlah impresi mencapai 32.4K. Sebagaimana diketahui, dalam beberapa waktu belakangan polisi tengah gencar melakukan razia knalpot racing. Ratusan motor yang terjaring razia tersebut pun ditindak karena tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang mengatur terkait lalu lintas dan angkutan jalan.
Melalui grafik di atas terlihat perbincangan tersebut muncul sejak 20 Maret 2021 dan terus mencuat hingga puncaknya terjadi pada 25 Maret 2021. Hal ini menunjukkan topik ini cukup menarik perhatian warganet Twitter. Banyaknya jumlah kendaraan yang terjaring dalam razia menyebabkan hal ini menjadi perbincangan warganet. Selain itu, adanya dukungan dan komentar dari berbagai pihak menyebabkan timbulnya polemik.
Sementara itu, melalui Top Words terlihat kemunculan beberapa kosakata yang kerap digunakan warganet dalam perbincangan terkait topik knalpot, seperti resing, blombongan, brong, dan racing. Keempat kata tersebut merupakan istilah yang digunakan warganet untuk menyebut jenis knalpot yang seharusnya digunakan di arena balap tersebut. Tidak hanya itu, terdapat beberapa kata lain yang berkaitan dengan topik ini, seperti satlantas, penindakan, bising, berisik, dan ganggu.
Polemik Razia Knalpot Racing, Dukungan, dan Komentar Warganet
Dukungan dan komentar warganet terus mengalir terhadap gencarnya razia yang dilakukan di sejumlah wilayah, seperti Jakarta dan Yogyakarta. Ditlantas di sejumlah wilayah tersebut pun menegaskan akan memperluas penertiban, dengan tidak hanya menjaring pengguna yang terlihat kasat mata melakukan pelanggaran namun juga para pedagang dan bengkel yang menjual knalpot racing tersebut.
Melalui beberapa cuitan tersebut terlihat sejumlah kendaraan yang terjaring razia dan ditahan di Polres Sleman Yogyakarta dan sejumlah wilayah lainnya. Tak hanya itu, terlihat juga Ditlantas yang melakukan sosialisasi kepada pedagang dan bengkel untuk tidak menyediakan knalpot yang tidak sesuai dengan standar aturan jalan raya.
Tidak hanya menuai dukungan, kebijakan yang kerap digencarkan dalam beberapa waktu belakang ini juga menuai kritik. Seperti pada cuitan di atas, terlihat akun @Vatinel_ yang menyampaikan kritiknya terkait kebijakan ini. Tidak hanya itu, diperluasnya penertiban tersebut ternyata juga akan berdampak pada pembisnis knalpot. Hal tersebut pun menjadi topik diskusi yang dilakukan secara daring oleh Oto Talks dengan judul Dilema Bisnis Knalpot dan Kebijakan Knalpot Bising.
Terlihat melalui beberapa cuitannya akun @sudjiwotedjo ikut mengomentari terkait gencarnya penertiban knalpot racing dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan ia juga membandingkan topik ini dengan pemberitaan politik dalam negeri yang menurutnya tak kalah membisingkan. Cuitan tersebut pun ramai mendapat sambutan dari warganet hingga di-retweet lebih dari 200 kali. Namun tak sedikit juga dari warganet yang turut mendukung penertiban ini.
Menurut mereka penggunaan knalpot racing tersebut dapat mengganggu dan menyebabkan polusi suara. Polusi yang disebabkan oleh knalpot racing tersebut pun tak dapat dianggap remeh. Meski demikian sebagian pemotor yang menggunakan knalpot tersebut beranggapan bahwa dengan menggunakan knalpot tersebut performa mesin kendaraan mereka dapat meningkat.
Top Categories
Pada kategori Top Akun dalam topik ini terlihat akun @sudjiwotedjo menempati urutan teratas. Hal ini berkaitan dengan komentarnya terkait kebijakan ini dan suasana perpolitikan di Indonesia. Ia menyampaikan bahwa KPK perlu mencontoh kegiatan Polri yang dapat menyisir knalpot racing sampai ke hulu. KPK perlu melakukan hal serupa sehingga dalam konteks kasus korupsi dapat dituntaskan dari hilir ke hulu bukan hanya pada hulunya.
Sementara itu, pada kategori Top People terlihat akun @merapi_uncover menempati posisi teratas, diiukuti oleh akun @TMCPoldaMetro, dan beberapa akun lainnya. Pada kategori Top Organizations dapat diamati akun portal berita daring @kompascom menempati posisi teratas diikuti sejumlah organisasi terkait seperti halnya Polri hingga KPK yang kemunculannya dipengaruhi oleh cuitan @sudjiwotedjo. Tak hanya itu, kemunculan akun-akun tersebut juga terlihat pada jaringan percakapan pantauan Netray berikut.
Penertiban penggunaan knalpot racing pada kendaraan bermotor belakangan gencar dilakukan oleh Ditlantas wilayah setempat. Hal ini pun menjadi perbincangan di media sosial Twitter hingga menuai pro dan kontra. Sebagian warganet beranggapan bahwa hal ini penting guna kenyamanan berlalu lintas, terlebih knalpot racing dinilai dapat mengganggu dan menyebabkan polusi suara. Namun, sebagian warganet lain justru mengomentari kebijakan ini karena dianggap kurang relevan dengan kondisi pandemi saat ini dan bahkan terdapat warganet yang mengaitkan hal ini dengan kondisi perpolitikan Tanah Air.
Demikian hasil pantauan Netray, simak informasi dan analisis topik terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/.