Setelah dilantik kembali menjadi Presiden Jokowi menyusun kembali kabinet kerja yang nantinya akan bekerja. Sejak Senin lalu 21 Oktober 2019 Jokowi memanggil beberapa tokoh yang berasal dari berbagai kalangan ke Istana untuk bertemu dengannya. Adapun tokoh yang hadir memenuhi undangan tersebut merupakan tokoh yang akan menjabat sebagai menteri di kabinet kerja Jokowi Jilid II.
Warganet menantikan kedatangan Susi Pudjiastuti di Istana. Namun sangat disayangkan hingga hari Selasa wajah beliau tidak juga terlihat di Istana. Hingga pada Rabu, 23 Oktober 2019 Jokowi mengumumkan Menteri yang bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, nama Susi Pudjiastuti tidak berada didalamnya. Hal tersebut membuat warganet merasa kecewa. Susi merupakan Menteri yang diidolakan oleh banyak masyarakat Indonesia sebab hasil kerja dan prestasinya. Hingga dalam beberap saat topik terkait Susi naik menjadi perbincangan warganet dan tagar #WeWantSusi sempat menjadi trending. Dengan demikian Netray mencoba memantau terkait topik Susi Pudjiastuti. Berikut hasil pantauan Netray.
Berdasarkan pantauan Netray pada tanggal 20 Oktober-23 Oktober 2019 penggunaan tagar dan pembicaraan terkait topik tersebut menjangkau sebanyak 226,9 ribu akun dan dilihat sebanyak 137,1 juta kali. Topik tersebut lebih banyak dicuitkan akun dengan gender laki-laki dibanding perempuan dan penggunaan Mobile lebih dominan dibanding penggunaan Web.
Ditemukan sebanyak 39,968 cuitan warganet terkait topik Susi Pudjiastuti selama 4 hari sejak pelantikan Presiden 20 Oktober lalu. Perbincangan warganet terkait topik tersebut didominasi oleh cuitan bersentimen positif dengan angka 12,961 dan cuitan bersentimen negatif 7,244 cuitan.
Melalui gambar di atas dapat diketahui nama Susi Pudjiastuti dan #WeWantSusi menjadi kosa kata populer warganet Twitter. Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019. Awal mula Ia menjabat sempat diragukan oleh berbagai pihak sebab Ia hanya memiliki ijazah SMP dan penampilannya yang terbilang jauh dari citra pejabat negara selama ini. Akan tetapi stigma tersebut berhasil ditumpas tuntas oleh dirinya yang fokus membuktikan kinerja dan prestasi yang diraihnya. Hal tersebut yang membuat sosoknya menjadi idola baru bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan pantauan Netray akun @PartaiSocmed menempati posisi teratas dalam topik terkait Susi Pudjiastuti. Akun @PartaiSocmed banyak mencuitkan dukungannya kepada Susi Pudjiastuti dan mengungkapkan kekecewaannya terkait keputusan Presiden yang tidak menempatkan kembali Susi dalam kabinet.
Dukungan Warganet Kepada Susi Pudjiastuti
Sejak Selasa 22 Oktober 2019 warganet ramai-ramai mengungkapkan kesedihan, kekecewaan, serta dukungan mereka untuk Susi. Warganet menganggap prestasi dan kinerja Wanita Kelahiran 15 Januari 1965 ini lebih dari layak untuk ditempatkan kembali menjadi Menteri. Sikapnya yang tegas terhadap aturan dan kata “tenggelamkan” yang melekat pada dirinya selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pada tanggal 23 Oktober 2019 pembicaraan terkait Susi Pudjiastuti memuncak, ditemukan sebanyak 26,865 cuitan warganet . Pada tanggal yang sama Jokowi mengumumkan menteri-menteri yang bergabung dalam kabinet yang dinamai Kabinet Indonesia Maju. Saat yang bersamaan harapan warganet pupus dikarenakan resmi sudah Susi Pudjiastuti tidak kembali menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Posisi tersebut digantikan oleh Eddy Prabowo yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
Jaringan percakapan di atas menunjukkan akun @Susipudjiastuti dan @jokowi merupakan akun yang paling banyak ditandai oleh warganet selama tanggal 20-23 Oktober 2019. Selain kedua akun tersebut terlihat akun @Partaisocmed yang merupakan Top Initiator pada topik ini. Akun tersebut juga mempopulerkan tagar #WeWantSusi hingga sempat menjadi trending.
Demikian hasil pantauan Netray terkait topik Susi Pudjiastuti. Meskipun banyak warganet yang merasa kecewa tetapi warganet tetap berharap agar menteri yang menjabat dapat bekerja maksimal. Sehingga nantinya Indonesia dapat menjadi negara yang maju dan sejahtera.