Budi Arie Setiadi resmi dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Johny G.Plate, Menkominfo sebelumnya yang terjerat kasus korupsi BTS. Pergantian kepemimpinan Kominfo ini mendapat sorotan publik lantaran jabatan Budi Arie sebelumnya, yang merupakan kader PDIP sekaligus Ketua Umum Relawan Pro Jokowi alias Projo.
Netray memantau respons warganet terkait pergantian Menteri Kominfo ini menggunakan kata kunci menkominfo&&baru serta budi arie. Hasilnya, ditemukan 4.223 twit dari 1.945 akun memperbincangkan topik ini selama periode 16-19 Juli 2023. Keramaian perbincangan warganet terlihat dari impresi atau nteraksi warganet terhadap topik yang mencapai angka 2,1 juta dan berpotensi menjangkau hingga 133,5 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Perbincangan mengenai pengangkatan Budi Arie sebagai Menkominfo sudah ada sejak tanggal 16 Juli 2023 atau sehari sebelum serah terima jabatan. Meskipun tak begitu banyak perbincangan muncul, yakni hanya menghasilkan 247 cuitan. Kemudian pada hari H pelantikan, perbincangan memuncak dengan jumlah mencapai 1.444 cuitan dan mulai menurun sedikit demi sedikit hingga akhir periode pemantauan.
Dari pantauan Netray, warganet sejak awal telah menggaris bawahi latar belakang Budi Arie sebagai Ketum Projo ketika membicarakan isu pelantikan ini seperti yang terlihat pada cuitan @mazzini_gsp pada 16 Juli 2023 di atas. Hal tersebut juga tampak pada kumpulan kata yang sering digunakan warganet (Gambar 4) seperti pada kata projo, relawan dan jokowi .
Twit dari akun @PolJokesID yang memperoleh impresi paling banyak terkait kosakata ini memaparkan soal fenomena relawan politik mendapat jabatan penting di pemerintahan. Selain itu tampak pula akun @never_alonely yang mengumpat sambil menyindir pelantikan Budi sebagai praktik rangkap jabatan dan bagi-bagi jabatan. Cuitannya juga disertai video singkat berupa pendapat pakar politik yang berkomentar bahwa ini pertama kalinya relawan menjadi menteri.
Selain itu ada pula kata prabowo dan pdip yang juga muncul dalam perbincangan. Akun @hipohan tampak mempertanyakan sikap PDIP terhadap Jokowi yang mengangkat Ketum Projo sebagai menteri. Menurutnya, hal tersebut tampak berlawanan dengan dukungan PDIP untuk Ganjar sebagai capres. Sedangkan di sisi lain, Projo terindikasi mendukung Prabowo sebagai capres. Akun @adearmando61 pun menerka bahwa pelantikan tersebut merupakan sebuah isyarat yang ingin ditunjukkan Jokowi kepada PDIP.
Kemudian kata meresahkan juga banyak dicuitkan warganet Twitter. Kata ini berhubungan dengan pernyataan Budi yang bertekad untuk memberantas konten-konten meresahkan jelang Pemilu 2024. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia berencana membentuk pengawas media sosial. Kabar ini tampak diberitakan akun @democrazymedia dan @kumparan. Bahkan niat Budi terlihat mendapat dukungan dari akun bot @TruthGPTBot. Akun ini mencuitkan agar Budi segera menindak mereka yang sibuk ‘nyinyir’ di timeline Twitter dengan tagar #BuzzerSialanBubar.
Adapun akun yang memperoleh reaksi terbanyak dari warganet datang dari akun Presiden Jokowi yang mengabarkan pelantikan Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024. Pada posisi kedua terdapat akun @PolJokesID dengan raihan impresi sebanyak 2.456. Kemudian posisi selanjutnya berasal dari akun pengamat penerbangan, Alvin Lie @alvinlie21 cuitannya yang menyampaikan rasa pesimisnya terhadap Menkominfo baru akan mampu menindak kegiatan telemarketing yang memperoleh data secara illegal.
Pantauan Menkominfo Baru Budi Arie di Media Daring
Netray juga memantau isu ini pada kanal pemberitaan media daring. Dengan menggunakan kata kunci dan periode yang sama ditemukan 1.487 berita dari 177 media membahas topik ini. Kategori yang mendominasi kata kunci antara lain pemerintahan yang mendapat porsi 55,8 persen dari total pemberitaan atau sebanyak 817 artikel, lalu disusul kategori politik dengan 33 persen atau 486 artikel.
Pemberitaan seputar Budi Arie akan menduduki jabatan Menkominfo sudah mulai muncul sejak tanggal 16 Juli. Kemudian pemberitaan memuncak pada hari berikutnya sebanyak 948 artikel muncul pada hari tersebut. Lalu pemberitaan langsung menurun drastis hingga periode pemantauan berakhir.
Isu pemberitaan dari kata kunci menkominfo baru ini didominasi oleh pemberitaan seputar pertemuan antara Surya Paloh dan Jokowi. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 12, kata partai nasdem, surya paloh, pertemuan, ketua umum partai nasdem mendapat porsi besar di antara kumpulan kata yang banyak digunakan dalam artikel. Kosakata tersebut berhubungan dengan pernyataan Surya Paloh terkait jatah kursi menteri kader Partai Nasdem pada kabinet pemerintahan Jokowi. Mengingat jabatan Menkominfo diisi oleh Budi yang merupakan kader PDIP padahal sebelumnya diisi oleh kader Partai Nasdem.
Selanjutnya, kata ketua umum projo, ketua umum relawan pro jokowi, relawan jokowi, relawan projo juga muncul cukup dominan sepanjang periode pemantauan. Hal ini terkait jabatan Budi yang masih menjadi Ketua Umum Projo sejak 2013. Meski telah menjadi menteri, Budi pun menjamin tak akan ada bias antara dirinya sebagai Ketum Projo dan Menkominfo.
Di sisi lain, suara sumbang datang dari opini pengamat, Ketua Dewan Nasional Setara Institute Hendardi yang menilai bahwa Jokowi menunjuk sosok yang tidak memiliki kapasitas dan rekam jejak di bidang Kominfo. Ia lantas menyimpulkan bahwa hal ini lebih menyerupai konsolidasi kapital dan infrastruktur politik untuk menghadapi Pemilu 2024. Kabar tersebut tampak diterbitkan oleh portal Kompas dan Tribun Jateng pada Gambar di bawah ini.
Sementara itu, jika dilihat berdasarkan media yang paling banyak memberitakan isu ini, Kompas menjadi portal yang paling banyak menerbitkan artikel terkait sebanyak 90 berita. Kemudian disusul Detik dengan 69 berita. Terpaut tipis di posisi ketiga terdapat Tribunnews yang menuliskan 64 berita.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah