HomeCurrent ReportCurhatan Warganet, Body Shaming Jadi Momok Saat Lebaran

Curhatan Warganet, Body Shaming Jadi Momok Saat Lebaran

Published on

Body shaming menjadi istilah yang kini tak lagi asing di telinga masyarakat. Body shaming merupakan perilaku menjelek-jelekkan dan mengomentari penampilan fisik orang lain. Perilaku tersebut dapat dikatakan sebagai tindakan bullying. Alasannya pun beragam, mulai dari sekedar basa-basi atau hanya bercanda. Namun sayangnya, tindakan ini justru menimbulkan efek negatif terhadap para korban. Media Monitoring Netray memantau perbincangan warganet terkait topik ini sejak 07 Mei 2021 sampai dengan 19 Mei 2021.

Body shaming

Hasilnya, selama periode pemantauan ditemukan sebanyak 22.9K total cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Hal ini menunjukkan impresi negatif warganet dalam membahas topik ini di media sosial Twitter. Adapun impresi pada topik tersebut mencapai 930M dengan potensi jangkauan sebesar 16.4M.

Melalui grafik di atas terlihat perbincangan warganet mulai memuncak sejak 07 Mei 2021. Tepatnya saat menjelang lebaran Idul Fitri yang jatuh pada 13 Mei 2021. Selain itu, dapat diketahui bahwa perbincangan topik ini muncul setiap harinya selama periode pantauan Netray. Hal ini dapat diamati melalui intensitas perbincangan warganet yang muncul setiap harinya pada grafik di atas.

Bila diamati melalui Top Words terlihat beberapa kosakata yang berkaitan dengan perbincangan warganet seputar topik ini, seperti body shaming, lebaran, keluarga, mental, dan beberapa kosakata lainnya. Lalu mengapa perbincangan warganet memiliki kaitan dengan kata lebaran?

Body Shaming Jadi Momok Saat Lebaran, Warganet: Kalau Gak Dapat THR Paling Dapat Body Shaming

Body shaming dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Pelakunya pun tak jarang merupakan orang terdekat dari para korban, tak hanya itu bahkan tanpa disadari kita pun sering menjadi pelaku body shaming. Biasanya pelaku menganggap hal ini hanya sekedar basa-basi belaka yang bertujuan untuk mencairkan suasana. Namun, tanpa disadari hal ini justru berdampak buruk bagi para korban bahkan dapat berujung pada gangguan kesehatan mental.

Melalui beberapa cuitan di atas terlihat seperti apa kecemasan warganet yang menduga lebaran Idul Fitri menjadi momen terjadinya body shaming. Itulah sebabnya jauh-jauh hari warganet mengingatkan untuk menyiapkan mental atas komentar sebagian orang yang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan body shaming. Tak hanya itu, hal ini juga menunjukkan bahwa pelaku body shaming kerap kali merupakan orang terdekat dari para korban.

Perbincangan terkait fisik seseorang bukanlah hal yang baik, terlebih dengan alasan untuk sekedar basa-basi. Pasalnya tidak sedikit dari para korban yang merasa tersinggung dengan topik tersebut. Alih-alih disebut sebagai motivasi warganet justru merasa kesal dan merasa perbincangan tersebut dapat menyebabkan kegelisahan, turunnya kepercayaan diri, bahkan dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

Top Categories

Pada kategori Top Accounts @xsnangang menempati urutan pertama sebagai akun paling populer pada topik ini. Hal tersebut dipicu oleh cuitannya yang mengatakan bahwa saat lebaran nanti bukannya mendapat THR tetapi justru mendapat body shaming. Cuitan tersebut pun menjadi populer dengan disukai lebih dari 84K dan di-retweet lebih dari 23K kali.

Sementara itu, pada kategori Top People terlihat @xsnangang juga menempati urutan teratas dengan disusul oleh beberapa akun lainnya. Pada kategori Top Organizations akun @FOODFESS2 berada di urutan teratas dan menjadi organisasi yang paling banyak membahas isu seputar body shaming. Selain itu, pada kategori Top Locations Indonesia menjadi wilayah yang paling banyak membahas topik ini, diikuti wilayah Jabodetabek dan beberapa wilayah lainnya.

Body shaming dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, baik secara langsung maupun di media sosial. Tindakan ini pun dapat terjadi pada berbagai kalangan, baik pria maupun wanita, anak-anak maupun orang dewasa. Sayangnya, para pelaku seringkali tidak sadar akan tindakan mereka yang dapat berakibat fatal. Padahal body shaming bukanlah suatu tindakan yang dapat dimaklumi atau bahkan disepelekan. Tak main-main tindakan ini bahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya bunuh diri.

Untuk itu, saat bertemu orang lain daripada membahas penampilan fisik seseorang carilah topik yang lebih seru, sadarilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan seperti apapun bentuk tubuh seseorang patut untuk dihargai. Namun bila kita terlanjur melakukan tindakan tersebut pada orang lain maka sudahi dan jangan mengulanginya lagi.

Demikian hasil pantauan Netray simak hasil analisis isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...