HomeCurrent ReportSemangat Bersepeda Untuk Memperlambat Kerusakan Alam

Semangat Bersepeda Untuk Memperlambat Kerusakan Alam

Published on

Jenis kendaraan bebas emisi masih belum terfasilitasi dengan baik di negeri ini. Ya, bersepeda. Menggunakan jenis kendaraan yang bebas emisi seharusnya menjadi pilihan utama dan gaya hidup yang dikampanyekan dengan baik. Bukan tanpa sebab, penggunaan kendaraan jenis ini memiliki dampak yang sangat baik untuk lingkungan. Namun sayangnya penggunaan sepeda saat ini masih belum menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat. Belum lagi pemerintah dinilai masih kurang serius dalam memfasilitasi kendaraan jenis ini.

Semangat untuk memperlambat kerusakan alam ini juga dikampanyekan oleh Greenpeace melalui lamannya dengan judul artikel “Pukul Mundur Krisis Iklim dengan Bersepeda”. Mengutip dari laman tersebut Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi menyampaikan bahwa sepeda masih belum secara eksplisit menjadi bagian dari arus utama dalam upaya global pengurangan emisi dari sektor transportasi pada diskusi melalui Twitter Spaces @GreenpeaceID bertajuk “Transportasi Bebas Emisi harus Difasilitasi” pada Jumat lalu (19/11).

Dilansir melalui laman icel.or.id dalam laporan Inventarisasi Emisi Provinsi DKI Jakarta, Ibu kota setidaknya menyumbang 43% total emisi wilayah. Adapun kontributor terbesar adalah knalpot kendaraan, debu jalan dan industri; untuk emisi CO. Adapun mayoritas pencemar bersumber dari sektor transportasi dari sepeda motor dan bajaj; untuk emisi CO2, mayoritas pencemar bersumber dari sektor transportasi. Hal ini membuktikan bahwa sepeda dapat menjadi kendaraan yang tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Untuk melihat gejolak para pesepeda di Tanah Air Netray menjaring data dari perbincangan mereka terkait topik ini di media sosial Twitter. Bagaimana hasil dari perbincangan tersebut? Bagaimana keresahan para pengguna sepeda selama ini? Simak hasil analisis Netray berikut.

bersepeda
Statistik Topik Bersepeda

Bila diamati melalui grafik di atas tampak perbincangan warganet terkait sepeda mencapai 600 total tweets dengan didominasi oleh tweets bersentimen positif. Adapun total impresi pada topik ini 8,7ribu dan menjangkau lebih dari 62.3 juta pengguna Twitter.

Sementara itu, melalui peak time kita juga dapat mengamati laju perbincangan netizen terkait topik ini sejak 01 November 2021 s.d 30 November 2021. Berdasarkan grafik di atas tampak intensitas kemunculan perbincangan terkait topik bersepeda muncul setiap hari dengan pembahasan yang cukup beragam. Namun kali ini Netray ingin menunjukkan keresahan para pesepeda yang terangkum melalui beberapa tweet berikut.

Keresahan Warganet Saat Bersepeda di Jalan Raya

Bersepeda menjadi salah satu alternatif berkendara dengan tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan dan berdampak baik bagi tubuh. Namun sayangnya hal ini masih belum sepenuhnya disadari dan didukung, baik dalam masyarakat maupun pemerintah. Tidak tersedianya ruang bagi para pengguna sepeda membuat hal ini berisiko tinggi. Kecelakaan lalu lintas menjadi salah resiko bagi para pengguna sepeda yang bersamaan dengan pengendara sepeda motor, mobil, dan kendaraan bermotor lainnya. Itulah sebabnya para pengguna sepeda berharap pemerintah dapat menciptakan ruang khusus bagi para pesepeda.

Memperlambat kerusakan alam kini memiliki urgensi yang patut benar-benar dipertimbangkan. Tak hanya masyarakat, pemerintah juga diharap mampu membuat regulasi untuk mendukung hal ini. Dengan melihat persentase penyumbang emisi terbesar berasal dari kendaraan bermotor harusnya pemerintah membuat solusi atas persoalan ini. Memberi fasilitas ruang terhadap para pengguna sepeda menjadi salah satu jalan agar pemerintah turut mendukung gerakan ini. Terlebih, risiko kecelakaan terbukti menjadi salah satu keresahan para pesepeda jika harus bersanding dengan pengguna jalan raya lainnya.

Simak hasil analisis Netray lainnya melalui https://analysis.netray.id/

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...