Jumlah kematian kasus positif Covid-19 terus merangkak naik. Hingga 22 September 2020, angka kematian akibat covid telah mencapai 9,837 jiwa. Sejalan dengan angka kematian yang terus bertambah, lahan yang dibutuhkan untuk jenazah korban Covid-19 pun terus meminta perhatian. Tak heran apabila sejumlah tempat penguburan umum (TPU) mulai melaporkan sisa kuota lahan yang kian hari kian menyempit. Demikian pula dengan beban dan tanggung jawab para pengubur jenazah yang semakin berat dan rentan terpapar.
Bila tenaga kesehatan dijuluki garda terdepan, maka para penggali makam dijuluki garda terakhir karena harus memakamkan jenazah pasien Covid-19 sebagai akhir dari perjuangan mereka. Pemerintah pun memberi insentif sebagai apresiasi atas tugas mereka yang ikut berjibaku sejak awal pandemi Covid-19 hingga kini.
Media monitoring Netray mencoba menelusuri bagaimana media turut memandang dan memberi perhatian tim pengubur jenazah Covid-19 yang kini harus bekerja lebih keras seiring pertambahan angka kematian yang belum dapat dibendung.
Media Massa
Selama bulan September setidaknya ada 81 portal media daring yang menyoroti penanganan terakhir jenazah Covid-19 dengan total artikel mencapai 771. Pemberitaan seputar penguburan jenazah Covid paling banyak dilaporkan oleh Warta Kota, Republika, dan Tribun News.
Dua TPU yang disediakan khusus untuk pemulasaran jenazah Covid-19 menjadi yang paling banyak disebut dan diperbincangkan selama bulan September. Hal ini seiring dengan jumlah korban meninggal yang mengalami kenaikan pesat, khususnya di Jakarta. TPU Pondok Ranggon Jakarta Timur banyak disorot terutama ketika Gubernur DKI Anies Baswedan berkunjung untuk mengecek ketersediaan lahan dan bercengkrama dengan para petugas gali kubur di sana.
TPU Pondok Ranggon merupakan area khusus yang dijadikan sebagai lokasi penguburan jenazah pasien Covid-19. Belakangan ini dikabarkan TPU tersebut hampir penuh. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun meninjau langsung TPU Pondok Ranggon pada Sabtu malam, 19 September 2020.
Mengapresiasi Tim Pengubur Jenazah Covid di Twitter
Dengan menggunakan kata kunci pencarian jenazah, covid, tpu, penggali kubur, dan pengubur, Netray menemukan 1,3 ribu twit terkait selama bulan September ini. Terlihat topik ini mengalami kenaikan dari periode sebelumnya, yaitu sebesar seribu twit. Demikian pula dengan partisipan yang juga lebih ramai yakni mencapai seribu akun lebih.
Dari pantauan Netray, warganet Twitter mulai antusias menyoroti tim penggali kubur jenazah Covid-19 di minggu kedua dan ketiga September 2020, ketika angka kematian di DKI Jakarta dilaporkan terus mengalami kenaikan. Sentimen positif lebih banyak muncul dalam perbincangan warganet ketika membahas profesi maupun sosok pengubur jenazah Covid-19. Puncaknya terjadi pada 13 September dan 20 September 2020.
Kunjungan Anies ke TPU Pondok Ranggon pada 19 September untuk melihat kecukupan lahan dan mendengar cerita para pekerja gali kubur mendapat perhatian dari warganet. Cerita-cerita dari seorang penggali kubur di TPU tersebut kemudian menyebar luas di Twitter dan diperbincangkan dengan penuh haru dan apresiatif.
Salah satunya yang paling banyak disebut adalah Pak Dadang, penggali kubur di TPU Pondok Ranggon yang menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus positif Covid-19 di Indonesia yang semakin hari semakin memilukan. Tanpa perlu memperdebatkan perihal kepercayaan di luar sana terkait ada atau tidaknya virus corona sebenarnya, para penggali kubur telah berhadapan langsung dengan ribuan korban meninggal setiap harinya.
Video-video yang mendokumentasikan perjuangan tim penggali kubur di garda terakhir menjadi media popular yang mendapat banyak impresi dari warganet. Impresi tersebut baik berupa retweet, like, hingga komentar positif yang dapat diterjemahkan sebagai bentuk apresiasi. Warganet juga menggaris bawahi pesan yang disampaikan oleh para pekerja makam untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.