HomeCurrent ReportReaksi Warganet Lihat Aksi Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika

Reaksi Warganet Lihat Aksi Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika

Published on

Aksi pawang hujan saat putaran final Moto GP pada Minggu, 20 Maret 2022 ramai menjadi perbincangan warganet bahkan sempat menempati trending topik Twitter. Hujan yang mengguyur deras Mandalika International Street Circuit hingga pukul 15.20 WITA membuat penyelenggara menunda start balap motor paling bergengsi di dunia ini.

Hingga akhirnya tampak seorang perempuan berjalan tanpa alas kaki di sekitar paddock sambil melakukan ritual yang diyakini dapat menghentikan hujan. Ia membawa bejana perunggu kecil, sebuah pemukul, dan seikat dupa. Sesekali ia terlihat memukul bejana tersebut dan meramalkan doa-doa.

Berikut adalah gambaran reaksi publik jagat maya Twitter setelah mengetahui aksi pawang hujan yang diketahui bernama Rara Isti Wulandari tersebut.

pawang hujan
Gambar 1. Statistik perbincangan warganet topik pawang hujan

Dengan menggunakan kata kunci pawang hujan, dukun, mandalika && pawang hujan, dan rara Netray melacak perbincangan warganet terkait topik ini. Adapun periode pantauan Netray dimulai sejak 16 Maret 2022 sampai dengan 22 Maret 2022.

Hasilnya tampak pada infografik (Gambar 1) jumlah perbincangan warganet selama periode tersebut mencapai 87.2 ribu dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Sementara jumlah impresi mencapai 212.2 juta dengan potensi jangkauan sebesar 242.9 juta akun pengguna Twitter.

Gambar 2. Puncak perbincangan warganet
Gambar 3. Sentiment trend

Puncak perbincangan terjadi pada 21 Maret 2022 dengan total tweet mencapai 60.2 ribu. Hal ini menunjukkan topik terkait pawang hujan menjadi perbincangan luas di jagat maya bahkan setelah pelaksanaan Moto GP selesai digelar. Beberapa kosa kata dominan yang digunakan warganet dalam membahas topik ini dapat diamati melalui Top Words berikut.

Gambar 4. Kosa kata populer

Kosa kata populer yang kerap digunakan warganet dalam membahas topik ini antara lain seperti pawang hujan, rara, klenik, budaya, islam, agama, kearifan, dan lain sebagainya. Dari beberapa kosa kata tersebut tersirat pro dan kontra warganet terkait aksi pawang hujan di event internasional tersebut. Kontroversi ini tergambar lebih jelas lagi melalui daftar Top Complaints Netray.

Aksi Pawang Hujan Menuai Pro dan Kontra Warganet

Gambar 5. Keluhan Warganet

Dari seluruh cuitan warganet terkait topik seputar aksi pawang hujan di perhelatan Moto GP Mandalika, kata ‘Gagal’ menjadi kosa kata keluhan yang paling banyak digunakan warganet. Selanjutnya, terdapat kosa kata seperti goblok, anjing, bego, memalukan, dan lainnya.

Warganet merasa agak janggal dengan keterlibatan pawang hujan dalam event balap dunia tersebut. Sebagian besar warganet mengaitkan hal ini dengan hukum agama Islam yang melarang praktik perdukunan. Meski demikian keterlibatan pawang hujan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari bukanlah hal yang asing. Menangkal turunnya hujan pada acara hajatan misalnya dalam kepercayaan sebagian masyarakat adalah hal yang biasa dan bahkan dianggap sebagai budaya.

Gambar 8. Pendapat warganet pawang hujan sebagai budaya

Di tengah perdebatan warganet terkait ritual pawang hujan yang dianggap menyimpang dari ajaran agama dan pawang hujan sebagai budaya, pada cuitan populer tampak beberapa argumen yang menengahi kedua kubu tersebut. Pada cuitan populer tersebut tampak argumen yang mengajak warganet lainnya untuk mengembalikan kepercayaan pada diri masing-masing.

Gambar 9. Tweet populer warganet

Selain menjadi kearifan lokal yang menarik perhatian, aksi pawang hujan dalam ajang tersebut juga dinilai sebagai pertunjukan budaya. Dengan demikian dalam event dunia yang dilaksanakan di Indonesia ini juga memaksa seluruh dunia untuk menyaksikan pertunjukan budaya berupa ritual menangkal hujan. Tak heran bila kemudian hal ini memantik reaksi dari berbagai kalangan internasional.

Gambar 10. Respon akun resmi @MotoGP

Setelah sang pawang menembus hujan, membakar dupa, dan melakukan ritual lainnya, hujan yang semula deras berangsur-angsur mereda dan akhirnya berhenti. Hal ini sontak membuat mata seluruh pihak yang menyaksikan hal tersebut merasa heran, bahkan akun resmi @MotoGP mengunggah beberapa cuitan, seperti “the master” dan “it worked”.

Warganet Geret Sejumlah Profil dalam Perbincangan Pawang Hujan

Aksi Rara sebagai pawang hujan dalam pagelaran event dunia tersebut mampu meraih perhatian dunia meski menjadi pro dan kontra warganet. Hasilnya tampak, nama Rara sebagai pawang hujan muncul menjadi Top People setelah nama Joko Widodo sebagai Presiden RI.

Gambar 11. Top People dan Top Organizations

Pada kategori Top People nama Rara menjadi nama tokoh paling populer selama periode pantauan Netray. Bahkan namanya disebut dalam 3.4 ribu cuitan warganet. Tak hanya itu, aksi pawang hujan dalam event dunia tersebut juga membuat BMKG menjadi organisasi yang paling banyak mendapat sorotan.

Gambar 12. Opini warganet terkait BMKG dan pawang hujan

Dalam perdebatan warganet BMKG dan pawang hujan menjadi dua hal yang bertolak belakang. BMKG menilai pawang hujan sulit dibuktikan secara sains. Hal ini juga yang membuat sebagian warganet sulit mempercayai akan aksi seorang pawang hujan yang mampu memindahkan awan gelap.

Gambar 13. Jaringan percakapan warganet

Ramainya perbincangan warganet melibatkan beberapa akun yang banyak ditandai dalam membahas topik seputar pawang hujan. Beberapa akun tersebut tampak melalui jaringan percakapan warganet yang tampak pada gambar di atas (Gambar 13) seperti halnya akun milik @jokowi, @MotoGP, @TsamaraDKI, dan beberapa akun lainnya.

Selain beberapa akun yang banyak terlibat dalam perbincangan terkait topik pawang hujan tersebut, pada jaringan percakapan di atas juga tampak dominasi garis berwarna merah yang menghubungkan setiap akun. Hal ini menunjukkan perbincangan warganet terkait topik ini memang didominasi oleh cuitan bersentimen negatif.

Pawang hujan memang telah hidup di masyarakat sejak masa lampau dan menjadi tradisi yang masih banyak digunakan oleh masyarakat sejak saat ini. Tak heran bila sebagian masyarakat yang mempercayai menganggap pawang hujan sebagai budaya dan kearifan lokal Indonesia. Meski bagi sebagian masyarakat menolak kepercayaan ini dan menilai hal ini menyalahi aturan agama tertentu, seperti halnya Islam.

Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID .

Editor: Ananditya Paradhi

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...