HomeCurrent Report#03PersatuanIndonesia: Tidak Ada Lagi Cebong dan Kampret

#03PersatuanIndonesia: Tidak Ada Lagi Cebong dan Kampret

Published on

Cerita pesta demokrasi pilihan presiden 2019 ini memang sangat menarik untuk diulas. Pesta demokrasi telah berakhir pun rasa-rasanya masih menjadi topik hangat untuk diperbincangkan apabila berkenaan dengan politik. Sabtu 13 Juli 2019 kemarin dahulunya capres 02 Prabowo Subianto bertemu dengan presiden terpilih 01 Joko Widodo di stasiun MRT Lebak Bulus. Pertemuan kedua negarawan Indonesia ini membuat heboh masyarakat Indonesia, tidak terkecuali pastinya di media sosial Twitter. Oleh sebab itu, muncul tagar #03PersatuanIndonesia yang dibuat oleh warganet dan menjadi tren di Twitter.

Netray mencari perbincangan warganet dengan tagar #03PersatuanIndonesia yang banyak menuai pro dan kontra. Pasalnya tagar tersebut dibuat sudah pasti oleh beberapa golongan yang pro dengan pertemuan Prabowo dan Jokowi. Namun ternyata banyak pula cuitan kekecewaan pendukung 02 Prabowo Subianto terhadap keputusan Prabowo untuk bertemu dengan Joko Widodo. Cuitan negatif tersebut dengan menyertakan tagar #03PersatuanIndonesia sehingga tetap masuk dalam cuitan. Oleh karena itu, berikut akan diulas mengenai perbincangan pro dan kontra warganet atas pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Mari simak ulasannya.

Gambar 1. Total Cuitan Warganet

Gambar 1. merupakan pencarian data Netray dilakukan selama dua hari mulai 13 Juli 2019 sampai 15 Juli 2019. Pencarian dilakukan selama lebih dari satu hari untuk melihat apakah warganet masih membicarakan topik setelah hari pertemuan tersebut. Selama dua hari menghasilkan total cuitan sebanyak 182.100 ribu dengan rincian 50.200 ribu sentimen positif dan 76.400 ribu sentimen negatif. Berikut grafik cuitan dan peak time cuitan warganet.

Gambar 2. Grafik Cuitan Warganet

Gambar 2. menunjukkan perolehan cuitan warganet selama 13 Juli 2019 sampai 15 Juli 2019. Grafik paling tinggi 13 Juli 2019 sebanyak 90.000 ribu cuitan.

Gambar 3. Grafik Peak Time Cuitan Warganet

Gambar 3. merupakan peak time 13 Juli 2019 yang paling banyak cuitannya. Intensitas cuitan warganet paling tinggi pukul 12.00 siang dan sampai malam hari semakin intens.

Gambar 4. Kurva Cuitan Warganet

Gambar 4. memperlihatkan bahwa pergerakan kurva menurun. Artinya setelah hari pertemuan tersebut, warganet tidak terlalu intens membicarakan topik pertemuan kedua negarawan. Garis kurva sentimen negatif warna merah lebih unggul di atas garis sentimen positif warna hijau. Kira-kira apa sih cuitan warganet yang bersentimen negatif dan positif? simak yuk, contoh cuitan berikut.

Ketidaksetujuan Pendukung Prabowo atas Pertemuan

Gambar 5. Cuitan Negatif

Gambar 5. akun @SiegerAnwalt merasa geram dengan menuliskan sindirian pada Jokowi bahwa kemenangannya bersembunyi di ketiak Prabowo.

Gambar 6. Cuitan Negatif

Gambar 6. ketidaksetujuan cuitan akun @the_X08 mengatakan bahwa kebaikan Prabowo dimanfaatkan oleh penjilat.

Gambar 7. Cuitan Negatif

Gambar 7. cuitan ketidaksetujuan warganet terhadap pertemuan kedua negarawan. Akun pertama @Princeharry1st mengungkapkan bahwa kebijakannya menyusahkan rakyat dan tidak membutuhkan orang yang berpelukan dengan kecurangan. Inti cuitan tersebut memang mengarah rasa geram terhadap keputusan Prabowo untuk menemui Jokowi. Akun @akun_pemuda mengungkapkan bahwa membela Prabowo sesuai hati nurani dan kehendak Tuhan tetapi justru merasa di dustai sebab keputusan Prabowo bertemu dengan Jokowi.

Persatuan Alumni 212 Tidak Bersama Prabowo Lagi, Kami Kecewa

Gambar 8. Cuitan Negatif

Gambar 8. Kekecewaan persatuan alumni 212 yang dituliskan oleh akun @01_TheWinner_ dengan keputusan Prabowo menemui Jokowi. Berdasarkan cuitan tersebut bahwa PA 212 tidak lagi bersama Prabowo.

Gambar 9. Cuitan Negatif

Gambar 9. akun berita @geloraco menuliskan berita dengan judul di atas bahwa pertemuan Jokowi dengan Prabowo membuat pendukung Prabowo kecewa dan ramai-ramai memblokir akun negarawan tersebut.

Tidak Ada Cebong dan Kampret

Salah satu pernyataan yang membuat perbincangan hangat di Twitter ialah ucapan Jokowi mengenai sudah “tidak ada lagi cebong dan kampret”. Hal tersebut artinya kedua negarawan ingin semua telah usai, dan yang ada hanyalah bersatu padu untuk Indonesia lebih maju.

Gambar 10. Cuitan Negatif
Gambar 12. Cuitan Negatif
Gambar 11. Cuitan Negatif
Gambar 13. Cuitan Negatif

Beberapa ulasan mengenai sentimen negatif di atas, banyak warganet yang mengungkapkan rasa senangnya karena pertemuan tersebut. Berikut cuitan warganet yang pro dengan pertemuan kedua negarawan dan bersentimen positif.

Rekonsiliasi Joko Widodo dan Prabowo Subianto

Gambar 14. Cuitan Positif

Gambar 14. akun @Ubaidullah_Sdq menuliskan cuitan untuk mendukung rekonsilasi Prabowo dan Jokowi.

Gambar 15. Cuitan Positif

Gambar 15. akun lain seperti @siskapurnama99 juga mendukung pemulihan hubungan persahabatan antara Prabowo dan Jokowi demi menjaga kesatuan bangsa.

Prabowo Mengucapkan Selamat Kepada Jokowi Sebagai Presiden Terpilih

Gambar 16. Cuitan Positif

Gambar 16. merupakan cuitan warganet yang pro dengan pertemuan kedua negarawan. Inti kedua cuitan tersebut ialah bahwa Prabowo mengucapkan selamat atas terpilihnya menjadi presiden kepada Jokowi.

Ungakapan Kesenangan dan Ucapan Terima Kasih

Gambar 17. Cuitan Positif

Gambar 17. merupakan cuitan warganet yang merasa senang dengan pertemuan kedua negarawan. Pertama akun @Mahendra2194 dan @amrudinnejad_ mengucapkan terima kasih kepada Prabowo dan Jokowi karena telah bertemu dan menyejukkan rakyat Indonesia.

Cinta Tanah Air Bersatulah Indonesia

Gambar 18. Cuitan Positif
Gambar 19. Cuitan Positif

Gambar 18. dan gambar 19. merupakan cuitan warganet yang mempunyai harapan besar atas pertemuan Prabowo dan Jokowi. Warganet ingin Indonesia lebih maju dan jangan sampai terpecah belah. Berikut data frekuensi kemunculan kata dalam cuitan warganet.

Gambar 20. Frekuensi Kemunculan Kata

Gambar 20. memperlihatkan frekuensi kemunculan kata dalam cuitan warganet. Terdapat 30 kata yang sering digunakan warganet dalam menuliskan cuitan. Kata “presiden” dan “rakyat” garis frekuensinya paling panjang daripada kata lain. Kedua kata tersebut paling sering digunakan warganet dalam menuliskan cuitan. Berikut jaringan percakapan yang terbentuk dari aktifitas warganet.

Gambar 21. Jaringan Percakapan Warganet

Jaringan percakapan yang terbentuk dari aktifitas warganet dapat terlihat seperti pada gambar 21., siapa saja yang terlibat dan sering disebut warganet pada setiap cuitannya. Lingkaran percakapan utama paling besar dengan pusat @prabowo ditengah-tengah jaringan. Kemudian akun lain terseret di dalamnya seperti @andre_rosiade, @dahnilanzar, dan @fadlizon. Kemudian akun-akun lain beredar membentuk jaringan percakapan kecil di luar lingkaran percakapan besar. Jaringan percakapan kecil terdapat akun @jokowi, @gerindra, @fahrihamzah, @sandiuno, dan lain-lain. Beberapa akun tersebut terpisah-pisah bentuk jaringannya.

Bertemu Untuk Bersatu Demi Satu Rasa Cinta Indonesia

Setiap hal dalam kehidupan selalu mempunyai dua sisi. Seperti halnya pertemuan Prabowo dan Jokowi banyak menuai pro dan kontranya. Apalagi kedua negarawan tersebut merupakan tokoh politik dengan pendukung masing-masing. Banyak warganet pendukung Prabowo yang merasa kecewa karena Prabowo menemui Jokowi. Tidak sedikit pula warganet yang merasa senang dengan pertemuan kedua negarawan tersebut. Terlepas dari pro kontra warganet, semoga dengan pertemuan itu tidak ada lagi perpecahan atau perbedaan pendapat karena perdamaian dan hidup beriringan itu indah. Seperti sila ketiga dalam pancasila yakni “persatuan Indonesia”, sebagai warga negara mari bersatu padu untuk Indonesia. Satu cinta satu Indonesia, satu rasa majulah Indonesia.

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...