Presiden Joko Widodo beberapa waktu yang lalu sempat memberi petunjuk bahwa pemimpin yang memikirkan rakyat biasanya memiliki ciri khusus, yakni antara memiliki banyak kerutan di wajahnya atau berambut putih/ubanan. Ciri ini bisa saja bisa merujuk pada sejumlah tokoh politik yang digadang-gadang akan maju ke pilpres 2024 nanti.
Ciri kerutan di wajah terdengar cukup umum bagi tokoh politik yang berusia paruh baya. Akan tetapi ciri berambut putih tampaknya cukup distingtif karena tak semua tokoh politik berusia paruh baya memiliki rambut berwarna putih. Prabowo Subianto dan Anies Baswedan misalnya.
Karena tertarik dengan pernyataan presiden Joko Widodo yang menyedot perhatian publik ini, Netray Media Monitoring memantau perbincangan warganet. Netray menggunakan kata kunci “pemimpin” dan “rambut putih” selama periode 22 November hingga 28 November 2022. Hasilnya bisa disimak di bawah ini.
Nama Ganjar Pranowo Kerap Disebut Warganet
Sebagai sosok yang memulai wacana, nama Presiden Joko Widodo menjadi entitas yang paling banyak disebut oleh warganet. Dari pemantauan Netray, nama Presiden Joko Widodo berada di posisi pertama. Warganet menyebut nama Presiden di dalam twit mereka sebanyak 1.313 kali penyebutan.
Posisi kedua, ketiga, dan keempat diisi oleh akun Twitter yakni @JukiHoki, @UyockBack, dan @Tan_Mar3M. Ketiganya masuk dalam deretan paling banyak disebut karena mereka kerap di-mention oleh warganet sehubungan dengan tiga twit populer mereka kala menanggapi pernyataan Jokowi soal kriteria pemimpin yang baik.
Nama Ganjar Pranowo sebagai nama non-akun, berada di posisi kelima dari daftar Top People. Muncul dengan entity alias ‘Ganjar”, warganet menyebut tokoh ini sebanyak 175 kali selama periode pemantauan. Entitas yang sama juga muncul di posisi ketujuh, kali ini dengan alias ‘Pak Ganjar’ dengan 135 kali penyebutan.
Ganjar Pranowo praktis menjadi tokoh politik yang terbesit di pikiran publik ketika Presiden menyebutkan tentang pemimpin yang putih rambutnya. Selain fitur fisik ini memang cukup khas, Ganjar adalah tokoh politik yang namanya sudah sering disebut sebagai calon presiden dan kerap menempati posisi teratas di sejumlah survei.
Hasil yang kurang lebih sama juga didapat dari grafik Top Words. Nama Ganjar Pranowo menjadi yang paling sering disebut warganet sehingga berada di tengah diagram. Nama tokoh lain juga muncul di sini yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Tentu saja dua tokoh ini tidak terkenal dengan fitur rambut yang sudah memutih. Namun, dari pantauan Netray, warganet mengaku tetap mendukung tokoh politik idolanya meski tidak memiliki kriteria yang disebutkan Jokowi.
Perbincangan Warganet dalam Pemantauan Netray
Data di atas tentu saja bukanlah satu-satunya data yang didapat dari pemantauan Netray. Data-data lain hasil pemantauan menggunakan Netray bisa memberikan gambaran yang sama sekali berbeda. Berikut adalah sejumlah perspektif data yang dapat dieksplorasi lebih dalam lagi. Semisal data tentang akun yang memiliki impresi tertinggi.
Akun dengan impresi tertinggi sempat kita singgung ketika dalam Top People muncul sejumlah akun yang mendapat mention tertinggi dari warganet. Salah satunya adalah akun @JukiHoki yang terpantau berhasil mengumpulkan impresi sebesar 7.988 kali dalam bentuk reply, retweet, dan reply. Akun ini membuat unggahan yang berfokus pada media gambar alih-alih pada teks.
Akun @JukiHoki mengunggah foto Soeharto dengan caption mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo soal ciri pemimpin yang memikirkan rakyat. Penelusuran pada data unggahan gambar atau media lain terpopuler, menunjukkan bahwa twit yang serupa dengan yang diunggah @JukiHoki ternyata cukup populer. Dari gambar di bawah bisa dilihat bahwa tak sedikit yang menyukai kelakar semacam ini dan membuat konten yang serupa.
Apabila menggunakan perspektif tokoh yang paling banyak disebut warganet, yakni Ganjar Pranowo, dari daftar media terpopuler ini hanya ditemukan dua gambar saja dari 24 unggahan media terpopuler. Meskipun juga tidak ada tokoh politik lain yang memiliki fitur fisik yang sama dan lebih realistis.
Dari daftar akun dengan impresi tertinggi, respons yang bersifat negatif ternyata juga mendulang impresi yang tinggi. Dua di antaranya datang dari akun @Dandhy_Laksono dan @UyokBack. Dandhy menulis dengan sinis bahwa apa yang diucapkan Presiden justru merupakan sindiran atas kepemimpinannya sendiri. Sedangkan @UyokBack merasa kecewa bahwa pernyataan Presiden ini diungkapkan justru ketika rakyat masih berduka karena bencana.
Resposn negatif tampaknya menjadi wajah yang lebih dominan dari reaksi warganet dalam perbincangan ini. Pada tren sentimen menunjukkan bahwa twit dengan sentimen negatif lebih banyak dilayangkan warganet, yakni sebanyak 2.715 kali. Sedangkan twit dengan sentimen positif sendiri bukannya minim, tetapi hanya kalah dominan. Terpantau sebanyak 1.037 unggahan warganet Twitter memiliki sentimen positif.
Pantauan statistik juga menunjukkan bahwa terdapat 4.621 twit yang dikirim selama periode pemantauan. Total twit tersebut meraup impresi sebesar 350,4 ribu kali dan secara potensial dapat menjangkau 78,6 juta akun Twitter berbahasa Indonesia. Perbincangan ini muncul dan memuncak pada tanggal 26 November 2022.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah