Usulan tembak mati begal ramai mendapat sorotan publik. Pro dan kontra atas usulan Walikota Medan Bobby Nasution tersebut santer diberitakan media dan dicuitkan warganet di kanal Twitter. Tak hanya dukungan, usulan Walikota Medan tersebut juga mendapat respons negatif dari sejumlah pihak.
Memantau isu tersebut, Netray Media Monitoring menggunakan kata kunci begal && bobby dan bobby && tembak mati di kanal media pemberitaan untuk mengetahui seberapa besar media mengangkat topik ini. Hasilnya, ditemukan sebanyak 417 artikel dari 74 portal media daring yang menggunakan kata kunci tersebut selama periode pemantauan 19 Juni -17 Juli 2023.
Tribun Medan menjadi portal media yang paling banyak memberitakan topik ini dengan total 37 artikel selama sebulan terakhir. Adapun kategori yang paling mendominasi pembahasan adalah Hukum sebanyak 77,4 persen disusul Pemerintahan sebanyak 13 persen.
Dilihat dari peak time pemberitaan, topik ini mengalami lonjakan intensitas di beberapa waktu. Peningkatan pertama terjadi di tanggal 23 Juni 2023, selanjutnya di tanggal 3 Juli 2023, dan puncaknya terjadi pada tanggal 13 Juli 2023 dengan total pemberitaan mencapai 55 artikel dalam satu hari tersebut.
Pada 23 Juni 2023, terdapat jumpa pers yang dilakukan oleh jajaran Polrestabes Medan pada 23 Juni 2023. Dalam konferensi pers tersebut, Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda menyampaikan keberhasilan pengungkapan kasus kejahatan yang terjadi di area Medan yang dilakukan oleh jajaran Polrestabes Medan dengan dukungan dari Polda Sumut, Kodam I/BB, Pemko Medan, Kodim 0201/Medan, Pengadilan Negeri Medan dan Kejaksaan Negeri Medan. Valentino juga menyebut bahwa jajarannya berhasil mengungkap 97 kasus dan menangkap 140 tersangka.
Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi dari sang Walikota Bobby Nasution. Namun, di balik keberhasilan tersebut Bobby menilai bahwa Medan justru sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja sehingga memerlukan penjagaan yang ketat. Dalam sambutannya, menantu Jokowi tersebut memberi dukungan penuh kepada jajaran kepolisian Medan untuk melakukan patroli dan penyekatan di sejumlah titik Kota Medan serta area perbatasan Medan.
Lalu, pada 3 Juli 2023 bertepatan dengan hari jadi Kota Medan, Bobby kembali menyampaikan kepada jajaran kepolisian Medan agar menindak tegas perilaku kriminal yang salah satunya ialah pelaku begal. Pernyataan tersebut lantas mendapat respons positif dari para tamu undangan sehingga pemberitaan tentang Bobby hingga periode ini masih diselimuti pemberitaan bersentimen positif.
Sempat meredam di beberapa hari kemudian, pemberitaan tentang kedua kata kunci ini kembali merangkak di tanggal 7 Juli 2023. Geram melihat tindak kriminal di wilayah kepemimpinannya, Bobby membagikan unggahan yang menyebut pelaku begal harus ditindak tegas dan apabila perlu pelaku dapat ditembak mati.
Namun, usulan penindakan kejahatan ini justru mendapat kecaman dari beberapa pihak sehingga memberikan sentimen negatif kepada sosok Walikota Medan ini. Salah satunya datang dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Organisasi ini mengecam pernyataan Bobby Nasution karena dinilai mengabaikan HAM sekaligus mendukung kepolisian untuk bertindak semena-mena. Tak hanya itu, KontraS menilai usulan tembak mati tersebut juga akan semakin meningkatkan eskalasi kekerasan di Sumatera Utara.
Sentimen negatif kepada Walikota Medan ini terus merangkak di hari-hari berikutnya. Bukan hanya KontraS, Amnesty International Indonesia juga mendesak Bobby untuk mencabut usulan tembak mati tersebut. Mengutip dari Liputan6, Direktur Amnesty International Indonesia, Wirya Adiwena khawatir dengan pernyataan Bobby Nasution tersebut. Wirya menyebut bahwa keputusan ini dapat menjadi legitimasi bagi pembunuhan di luar hukum dalam kasus-kasus lainnya.
Warganet Dukung Usulan Bobby Tembak Mati Begal di Medan
Meski mendapat kecaman dari beberapa kalangan organisasi hingga tokoh politik, warganet justru memberikan dukungan terhadap keputusan menantu Presiden Jokowi ini. Warganet menilai usulan tersebut tepat lantaran kejahatan ini menyangkut dengan nyawa dan bukan merupakan kriminal yang biasa.
Warganet yang merupakan warga lokal pun memberikan suaranya terhadap isu ini. Mereka mengaku resah terhadap kejahatan begal yang dinilai sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan warga sekitar. Terlebih, kriminalitas begal tersebut sampai merenggut nyawa korban.
Berbanding terbalik dengan pemberitaan di media, Bobby Nasution justru dibanjiri sentimen positif pada kanal ini sedangkan KontraS banjir kecaman dari warganet. Kritikan KontraS perihal HAM justru diputarbalikkan warganet terkait kondisi korban begal. Warganet menilai pelaku begal tidak mengenal HAM sehingga diperlukan tindakan tegas untuk memberikan efek jera.
Pantauan Netray di Twitter menunjukkan bahwa kata setuju, mendukung, dan dukungan mendominasi perbincangan warganet soal usulan tembak mati begal ini. Netray melihat bahwa warganet cenderung setuju dengan usulan Bobby Nasution dan justru kontra dengan sikap KontraS yang mengecam usulan Bobby atas nama HAM. Menariknya, dukungan tersebut banyak disuarakan oleh warga lokal. Mereka juga turut menggambarkan bagaimana seramnya kejahatan begal ini di wilayahnya sehingga mengaku setuju dengan usulan sang walikota.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah