HomeInfografikAwalan meng- sebagai Tren Bahasa Kekinian Netizen

Awalan meng- sebagai Tren Bahasa Kekinian Netizen

Published on

Penggunaan awalan meng- sudah jamak kita temui dalm bahasa Indonesia. Namun bagaimana dengan kata mengsedih, mengcapek, dan mengkece? Pernahkah kamu membaca atau mendengar orang-orang menggunakan salah satu dari beragam variasi awalan meng- tersebut? Atau jangan-jangan kamu termasuk salah satu dari mereka yang gandrung dengan penggunaan diksi tersebut? Yaps, akhir-akhir ini memang penekanan awalan meng- pada sebuah kata tersebut sedang tren digunakan. 

  • Penggunaan imbuhan meng di Twitter
  • awalan meng + kata kerja
  • awalan meng + kata kerja

Penggunaan Awalan meng- di Twitter

Dari data yang dihimpun Netray selama seminggu terakhir, kata mengsedih dan kawanannya muncul dalam ribuan tweet dengan intensitas penggunaan yang tinggi. Artinya, tren penggunaan awalan meng- ini sudah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari. 

Meskipun bahasa Indonesia memiliki imbuhan meng- sebagai pembentuk kata, imbuhan meng- pada mengcapek, mengsedih, dkk ini bukan merupakan imbuhan yang baku atau sesuai dengan struktur bahasa Indonesia. Coba saja cari dalam kamus, pasti tidak ada.

Pola Penggunaan meng- pada Kata Kekinian

Dalam bahasa Indonesia, kita tentu mengenal berbagai imbuhan (afiks), mulai dari prefiks (awal), infiks (tengah), sufiks (akhir), dan konfiks (awal dan akhir). Pada kasus mengsedih dkk, imbuhan yang digunakan adalah prefiks karena kita tahu bentuk dasar dari kata tersebut adalah sedih

Namun, selama ini kita menggunakan imbuhan meng- untuk membentuk kata kerja. Bentuk dasar yang disisipi imbuhan ini pun termasuk kelas kata kerja, seperti menggoreng, mengaduk, mengoceh dll. Sementara sedih kesal dkk merupakan kata sifat. Jadi, pola yang digunakan netizen dalam menciptakan kosakata kekinian ini adalah imbuhan meng+kata sifat yang sebenarnya tidak mengubah arti bentuk dasarnya.

Pola Penggunaan meng+Kata Sifat

Pola yang paling banyak ditemukan Netray di media sosial Twitter selama seminggu terakhir adalah imbuhan meng+kata sifat. Mungkin memang inilah yang menjadi ciri khas kosakata kekinian ini. Kebanyakan netizen ingin menegaskan ekspresi yang sedang dirasakan.

Pola Penggunaan meng+jeda+kata kerja

Tapi ada juga sih imbuhan meng- yang disisipkan pada kata kerja dari kreasi bahasa gaul ini. Namun, penggunaannya tidak sebanyak meng+kata sifat.  Serta untuk membedakan dengan imbuhan baku, penggunaan meng pada variasi kata kerja biasanya diberi pemisah.

Penutup

Bahasa gaul merupakan bahasa komunikasi yang bersifat nonformal. Penggunaannya pun biasanya terbatas pada kalangan tertentu dan dapat menghilang atau berganti dengan bentuk lain seiring berjalannya waktu. Penggunaan mengsedih dan kawan-kawannya muncul sejak akhir tahun 2020 di beberapa komunitas tertentu kemudian menyebar melalui beragam media sosial sehingga lebih cepat dikenal luas dan kini banyak digunakan. Tapi jangan lupa lihat situasi ya, kapan kamu bisa bebas mengekspresikan diri dengan bahasa gaul dan kapan harus menggunakan bahasa baku.

More like this

5 Kedai Kopi Favorit Rekomendasi Warga Twitter

Jumlah kedai kopi di Indonesia terus bertambah secara signifikan seiring tingginya minat minum kopi...

Popularitas Capres Cawapres di Media Sosial & Media Massa Online Periode 5-11 Februari 2024

Tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) definitif secara resmi akan...

Popularitas Partai Politik di Media Massa Online dan Media Sosial Periode 5-11 Februari 2024

Netray melakukan pemantauan popularitas partai politik (parpol) berdasarkan penyebutan atau mention nama parpol di media massa online dan...
%d bloggers like this: