‘Pria itu gak boleh lemah, gak boleh nangis’
‘Masak pria gitu sih?!’
Hei kaum pria, pernahkah kalian mendengar kalimat tersebut atau yang serupa? Atau bahkan justru kamu yang mengucapkannya ke sesama teman pria kalian? Eits hati-hati yaa, kalimat semacam itu bisa menimbulkan toxic masculinity lho. Apakah kalian tau apa itu toxic masculinity? Bahaya gak sih? Yuk simak infografik Netray berikut ini.
Asal Mula Istilah Toxic Masculinity
Istilah toxic masculinity atau yang dapat disebut juga sebagai maskulinitas beracun pertama kali diperkenalkan oleh psikolog yang bernama Shepherd Bliss pada tahun 1980’an dan 1990’an. Bliss berusaha memisahkan sifat negatif dan positif maskulinitas sehingga menggunakan istilah ini menggambarkan sifat negatifnya.
Ciri-ciri toxic masculinity yang didefinisikan oleh Bliss antara lain penghindaran ekspresi emosional, aspirasi berlebihan untuk dominasi fisik, seksual dan intelektual serta devaluasi sistematis terhadap pendapat, tubuh, dan rasa diri wanita.
Bahaya Toxic Masculinity
Meskipun data statistik menunjukkan perempuan lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental, tetapi pria juga tak dapat terhindar dari risiko ini. Toxic masculinity juga memiliki risiko gangguan kesehatan mental bagi pria. Bagi pria yang mengidap hal ini bisa saja merasa terasingkan, terisolasi, bahkan kesepian. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh bagi kesehatan mental seseorang.
Toxic Maculinity di Kacamata Warganet
Dalam periode pemantauan 1-22 November, Netray menelusuri perbincangan warganet Twitter terkait istilah ini. Hasilnya kata kunci toxic masculinity telah di-tweet warganet sebanyak 1.927 dengan potensi jangkauan hingga jutaan akun. Dari fitur gender yang dimiliki oleh Netray, terlihat topik ini didominasi oleh perbincangan akun yang terdeteksi sebagai pria, meski perbandingan dengan akun perempuan tak terlalu jauh. Lalu apa yang tengah menjadi sorotan kaum adam terkait istilah ini?
Warganet Pria; Terus Cowok cuma boleh ngapain aja?
Dengan menggunakan kata kunci ini, cukup banyak akun pria yang mengungkapkan kekesalannya akibat adanya stigma bahwa pria harus maskulin. Yang mana istilah ini telah melekat di kalangan publik bahwasannya pria tidak boleh melakukan hal ataupun kegiatan yang serupa dengan perempuan. Seperti halnya yang diungkapkan oleh kedua akun di bawah ini.
Gak Maskulin Identik dengan Banci
Banci sering menjadi kata olokan yang disematkan kepada pria yang melakukan hal dinilai ‘tak seharusnya’ dilakukan oleh pria. Bahkan hal-hal umum yang memang biasa dan harus dilakukan pun menjadi sasaran kata banci dilontarkan. Seperti yang dialami warganet dengan nama akun @budskiy yang menceritakan pengalaman menggunakan payung saat hujan. Atas kejadian tersebut ia pun dinilai ‘banci’. Wah, padahal emang hujan lho, kok bisa gitu ya?
Jangan! Mental orang berbeda-beda.
Karena keresahan akan pandangan bahwa ‘pria harus begini, gak boleh begitu’ banyak warganet yang saling mengingatkan agar tak mengecap toxic masculinity. Mengapa demikian? Karena risiko dari hal ini ialah berpengaruh pada kesehatan mental seorang pria. Sehingga banyak warganet yang mengatakan jika tak semua pria memiliki mental yang sama kuat.
Warganet Perempuan; Pria dan perempuan sama.
Bukan hanya kaum pria yang memperbincangkan tentang hal ini, kaum perempuan pun juga mengungkapkan opininya terkait toxic masculinity. Beberapa warganet memberikan sarannya agar terhindar dari toxic masculinity, seperti cuek ataupun tidak perlu malu untuk mengakui suatu hal. Selain itu, salah satu warganet juga mengungkapkan bahwa dengan adanya feminis ia menjadi paham bahwa pria dan perempuan ialah sama. Sehingga sifat yang yang ada di perempuan bisa jadi ada di pria, begitu sebaliknya.
Ternyata kesehatan mental itu banyak macamnya ya, bahkan pria yang dinilai kuat pun juga tak dapat terhindar dari risiko ini. Toxic masculinity dan dampaknya dapat kita minimalisir lho dengan beberapa cara yang dapat kita pelajari dari laman kesehatan yang ada di internet. Yang terpenting, hindari pandangan bahwa ‘pria gak boleh begini, pria harus begitu.’ Kenapa? karena mental orang berbeda-beda ya gais.