Pernyataan Jokowi perihal cawe-cawe dalam Pilpres 2024 telah membuat gaduh berbagai kalangan. Tak hanya mendapat tanggapan dari tokoh atau pengamat politik, warganet pun turut mengomentari hal tersebut. Hal ini bermula ketika Jokowi menyampaikan sambutannya dalam pertemuan para pimipinan redaksi media dan sejumlah konten kreator pada 29 Mei 2023. Jokowi menyebut ‘demi bangsa dan negara, saya akan cawe-cawe, tentu dalam arti yang positif’.
Untuk menyimak hal tersebut, Netray Media Monitoring memantau dengan kata kunci cawe && jokowi dan cawe && presiden pada kanal Twitter. Hasilnya ialah ditemukan sebanyak 38.076 twit yang menyebut kata kunci tersebut dalam periode pemantauan 29 Mei-13 Juni 2023.
Topik yang telah diperbincangkan oleh lebih dari 10 ribu akun ini menghasilkan impresi sebanyak 31,3 juta reaksi dan berpotensi menjangkau hingga 136,2 juta akun Twitter berbahasa Indonesia. Dari puluhan ribu twit tersebut, 47% di antaranya ialah twit bersentimen negatif atau hampir separuh dari total perbincangan. Sementara twit bernada positif ditemukan sebanyak 17% atau hampir seperlima dari total perbincangan.
Perbincangan terkait kata kunci ini mulai merangkak di tanggal 30 Mei 2023 dan memuncak di hari berikutnya, yakni 31 Mei 2023. Dalam satu hari tersebut, perbincangan tentang topik ini mencapai 9,2 ribu twit.
Akun yang paling banyak mendapat sorotan warganet ialah akun milik mantan WamenkumHAM, Denny Indrayana. Denny pertama kali mencuitkan kata kunci ini pada 30 Mei 2023 dengan twit yang berisikan link YouTube pemberitaan ‘cawe-cawe’ Jokowi. Selain membagikan link tersebut, Denny menambahkan keterangan yang menyebut bahwa isu tersebut memiliki kaitan dengan PK Moeldoko terhadap Partai Demokrat.
Cawe-cawe Presiden dalam PK Moeldoko dan Penjegalan Anies
Perbincangan warganet terkait kata kunci soal cawe-cawe presiden banyak turut menyebutkan kata moeldoko dan demokrat di dalamnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jajaran Top Words di bawah ini. Kudeta Partai Demokrat yang mengakibatkan adanya dua kubu, yakni AHY dan Moeldoko disinyalir mendapat campur tangan dari pemerintah. Bahkan tersiar kabar jika cawe-cawe ini juga merupakan ‘strategi’ dalam menggagalkan pencalonan Anies di Pilpres 2024.
Tak sedikit warganet yang menyinggung kasus PK Moeldoko ketika membicarakan topik ini. Sebagian besar mereka yang menyangkutkan isu ini dengan PK Moledoko juga berasumsi bahwa kubu Moeldoko memang mendapat dukungan dari pemerintah. Oleh karena itu, banyak warganet yang meminta kepada Jokowi untuk mencopot jabatan KSP Moeldoko apabila benar-benar ingin menerapkan ‘cawe-cawe positif’ seperti yang dilontarkan sebelumnya.
Obrolan topik cawe-cawe ini juga menjurus kepada persoalan pencalonan Anies sebagai Capres 2024. Dukungan pemerintah yang dinilai tidak memberhentikan perseteruan AHY dan Moeldoko diduga sebagai upaya menggagalkan pencalonan Anies. Hal inilah yang meyakinkan sejumlah warganet bahwa cawe-cawe presiden benar adanya. Bahkan tak sedikit dari warganet yang menyuarakan agar Presiden diberhentikan melalui pemakzulan.
Perbincangan bersentimen negatif terkait isu ini banyak dilontarkan oleh warganet yang kontra dengan pernyataan Jokowi soal cawe-cawe. Warganet menyoroti soal konsep cawe-cawe Jokowi yang dinilai tidak sesuai fakta, terlebih ketika dibungkus dengan alasan demi bangsa dan negara.
Pro Jokowi, Warganet Serukan #TangkapDennyIndrayana
Di sisi lain, serangan terhadap Jokowi atas pernyataan cawe-cawe pemilu membuat sejumlah warganet geram, terutama bagi para pendukung Jokowi. Twit bersentimen positif digaungkan warganet sebagai bentuk sanggahan atas isu-isu negatif yang melibatkan Presiden Ke-7 ini. Warganet menganggap cawe-cawe yang dimaksud Presiden sepenuhnya positif dan demi kepentingan nasional.
Di sisi lain, warganet yang tidak sepakat dengan isu cawe-cawe yang menyebar secara negatif ini kemudian balik menyerang sosok Denny Indrayana yang santer mencuitkan isu ini di media Twitter. Warganet menyebut apa yang disampaikan Denny merupakan fitnah yang dituduhkan kepada Jokowi . Tagar TangkapDennyIndrayana pun menyeruak di tengah panasnya isu ini.
Bahkan akun @ch_chotimah2 menyebutkan bahwa kasus PK Moeldoko merupakan keinginan kader dan bukan masalah yang dicampurtangani pemerintah. Jika benar mendapat cawe-cawe Jokowi, Chusnul mengatakan bahwa seharusnya hal tersebut sudah dimenangkan Moeldoko sejak berada di lingkup pemerintahan.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah