Menko Marves Luhut B. Pandjaitan menghadiri sidang kasus pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Kamis 8 Juni 2023. Sidang dengan terdakwa aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menempatkan Luhut sebagai saksi pelapor. Kasus ini menarik perhatian publik yang direpresentasikan pada perbincangan warganet dan pemberitaan media massa.
Guna menangkap seperti apa perhatian publik terhadap topik sidang Luhut, Netray Media Monitoring memantau kanal media sosial dan pemberitaan. Pemantauan ini dilakukan dengan menggunakan kata kunci sidang && luhut serta dilakukan selama sepekan pada tanggal 5-11 Juni 2023. Simak hasilnya di bawah ini.
Topik Sidang Luhut di Twitter
Volume perbincangan warganet untuk topik sidang Luhut selama sepekan tercatat sebanyak 17.142 unggahan. Hampir tidak ditemukan perbincangan dengan kata kunci yang sama pada pekan sebelumnya. Bahkan perbincangan baru terasa impaknya pada 3 hari terakhir, yakni sejak tanggal 9 Juni hingga 11 Juni 2023.
Puncak perbincangan terjadi pada tanggal 10 Juni 2023 dengan intensitas unggahan sebanyak 7.811 tweet. Posisi tertinggi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan intensitas perbincangan sehari sebelumnya, atau ketika topik sidang Luhut meningkat pesat.
Pada tanggal 9 Juni, Netray menemukan setidaknya 6.136 unggahan. Perbedaan intensitas baru terasa ketika perbincangan menurun pada 11 Juni karena kala itu hanya terdapat 3.026 unggahan saja.
Secara kuantitas, respons warganet atas topik perbincangan sidang Luhut terpantau meraup impresi sebanyak 28,5 juta kali dalam bentuk reply, retweet, hingga favorite. Secara potensial perbincangan ini dapat menjangkau setidaknya 105,8 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Sentimen negatif menjadi sudut pandang yang mendominasi perbincangan di linimasa Twitter. Netray menemukan 8.033 twit dengan sentimen negatif. Sedangkan twit dengan sentimen positif terpantau hanya sebanyak 1.376 saja. Sisanya adalah unggahan dengan sentimen netral.
Perbincangan Warganet Terkait Topik Sidang Luhut
Perbincangan dengan sentimen negatif yang mendominasi salah satunya berasal dari unggahan milik akun @bersihkan_indo. Akun tersebut membuat utas yang menyoroti bagaimana jalannya sidang kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Luhut. Menurut pandangan @bersihkan_indo, sidang tersebut memiliki sejumlah kejanggalan.
Kejanggalan tersebut antara lain seperti ketika melaporkan Haris dan Fatia, Luhut mengaku sebagai individu/rakyat biasa. Persidangan seolah tidak bisa melihat dimensi bahwa Luhut adalah seorang purnawirawan jenderal TNI yang memiliki power. Selain itu kuasa hukum Fatia dan Haris tidak diperbolehkan masuk ke ruangan sidang yang hanya dibatasi 12 orang saja.
Dengan utas tersebut, akun @bersihkan_indo menjadi akun yang meraup impresi terbanyak yakni 34.044 kali. Di bawah akun ini terdapat akun media massa @KompasTV yang meraup 14.435 impresi. Twit dari media massa kerap kali bersentimen netral, seperti unggahan @KompasTV yang hanya mengunggah pernyataan Haris bahwa cetusan “minta saham Freeport” tidak seperti yang disangkakan.
Pandangan netral juga disampaikan oleh akun @mazzini_gsp yang justru mengutip pernyataan Luhut dari dalam persidangan. Pernyataan yang dimaksud adalah soal Luhut yang merasa tidak senang ketika publik menjulukinya sebagai “Lord Luhut”. Baginya, disebut lord dan penjahat sangat menyakitkan hati.
Topik Sidang Luhut di Media Massa
Sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan tersangka Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti juga menarik pemberitaan media massa. Dalam periode yang sama, Netray menemukan 543 artikel yang diterbitkan oleh 86 portal berita daring. Sebagian besar berita, sekitar 451 artikel, terindeks Netray sebagai artikel dalam kategori hukum.
Meskipun menyoroti topik yang sama, intensitas pemberitaan media massa daring justru memuncak pada tanggal 8 Juni 2023, atau pada hari ketika sidang Luhut berlangsung. Intensitas pemberitaan tidak bertahan lama di posisi tersebut dan langsung turun drastis keesokan harinya. Media massa terkesan tidak tertarik meliput isu ini sehingga topik ini tidak awet di ruang publik.
Meskipun begitu, media massa kompak memberikan sentimen negatif untuk topik sidang Luhut. Dari total artikel yang dikumpulkan Netray, 494 artikel terindeks sebagai artikel dengan sentimen negatif. Tentu saja terdapat banyak sudut pandang mengapa topik ini menuai sentimen negatif.
Dari pengamatan Netray, salah satu sudut pandangnya adalah keterlibatan jaksa penuntut umum dalam persidangan tersebut. JPU menjadi entitas yang paling sering disebut media massa dalam artikel-artikel mereka. Media massa melihat bahwa JPU yang seharusnya mewakili negara, justru dianggap berada di pihak Luhut B. Pandjaitan.
Topik sidang kasus pencemaran nama baik Luhut ini sejatinya masih belum mencapai puncaknya. Pasalnya vonis sidang masih jauh dari ketukan palu. Netray Media Monitoring akan terus memantau topik ini di waktu-waktu mendatang.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah