Sebuah foto memperlihatkan seekor komodo seolah tengah menghadang truk konstruksi bertebaran di media sosial beberapa hari terakhir. Foto tersebut kemudian membuka diskusi publik terkait pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur sebagai kelanjutan dari proyek wisata premium di Taman Nasional (TN) Komodo yang menuai polemik sejak perencanaannya pada 2019 lalu. Perbincangan pun semakin ramai ketika tagar #SaveKomodo berhasil menduduki trending topik diiringi sejumlah akun besar yang turut menyuarakan opininya dalam arus isu ini.
Sebelum membahas lebih lanjut bagaimana isu ini berkembang dan menciptakan diskusi besar di Twitter, Netray terlebih dahulu akan menelusuri pembahasan topik ini di media daring. Apakah keriuhan yang sama juga diperlihatkan di media daring? Seberapa banyak artikel menyinggung isu ini? Berikut hasil pantauan Netray.
Proyek Wisata TN Komodo di Media Daring
Setelah ditarik hingga dua bulan ke belakang, isu terkait jurassic park dan pulau komodo ternyata tidak banyak dibicarakan di media masa. Bahkan dapat dikatakan cukup senyap. Netray hanya menemukan 38 artikel dari 17 media daring yang mengangkat topik berlabel Hotel & Tourism ini. Pun pembahasan juga memusat pada 26 Oktober 2020 ketika isu ini ramai dibicarakan di media sosial.
Polemik proyek wisata ekslusif ini beberapa kali diangkat oleh portal media seperti Detik, Kompas, National Geographich.Id, Vice Indonesia, hingga Tirto.Id sebelum ramai diperbincangkan pada akhir Oktober. Mereka mencoba menyuarakan sejumlah penolakan yang disampaikan oleh forum dan organisasi masyarakat sipil di Labuhan Bajo, Flores.
Pada 10 September 2020, kalangan organisasi masyarakat sipil di Labuhan Bajo sempat mengirimkan surat resmi kepada badan dan program khusus PBB, UNESCO dan UNEP yang berisi kekhawatiran terhadap pembangunan proyek pariwisata di Pulau Rinca yang dianggap mengancam komodo dan habitatnya. Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat mengecam pembangunan tersebut karena dinilai bertentangan dengan hakikat keberadaan TN Komodo sebagai kawasan konservasi.
Membicarakan Komodo dan Proyek Jurassic Park di Twitter
Hingga saat ini, polemik pembangunan Jurassic Park dan keprihatinan terhadap habitat hidup komodo telah menyita 59 ribu akun warganet untuk turut terlibat dan bersuara. Diskusi lepas di jagat maya Twitter membahas isu ini meraih 496 juta impresi dengan dominan arah sentimen negatif.
Dari pantauan Netray, sepanjang bulan Oktober ini isu terkait sudah kerap dibahas oleh akun @KawanBaikKomodo. Akun ini terpantau aktif mengawal perkembangan proyek jurassic park sekaligus menyuarakan kritiknya terhadap pemerintah sebagai pengambil keputusan. Berikut profil akun yang dapat dipantau dari dashbord Netray.
Melihat profil di atas dapat diamati bagaimana akun ini sangat menaruh perhatian terhadap pembangunan Taman Nasional Komodo. Maka tak heran apabila mereka gencar menyuarakan kritik terhadap proyek jurassic park dan secara serius menandai akun Presiden RI @jokowi dalam petisinya. Sejumlah tuntutan yang disuarakan di antaranya adalah (1) mencabut izin investasi dalam TN Komodo; (2) menghentikan branding “Jurassic Park’; (3) merevisi desain bangunan yang dianggap merusak ekosistem; (4) menghentikan proyek wisata eksklusif yang di dalamnya mengharuskan relokasi warga serta; (5) memenuhi hak warga dalam kawasan TN Komodo.
Petisi ini banyak mendapat impresi dari warganet Twitter sehingga cukup menarik diskusi pada 10-11 Oktober hingga mencapai 5 ribu tweets. Namun kemudian kembali senyap. Hanya ada puluhan tweets yang membahas isu ini pada tanggal berikutnya.
Baru pada 24 Oktober, isu ini kembali bergeliat dan secara berturut menyita perhatian publik pada 26 Oktober dengan ribuan akun yang turut bersuara. Dari pantauan Netray, isu ini ramai menjadi konsumsi publik setelah foto ‘dramatis’ komodo berhadapan dengan truk menyebar luas di Twitter.
Foto tersebut dibagikan ulang dengan beragam opini yang menyertainya. Diskusi soal pembangunan proyek wisata premium di TN Komodo pun kian ramai dan menjadi isu bersama sejak saat itu.
Gema #SaveKomodo di Twitter
Pada tanggal yang sama, tagar #SaveKomodo riuh menggema di media sosial bersama kekhawatiran warganet terhadap kelangsungan hidup hewan purba yang mendadak menjadi pusat keprihatinan bersama tersebut.
Tagar ini diinisiasi oleh akun @KawanBaikKomodo sejak awal Oktober. Namun baru banyak digunakan pada 24 Oktober dan mencapai puncaknya di tanggal 26 Oktober mencapai 44 ribu tweets. Muatan sentimen negatif terlihat jauh lebih tinggi mengisi pembahasan dalam tagar. Lalu, apa saja yang disuarakan dalam tagar ini? Berikut sejumlah tweet populer yang berhasil terangkum Netray.
Terlihat sejumlah tokoh aktivis dan politikus seperti Veronica Koman, Hinca Panjaitan, Mardani Ali Sera, hingga Dandhy Laksono turut bersuara dalam isu ini. Mereka menyuarakan keprihatinannya terhadap kelangsungan hidup hewan purba di TN Komodo yang kini tengah terancam. Mereka juga menyuarakan sejumlah permasalahan warga lokal dalam hubungannya dengan pembangunan proyek wisata premium dan menyinggung kepentingan investasi yang condong kepada investor. Ajakan untuk menaikkan tagar #SaveKomodo dan mengisi petisi juga banyak disampaikan oleh warganet agar isu ini mendapat perhatian pemerintah.
Top People dan Top Account
Nama Presiden Joko Widodo dan KawanBaikKomodo menduduki deretan utama Top People. Kedua akun ini banyak ditandai dan disebut ketika membicarakan isu komodo. Presiden Jokowi menjadi tujuan penyampaian aspirasi dalam petisi yang diajukan oleh warganet. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, akun @KawanBaikKomodo mungkin dapat dikatakan sebagai inisiator atau penggerak dalam perkembangan isu ini. Selain menjadi yang paling vokal bersuara soal masalah ini, @KawanBaikKomodo juga aktif mengawal dan memberikan informasi terkait pembangunan proyek Jurassicc Park. Lihat saja eksistensi akun ini dalam kategori Top People maupun Top Accounts berikut.
Sementara di sisi lain, akun @bintangemon justru menduduki deretan Top Account berdasarkan popularity atau impresi terbanyak yang diperoleh ketika membicarakan isu ini. Bersama Fiersa Besari, Bintang Emon menjadi pemantik isu ini semakin meluas. Hal ini mengingat kepopuleran keduanya sebagai publik figur sehingga apa yang disampaikan sedikit banyak mempengaruhi opini masyarakat pada umumnya. Keduanya juga terpantau aktif menanggapi isu-isu yang sedang hangat, jadi tidak heran apabila antusiasme warganet semakin ramai ketika tokoh publik semacamnya turut bersuara.
Dari hasil pantauan Netray yang telah dijabarkan di atas dapat diketahui bahwa isu ini bukanlah sebuah isu baru. Kontroversi pembangunan TN Komodo sebagai wisata ekslusif telah menajadi perdebatan sejak mulanya. Kecaman dan petisi beberapa kali disuarakan. Namun, isu ini baru menyita perhatian publik setelah foto viral menyebar luas sekaligus didukung dengan sejumlah tokoh publik yang riuh bersahut-sahutan pada 26 Oktober lalu. Demikian pantauan Netray.