Rokok sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Seiring berjalannya waktu rokok banyak mengalami inovasi. Rokok pada mulanya berasal dari tembakau yang dibakar menggunakan korek api. Berkat kreativitas manusia yang luar biasa, hadirlah rokok elektrik tidak ada tembakau juga tidak perlu dibakar menggunakan korek api. Kesempatan kali ini, ingin mengadu pilihan warganet Twitter mengenai rokok elektrik atau rokok tembakau. Yuk simak ulasan dan penelusuran sosial media monitoring Netray sebagai berikut.
Pencarian data dilakukan selama dua minggu, mulai 24 Juni 2019 sampai 7 Juli 2019. Netray menghimpun hasil data cuitan warganet mengenai rokok tembakau, kretek dan rokok elektrik, vapor atau vape. Berikut hasil pencarian Netray total cuitan warganet dengan keyword “vape” dan “kretek”.
Gambar 1. menunjukkan hasil pencarian Netray total keseluruhan cuitan warganet mengenai keyword “vape” sebanyak 1.267 cuitan. Rincian sentimen positif dan negatif yakni 301 sentimen positif dan 474 sentimen negatif. Warganet menyadari bahwa merokok mebahayakan, tapi tetap saja mengonsumsinya. Oleh karena itu sentimen negatif angkanya lebih besar dari sentimen positifnya.
Gambar 2. merupakan hasil pencarian total cuitan warganet dengan keyword kretek. Keseluruhan cuitan sebanyak 466 cuitan. Rinciannya ialah sentimen positif sebanyak 79 cuitan dan 204 sentimen negatif. Jumlah sentimen negatifnya juga lebih banyak dari sentimen positifnya. Berikut gambar data rincian sentimen positif dan negatif untuk keyword “vape” juga “kretek”.
Berdasarkan data total cuitan di atas mari memperkuat argumen dengan beberapa contoh cuitan warganet. Pilihan warganet sebenarnya yang mana.
Terkadang yang baru itu mampu menggusur yang lama
Gambar 5. salah satu contoh cuitan warganet yakni akun @ungbill_ berharap bahwa beralih ke vape dapat membuat berhenti merokok. Merokok pada cuitan tersebut maksudnya rokok tembakau atau kretek.
Gambar 6. cuitan warganet dengan sentimen positif dari akun @bangbiay menyerukan generasi muda untuk berhenti merokok dan beralih ke vape.
Bertahan pada kretek
Banyak warganet yang memilih rokok eletrik namun tidak meninggalkan rokok tembakau. Beberapa warganet berdasarkan contoh cuitan di bawah tetap bertahan pada kretek atau tembakau dan tidak beralih menggunakan vapor.
Gambar 7. Cuitan akun @nazannisa menggunakan keduanya, rokok elektrik dan juga rokok tembakau. Kemudian akun @bdcoek menuliskan untuk tetap bertahan menggunakan kretek.
Gambar 8. Cuitan akun @auzandarmawan menuliskan bahwa rokok tetap di hati, yang dimaksud rokok ialah rokok tembakau.
Rokok biasa lebih membahayakan?
Gambar 9. Cuitan warganet yang memberikan pernyataan bahwa rokok biasa lebih bahaya daripada rokok elektrik. Berikut gambar data frekuensi kemunculan keyword dari cuitan warganet.
Gambar 10. Menunjukkan frekuensi kemunculan keyword cuitan warganet. Data tersebut sebanyak 30 keyword yang sering digunakan warganet dalam cuitannya. Keyword “vape” dan “kretek” terlihat yang paling sering dibahas dan paling panjang garisnya. Keyword “vape” garis frekuensinya paling panjang, dan memang warganet banyak memilih vape atau rokok elektrik. Berikut gambar jaringan percakapan warganet.
Gambar 11. memperlihatkan jaringan percakapan siapa saja yang terlibat dalam jaringan tersebut. Lingakaran jaringan paling besar ialah PASMANTAP dan Sudjiwo Tedjo. Masing-masing lingkaran tersebut sambung dengan akun-akun lain yang melibatkan juga menandai kedua akun tersebut.
Warganet menjatuhkan pilihan pada rokok elektrik
Berdasarkan ulasan di atas dapat diambil intisari bahwa pilihan warganet ialah rokok elektrik. Hasil cuitan baik sentimen negatif maupun positif warganet mengarah pada rokok elektrik. Oleh karena banyak warganet merupakan generasi milenial dan vape juga dirasa lebih praktis dan kadar nikotinnya sedikit daripada kretek. Merokok merupakan hak dan pilihan masing-masing, terlepas itu rokok elektrik ataupun rokok tembakau. Namun perlu diingat bahwa merokok harus sesuai tempatnya, supaya tetap menghormati perokok pasif.