Kematian anak berusia lima tahun di Buleleng, Bali akibat gigitan rabies menjadi sorotan publik akhir-akhir ini. Tak hanya menghiasi pemberitaan, peristiwa ini juga ramai dibahas di linimasa Twitter dan membuat warganet khawatir. Kini, selain anjing warganet juga mulai lebih berhati-hati terhadap kucing liar.
Mengutip laporan Kemenkes, dalam rentang waktu Januari hingga April 2023 angka kematian kasus rabies di Indonesia mencapai 11 jiwa dengan keterangan sebanyak 95% merupakan kasus rabies dari gigitan anjing. Dari 31.113 kasus rabies yang ditemukan, hanya 23.211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin antirabies.
Netray turut memantau perkembangan pemberitaan topik rabies di Indonesia dengan menggunakan kata kunci rabies pada kanal news. Hasilnya ditemukan sebanyak 1.065 artikel selama periode pemantauan 28 Mei-26 Juni 2023. Artikel-artikel ini ditulis oleh 173 media berita daring Indonesia. Kompas menjadi portal berita yang paling banyak memberitakan kata kunci tersebut, yakni sebanyak 91 artikel.
Pemberitaan berkata kunci rabies ini terlihat fluktuatif dalam satu bulan terakhir pemantauan. Pemberitaan terlihat mengalami kenaikan pertama di tanggal 30 Mei 2023 dan puncak kedua terjadi di tanggal 17 Juni 2023 dengan total pemberitaan mencapai 96 artikel dalam satu hari.
Setelah kematian anak berusia empat tahun di Sikka, NTT yang meninggal pada 8 Mei 2023, di bulan yang sama berita tentang kematian anak akibat rabies kembali tersiar di media. Anak berusia enam tahun di Klungkung, Bali dikabarkan meninggal pada 29 Mei 2023. Peristiwa ini kembali menjadi sorotan media yang mengangkat topik rabies di pemberitaan.
Pemberitaan terlihat surut dua hari berikutnya dan kembali merangkak di tanggal 2 Juni 2023. Berita pada tanggal tersebut menyoroti keputusan pemerintah yang menetapkan dua kabupaten di NTT sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies. Dua kabupaten tersebut ialah Sikka, Pulau Flores dan Timor Tengah Selatan, Pulau Timor.
Kemudian di hari berikutnya, media ramai memberitakan upaya pemerintah dalam menangani kejadian ini. Seperti yang diberitakan oleh media Jurnas berikut, Kementan telah mengirim 2.500 dosis vaksin rabies ke daerah NTT. Hal tersebut dilakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan perluasan kasus rabies di NTT.
Setelah itu, pemberitaan terkait topik rabies terlihat menurun di hari-hari berikutnya dan kembali memuncak di tanggal 17 Juni 2023 ketika kasus meninggal akibat rabies kembali muncul. Kali ini korban berasal dari wilayan Buleleng, Bali. KRA, bocah berusia lima tahun ini diduga digigit oleh anjing miliknya sendiri pada bagian lengan kiri. Setelah satu bulan terkena gigitan tersebut, KRA mengalami gejala hidrophobia yang kemudian tak selang lama merenggut nyawanya pada Kamis, 15 Juni 2023.
Peristiwa Kematian Anak Akibat Rabies Ramaikan Jagat Twitter
Kejadian malang yang menimpa KRA di Bali juga mendapat perhatian dari warganet Twitter. Netray pun turut memantau perbincangan warganet Twitter yang membahas peristiwa ini dengan menggunakan kata kunci yang sama dengan kanal news.
Selama pemantauan 20-26 Juni 2023, ditemukan sebanyak 2.990 twit yang mengandung kata kunci tersebut dengan jumlah impresi sebanyak 8,9 juta reaksi. Cuitan-cuitan tersebut diunggah oleh 1.621 akun dengan potential reach mencapai 74,1 juta akun.
Akun yang paling banyak mendapat impresi terkait topik ini adalah akun @JennyJusuf. Akun ini membagikan dua twit yang berisi peringatan untuk berhati-hati bagi warganet yang tengah berada di Bali. Menurut Jenny, anjing-anjing khususnya di daerah Ubud dinilai lebih agresif. Hal tersebut didasarkan pada pengalaman Jenny saat berada di sana. Twit Jenny ini mendapat ribuan impresi seperti 4,2 ribu likes dan 2,5 ribu retweet.
Twit tentang keadaan anjing-anjing di Bali juga menjadi pembahasan portal berita. Akun Twitter portal berita Detik Bali dan TV One News membagikan cuitan tentang kondisi Bali yang memasuki zona merah rabies. Dari unggahan tersebut diketahui sebanyak 49 anjing di Gianyar menderita rabies.
Kejadian rabies di Bali ini pun mendapat atensi dari warganet. Namun, beberapa warganet mengaku tidak terkejut dengan kejadian ini. Warganet yang merupakan penduduk lokal pun mengiyakan bahwa banyak anjing liar yang berkeliaran di daerah Bali sehingga memungkinan adanya penularan rabies ke anjing-anjing peliharaan.
Bahkan, tak hanya anjing yang kini menjadi perbincangan warganet Twitter. Kucing yang notabene merupakan hewan rumahan pun juga menjadi sorotan warganet di kala fenomena rabies menyeruak di media. Dari cerita warganet Twitter, banyak warganet yang kini juga turut waspada kepada kucing lantaran pemberitaan rabies tersebut.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah