Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep diisukan akan maju dalam Pilwalkot Depok pada tahun 2024 mendatang. Isu ini berhembus sejak pertengahan bulan Mei lalu. Tepatnya dimulai saat PSI memasang sebuah baliho di wilayah Margonda Depok yang secara tersirat berisi keinginan untuk mengusung Kaesang dalam agenda politik tersebut.
Beberapa hari lalu, isu ini kembali menghangat di ruang-ruang publik seperti linimasa Twitter. Netray Media Monitoring melakukan pemantauan kanal Twitter untuk melihat bagaimana wajah perbincangan warganet. Pemantauan dilakukan selama periode 1-7 Juni 2023 dengan menggunakan kata kunci kaesang && depok. Simak pembahasannya di bawah ini.
Dari sepekan pemantauan kata kunci, Netray mendapati perbincangan dengan topik peluang Kaesang maju di Pilwalkot Depok muncul sebanyak 5.388 twit warganet. Sejak awal pemantauan, intensitas perbincangan meningkat secara perlahan hingga akhirnya memuncak pada tanggal 6 Juni 2023. Hanya saja intensitas sempat menurun sehari sebelumnya yakni pada tanggal 5 Juni.
Volume perbincangan ini terpantau cukup tinggi. Netray berhasil mengumpulkan setidaknya 2 juta impresi atas twit dengan kata kunci, baik dalam bentuk reply, retweet, maupun favorites. Perbincangan ini secara potensial dapat menjangkau hingga 83,3 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Bagian yang paling menarik adalah kecenderungan atau tren sentimen unggahan di linimasa Twitter. Selama sepekan, Netray menemukan 2.409 twit diunggah dengan sentimen positif. Sedangkan twit dengan sentimen negatif terpantau sebanyak 1.347 unggahan.
Pada tanggal 1 Juni, unggahan dengan sentimen negatif terpantau mendominasi perbincangan. Akan tetapi selang sehari, twit sentimen positif justru lebih banyak dan bahkan meningkat hingga akhirnya memuncak pada tanggal 6 Juni. Twit dengan sentimen negatif justru tertahan di level intensitas yang sama bahkan justru sedikit menurun.
Konflik PSI dan PKS dalam Pencalonan Kaesang
Sentimen negatif atas isu Kaesang maju di Pilwalkot Depok dimulai dari twit dari akun media massa @geloraco. Twit tersebut berisi pernyataan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid bahwa partainya tidak berminat mengusung putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut karena bukan orang Depok.
Melihat pernyataan ini ramai mendapat reaksi dari warganet, sejumlah narasi yang berlawanan muncul di linimasa. Salah satunya melalui twit yang dibuat akun @adearmando61. Pegiat medsos yang sekarang menjadi anggota PSI tersebut menyatakan dukungannya terhadap Kaesang.
Posisi PSI sebagai aktor yang turut menghembuskan isu ini juga mendapat apresiasi dari warganet. PSI disebut tidak masalah apabila kalah atau menang sebagai partai, akan tetapi Kaesang harus menjadi walikota Depok. Seperti yang ditulis akun @FaGtng.
PSI seperti menangkap kejemuan masyarakat Depok yang direpresentasi oleh warganet atas kepemimpinan kepala daerah yang berasal dari PKS. Narasi kontra yang dilemparkan oleh PKS, semisal terkait prestasi Kaesang, justru berbalik arah. Warganet seperti @Aryprasetyo85 ganti mempertanyakan rekam jejak kader PKS yang juga tak bersih dari kasus, seperti korupsi dan lain-lain.
Pergesekan antara PKS dan PSI tampaknya menjadi latar belakang politik dari isu majunya Kaesang pada Pilwalkot Depok 2024 mendatang. Tokoh PKS, Tifatul Sembiring menyulut perdebatan melalui twit yang menyebut PSI sebagai pihak yang emosional ketika menyuarakan dukungan ke Kaesang pada 2 Juni 2023.
Akun @ch_chotimah2 dan @sigitwid membalas perbincangan ini melalui narasi yang berbeda. Influencer @ch_chotimah2 justru melihat bahwa situasi justru semakin seru ketika PKS terlihat panik sedangkan PSI dan relawan semakin kencang mendukung Kaesang. Seperti terlihat dalam twit yang ditulis oleh anggota partai @sigitwid bahwa Depok hancur selama 20 tahun karena pemerintahan PKS. Kepemimpinan Kaesang diharapkan akan membawa perubahan.
Media Massa Soroti Hubungan Kaesang, PDI, dan PDIP
Isu majunya Kaesang sepertinya masih dinilai sebagai spekulasi politik yang belum jelas proyeksinya. Isu ini meskipun ramai di linimasa Twitter, ternyata tak banyak diulas oleh media massa. Netray hanya menemukan 287 artikel yang ditulis 66 portal media massa daring selama sepekan pemantauan.
Yang menarik adalah intensitas pemberitaan yang memuncak pada tanggal 6 Juni 2023 seperti pada pemantauan linimasa Twitter. Hanya saja sudut pandang media saat mengangkat isu ini cukup berbeda. Seperti yang disarikan dari person dan organisasi yang paling banyak disebut dalam artikel media massa.
Media daring terpantau lebih banyak menyoroti hubungan antara Kaesang, PSI, dan PDIP. PDIP merasa tidak nyaman saat PSI terkesan mendorong Kaesang sebagai calon walikota alih-alih mengajukan kader sendiri. Pesan ini juga didukung oleh Gibran yang melihat adiknya bukan warga Depok, sehingga tidak pantas untuk maju dalam pilwalkot daerah tersebut.
Apabila pembaca tertarik dengan isu semacam ini, simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah