HomeCurrent ReportKualitas Udara Jakarta Memburuk, Kesehatan Anak hingga Kelakar Gubernur DKI Jadi Sorotan

Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Kesehatan Anak hingga Kelakar Gubernur DKI Jadi Sorotan

Published on

Udara Jakarta dan sekitarnya yang kembali memburuk menjadi perbincangan publik. Berdasarakan data IQAir pada Kamis (22/06) pukul 13.00, Jakarta menempati urutan pertama kualitas udara terburuk di dunia dengan AQI US di angka 157 dan PM (particulate matter) di angka 2.5 atau 13,3 kali lipat di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Mengutip antaranews.com pada Senin (19/6) pukul 13.30, indeks kualitas udara IQAir pun menampilkan peringkat yang sama. Jakarta menduduki posisi pertama di dunia dengan AQI US di angka 152 dan tingkat konsentrasi PM di angka 2.5. Peringkat kualitas udara ini berada di indikator merah yang artinya tidak sehat dibandingkan dengan kota lainnya di dunia.

Gambar 1. Indeks kualitas udara Jakarta IQAir

Dengan menggunakan kata kunci udara jakarta selama periode 21 Mei – 21 Juni 2023, Netray menemukan 315 artikel dari 64 membahas topik ini. Kategori kesehatan mendominasi pemberitaan sekitar 48 persen atau sebanyak 153 artikel. Lalu, disusul kategori pemerintahan dengan 70 artikel dan kategori bencana dengan 59 artikel.

Gambar 2. Statistik pemberitaan isu udara Jakarta
Gambar 3. Grafik peak time pemberitaan

Intensitas pemberitaan mengenai buruknya udara Jakarta tampak fluktuatif selama periode pemantauan. Pemberitaan isu ini mulai muncul sejak tanggal 27 Mei 2023 saat Suga BTS mengadakan konser di Tangerang dan mengalami batuk-batuk diduga karena polusi udara yang terjadi. Kemudian pemberitaan mulai menanjak pada tanggal 15 Juni sebanyak 13 artikel dan mencapai puncaknya pada 16 Juni dengan 35 artikel.

Netray kemudian mengamati pembahasan yang dominan diwartakan oleh media daring melalui kosakata populer yang dapat diamati pada Gambar 4 di bawah. Kata jakarta, udara serta polusi menjadi kata paling populer terkait topik ini. Pemberitaannya mengenai udara Jakarta dan sekitarnya yang tercemar hingga dapat menimbulkan berbagai dampak. Penjabaran tersebut seperti yang diberitakan oleh CNN Indonesia dan Detik pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Jajaran kosakata yang sering disebut
Gambar 5. Sampel berita kata ‘udara jakarta’

Lalu, emisi dan kendaraan menjadi kata selanjutnya yang populer disebut. Hal ini terkait dengan uji emisi kendaraan secara berkala sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar uji emisi akbar secara gratis (UEA) 2023 di kawasan Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2023). Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk beralih dari transportasi publik ke transportasi umum guna mengurangi parahnya pencemaran udara. Hal ini seperti yang dituliskan Tribun Warta Kota dan Kompas pada Gambar 6.

Gambar 6. Sampel berita kata ’emisi’

Kata kesehatan dan anak juga menjadi sorotan media daring dalam pembahasan topik ini. Hal ini berkaitan dengan pengaruh kualitas udara terhadap kesehatan anak khususnya penyakit pernafasan akibat kualitas udara yang buruk. Dokter Spesialis Anak, Satrio Bhuwono Prakoso pun menganjurkan agar anak-anak yang tinggal di Jabodetabek tak sering-sering keluar rumah. Ihwal tersebut seperti yang diterbitkan oleh portal Media Indonesia dan Viva.

Gambar 7. Sampel berita kata ‘anak’

Selama periode pemantauan, portal Kompas menjadi media daring yang paling banyak memberitakan terkait isu polusi udara Jakarta sebanyak 56 artikel. Di urutan kedua terdapat CNN indonesia dengan 24 artikel dan Detik hanya terpaut sedikit jumlahnya, sebanyak 21 artikel.

Gambar 8. Jajaran portal populer

Pantauan Polusi Udara Jakarta di YouTube

Netray juga memantau isu ini pada kanal YouTube. Dengan menggunakan kata kunci dan periode yang sama ditemukan sebanyak 68 video terkait topik ini. Video-video tersebut telah ditonton sebanyak 63,5 ribu kali dan mendapat 661 likes serta memperoleh 373 komentar dari warganet.

Gambar 9. Statistik unggahan video YouTube

Unggahan video terkait pembahasan polusi udara Jakarta ini baru mulai muncul pada tanggal 11 Juni 2023 dan puncaknya terjadi pada 19 Juni 2023 sebanyak 24 unggahan. Adapun kanal yang banyak mendapat respons dari warganet terkait konten polusi udara berasal dari kanal berita Tribunnews, Liputan6, KOMPASTV, dan tvOneNews dengan jumlah impresi yang tidak terpaut jauh.

Gambar 10. Intensitas unggahan video YouTube
Gambar 11. Kanal dengan impresi terbanyak

Video terpopuler dari kanal Tribunnews memperlihatkan Plt Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang tengah diwawancara soal cara mengatasi polusi udara di Jakarta yang semakin parah. Heru pun menjawab sambil bercanda bahwa ia akan meniup polusi tersebut. Akibat jawabannya tersebut, Heru mendapat komentar negatif dari warganet karena dianggap tak mampu mengatasi masalah yang ada.

Gambar 12. Sampel unggahan populer YouTube
Gambar 13. Sampel komentar warganet

Unggahan populer selanjutnya berasal dari kanal Liputan6. Videonya menampilkan berita soal Jakarta yang diguyur hujan deras pada Jumat (16/6) namun ternyata tak mengurangi polutan yang muncul di ibukota. Bahkan, polusinya masih berada di peringkat dua di antara kota-kota di dunia berdasarkan data IQAir. Melalui kabar ini, unggahan video Liputan6 mendapat 38 komentar, 35 likes dan telah dilihat sebanyak 4,3 ribu kali oleh warganet YouTube.

Gambar 14. Sampel unggahan populer YouTube
Gambar 15. Sampel komentar warganet

Sedangkan di posisi ketiga, video populer tampak dari kanal R66 Newslitics. Unggahannya berupa video singkat (shorts) yang menampilkan informasi bahwa udara Jakarta pada 16 Juni 2023 menjadi yang terburuk kedua di dunia versi IQAir. Video ini mendapat impresi dari warganet dengan 18 komentar, 105 likes dan telah dilihat sebanyak 3.811 kali.

Gambar 16. Sampel unggahan populer YouTube
Gambar 17. Sampel komentar warganet

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Winda Trilatifah

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...