Konflik kontemporer di Timur Tengah memasuki babak baru. Pada 14 April lalu, Iran meluncurkan serangan rudal dari teritorinya langsung ke sejumlah titik di wilayah Israel. Klaim serangan ini adalah upaya pembalasan atas pengeboman konjen Iran di Damaskus, Suriah oleh militer Israel yang menewaskan 13 orang. Tel Aviv sendiri mampu menghalau serangan rudal jarak jauh tersebut berkat sistem pertahanan iron dome mereka.
Aksi militer yang dilakukan Republik Islam tersebut cukup mengejutkan dunia, termasuk masyarakat Indonesia yang memiliki perhatian khusus atas isu perang dan politik Timur Tengah. Sebagai negara yang memiliki populasi umat Islam yang besar, gerakan solidaritas menentang okupasi Israel berkembang subur di Indonesia. Solidaritas tentu saja ditujukan untuk rakyat Palestina sebagai target okupasi tersebut.
Akan tetapi konflik dengan Iran membawa dimensi berbeda bagi solidaritas masyarakat Indonesia. Meskipun Iran adalah negara yang menganut asas Islam dalam pemerintahannya, mazhab yang dianut di sana berseberangan dengan mazhab yang dianut mayoritas umat muslim di Indonesia. Iran dikenal menganut pandangan Syiah, sedangkan sebagian besar umat muslim di sini menganut aliran Sunni.
Layering konflik semacam ini tergambarkan dengan jelas di linimasa media sosial Indonesia dan menjadi salah satu corong opini publik yang mudah diakses. Netray Media Monitoring lantas memantau unggahan-unggahan warganet di kanal X guna menangkap perbincangan atau opini publik tersebut. Pemantauan ini dilakukan selama periode 11 April – 17 April menggunakan kata kunci iran&&israel. Hasilnya bisa disimak di bawah ini.
Pemantauan Serangan Iran ke Israel di Media Sosial X
Secara total, pemantauan atas topik serangan Iran menghasilkan volume perbincangan sebanyak 23.429 unggahan. Animo masyarakat kala menanggapi isu ini terpantau cukup tinggi, yakni mendatangkan 751,2 ribu impresi dalam rupa reply, repost, dan favorites. Dengan respons setinggi ini, perbincangan dan unggahan yang mengandung kata kunci secara potensial dapat menjangkau hingga 180,3 juta akun X berbahasa Indonesia.
Intensitas perbincangan warganet X Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan pada tanggal 16 April 2024 atau dua hari setelah serangan Iran ke Israel. Pada tanggal tersebut, volume yang dihimpun Netray mencapai angka 14 ribu lebih titik perbincangan. Sedangkan intensitas pada tanggal 14 dan 15 tidak sampai menyentuh angka 2 ribu. Hingga Rabu siang 17 April, volume perbincangan menurun dan kemungkinan tidak akan bertambah lagi kecuali terjadi perkembangan isu.
Terlepas dari intensitas dan volume perbincangan, perbincangan juga diwarnai perbedaan sentimen dari warganet. Sentimen ini bisa dimaknai sebagai sudut pandang hingga posisi pendirian warganet kala melihat isu serangan Israel. Guna menyelaraskan sentimen, Netray berasumsi bahwa unggahan positif sebagai unggahan yang mendukung aksi militer Iran serta menyerang Israel. Sedangkan unggahan yang terindeks negatif adalah yang mencela serangan tersebut.
Melalui grafik Top Accounts dengan sentimen positif, Netray menemukan akun-akun yang unggahannya meraup impresi terbanyak. Mereka antara lain adalah akun @RJLetsGo, @kegblgnunfaedh, dan @brgsjks. Akun @RJLetsGo membuat unggahan yang menyebutkan sejumlah informasi yang bersifat positif. Ia membagikan strategi militer Iran seperti melarang kapal yang berhubungan dengan Israel beroperasi di Teluk Persia dengan ancaman penyitaan.
Begitu juga dengan akun @kegblgnunfaedh yang menceritakan bagaimana peristiwa serangan roket Iran yang membuat iron dome Israel harus bekerja keras. Sedangkan akun @brgsjks malah membuat seruan kepada anak muda Indonesia karena akhirnya ada negara yang secara terbuka menyerang Israel.
Top Account sentimen netral menampilkan deretan akun seperti @kiddiejaemin, @numanmazlan, dan @superbeyinsiz. Berbeda dengan sentimen lainnya, unggahan dengan sentimen netral ini terpantau cenderung berisi konten yang informatif alih-alih menjatuhkan justifikasi atas serangan Iran ke Israel. Contoh unggahan dari akun-akun tersebut bisa disimak di bawah ini.
Untuk sentimen negatif, akun yang meraup impresi terbanyak antara lain adalah akun @JatIkhwan, @SoftWarNews, dan @erlanishere. Namun, unggahan dengan sentimen negatif justru bertujuan untuk semakin mendiskreditkan Israel. Seperti pernyataan @JatIkhwan yang menyebut bahwa Israel selama ini hanya berlindung di balik sekutu-sekutunya seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Wacana Syiah dalam Topik Serangan Iran
Narasi tentang aliran Syiah bahkan hampir tidak termanifestasi secara vulgar di linimasa X. Netray tidak menemukan kata tersebut dalam deretan kata paling sering digunakan warganet untuk semua kategori sentimen. Kata Syiah baru muncul ketika daftar tersebut dikhususkan untuk unggahan dengan sentimen negatif.
Menariknya, tak semua unggahan dengan sentimen negatif adalah unggahan yang menyebarkan kebencian terhadap golongan tersebut. Meskipun masih bisa ditemukan seperti pada unggahan dari akun @SammiSoh dan @ProfOnline_id.
Sebagian besar unggahan yang menyebut kata Syah justru malah menjadi otokritik bagi solidaritas umat Sunni kepada rakyat Palestina. Pandangan akun @manshur_39, @mihrabku, dan @maymarmas terpantau senada. Mereka kecewa dengan pendengungan isu “syiah” ketika malah Iran menjadi negara pertama yang melakukan aksi nyata menyerang Israel. Ketika sebagian besar umat Sunni hanya kencang memberi dukungan saja.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Atau untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang secara real time dapat menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah