Perebutan kepengurusan Partai Demokrat kembali menyeruak. Kabarnya, kubu Moledoko mengajukan Peninjauan Kembali (PK) dengan empat novum (bukti) ke Mahkamah Agung (MA). Hal ini lantas membuat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) geram. Ia pun mengumumkan kabar tersebut kepada kadernya di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, pada Senin (3/4/2023).
Di Twitter, nama Moeldoko pun sempat masuk jajaran trending topik. Tidak hanya itu, ia masuk peringkat 3 tokoh politik terpopuler di bawah AHY pada pemantauan Netray pekan lalu (3-9 April). Netray kemudian mengamati keramaian perbincangan isu ini melalui kanal media sosial Twitter. Dengan menggunakan kata kunci ahy && moeldoko dan demokrat && moeldoko selama periode 3-9 April 2023 ditemukan 21,4 ribu twit dari 3.356 akun membahas isu ini.
Puncak perbincangan terjadi pada tanggal 3 April yang dipicu oleh cuitan AHY. Twit dengan senitimen negatif sebanyak 8.140 twit lebih mendominasi dibanding dengan sentimen positif sebanyak 5.494 twit.
Twit AHY merespons upaya pembegalan menjadi twit paling populer selama periode pemantauan. Twit Ketum Partai Demokrat ini memperoleh 824 komentar, 5.856 likes dan 1.344 retweets sehingga menjadi twit dengan sentimen positif terpopuler selama pemantauan.
Untuk twit bersentimen negatif populer dikuasai oleh akun YanHarahap yang merupakan Deputi Strategi & Kebijakan, Balitbang DPP Partai Demokrat. Twitnya tampak menyerang Moeldoko, menolak terhadap pembegalan Partai Demokrat. Selain itu, akun ajengcute16__ juga turut menyumbang twit bersentimen negatif. ia tidak secara langsung menyampaikan opininya namun mencuitkan berita-berita yang cenderung mendiskreditkan Moeldoko.
Sepanjang periode pemantauan, terdapat dua tagar populer terkait topik ini, yakni #demokratlawanbegal dan #bocildemokratpanik.
Tagar #demokratlawanbegal banyak digunakan oleh akun resmi @PDemokrat dan para pendukung. Tagar ini pertama kali dinaikkan oleh akun @AHYS14P pada 3 April kemudian ramai digunakan oleh warganet lainnya. Salah satu akun yang populer menaikkan tagar ini adalah @marlina_idha yang mendapat 42 komentar, 718 suka, dan dibagikan ulang sebanyak 230 kali.
Sementara itu, tagar #bocildemokratpanik tampak digunakan justru untuk menyerang AHY sekaligus membela Moeldoko. Tagar ini pertama kali dinaikkan oleh akun @Aditya4nanda pada 3 April dan dipopulerkan oleh akun @ch_chotimah2, @RelawanMeoldoko dan @ZeboLady. Ketiga akun ini turut membawa nama Anas Urbaningrum yang baru saja bebas dari tahanan sebagai bagian dari kubu Moeldoko yang diklaim akan membuat AHY panik.
Selain nama Anas yang masuk dalam perbincangan, Anies juga banyak disebut. Hal ini terkait anggapan AHY bahwa usaha kudeta kepemimpinan Partai Demokrat diduga untuk menggagalkan pencapresan Anies Baswedan serta membubarkan Koalisi Perubahan.
Pantauan Pemberitaan Media Daring Sengketa Kepemimpinan Demokrat
Netray juga mengamati isu sengketa kepemimpinan Partai Demokrat melalui kanal pemberitaan media daring. Dengan periode dan kata kunci yang sama ditemukan 593 berita dari 158 media. Puncak pemberitaan terjadi pada 3 April 2023 dengan total lebih dari 200 artikel. Kemudian menurun pada tanggal setelahnya hingga akhir periode pemantauan.
Nama Ketum Demokrat masuk dalam jajaran kata yang paling banyak disebut selama periode pemantauan lantaran isu ini pertama kali ramai setelah pernyataan AHY soal PK untuk putusan MA terkait kudeta Partai Demokrat oleh Moeldoko naik ke publik. AHY pun menduga PK itu digunakan untuk membubarkan Kolalisi Perubahan dari pengusung Anies Baswedan.
AHY pun mendapat dukungan dari DPC Demokrat Kabupaten Pinrang, Muhtadin yang ingin mempertahankannya sebagai Ketum Demokrat yang sah dan menolak Moeldoko. Mendampingi Ketua DPD Demokrat Sulsel, mereka meminta MA untuk memberikan perlindungan hukum serta menolak permohonan PK yang dimohonkan oleh Moeldoko bersama Jhonny Allen Marbun karena bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan AD-ART Partai Demokrat.
Akibat dari pengajuan PK ini, Moeldoko pun mendapat kritik dari berbagai pihak termasuk dari Partai Demokrat kubu AHY hingga sejumlah pengamat politik. Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro, upaya PK Moeldoko menjadi bukti bahwa pencapresan Anies Baswedan tak dikehendaki rezim Jokowi. PK ini dinilai mengganggu soliditas di internal partai, karena di saat yang sama Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama PKS dan Nasdem.
Selain itu, kritik juga datang dari Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra yang menekankan bahwa ada puluhan jenderal purnawirawan merasa malu atas kelakuan Moeldoko yang dinilai tidak menunjukkan teladan dan nilai-nilai ksatria sebagai seorang prajurit.
Akibat kehebohan tersebut pihak Moeldoko pun angkat bicara. Pengacara Moeldoko, Saiful Huda justru mempertanyakan mengapa AHY harus mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya kudeta tersebut dilakukan karena sudah berpuluh tahun Partai Demokrat terpuruk karena perilaku beberapa anggota keluarga yang secara paksa berusaha menguasai Partai Demokrat dan mengubah AD/ART secara sepihak.
Selama periode pemantauan, Tribun News menjadi portal berita yang paling banyak memberitakan isu ini dengan 32 berita, disusul Populis.Id dengan 29 berita dan JPNN sebanyak 22 berita. Dari pantauan Netray, portal Tribun News menyajikan isu ini dengan lebih banyak dari sisi AHY ketimbang Moeldoko, salah satunya seperti yang tertera pada gambar.
Perseteruan kepengurusan Partai Demokrat kembali memanas akibat pernyataan AHY. Dari pihak Moeldoko pun belum ada konfirmasi yang jelas mengenai PK baru yang diajukan. Moeldoko banyak dikritik karena sebagai jenderal ia justru melakukan kudeta padahal bukan kader partai.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah