HomeCurrent ReportRespons Warganet Kala Partai Ummat Dukung Anies dan Tegaskan Usung Politik Identitas

Respons Warganet Kala Partai Ummat Dukung Anies dan Tegaskan Usung Politik Identitas

Published on

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Amien Rais pada Rakernas I Partai Ummat pada 15/02/2023. Partai Ummat menjadi partai keempat setelah Nasdem, Demokrat, dan PKS yang resmi mendeklarasikan dukungannya pada Anies.

Partai yang baru resmi berdiri pada 2021 ini pun mendapat berbagai reaksi dari warganet. Terlebih saat dengan gamblang menyatakan politik identitas sebagai ciri mereka. Padahal politik identitas menjadi salah satu wacana politik yang kontroversial di masyarakat karena dinilai dapat memecah belah bangsa.

Untuk mengamati lebih jauh reaksi warganet dan berbagai isu terkait Partai Ummat di media pemberitaan, Netray memantau dengan kata kunci partai ummat dan partai ummat && anies dengan periode 10 Februari 2023 sampai dengan 16 Februari 2023. Tampak laju perbincangan warganet Twitter meningkat sejak 14 Februari 2023 dan puncaknya terjadi pada 15 Februari 2023. Sementara itu, sentimen tren pada topik ini memiliki jumlah yang berimbang.

Partai Ummat
Gambar 1. Peak time dan Sentiment trend

Secara total selama periode pemantauan jumlah tweet pada topik ini mencapai 10 ribu tweet dengan jumlah impresi mencapai 4,4 juta dan berpotensi menjangkau 83,4 juta akun pengguna Twitter. Mengamati reaksi yang cukup ramai di Twitter apa sajakah yang menjadi perbincangan warganet?

Gambar 2. Infografik perbincangan warganet

Pada kosakata populer dapat diamati sejumlah kata terkait topik ini, seperti identitas, rakernas, rocky, dan anies. Selain kosakata tersebut tampak beberapa kata lain, seperti pelecehan, seksual, dan wartawati.

Gambar 3. Kosakata populer

Deklarasi dukungan Partai Ummat terhadap Anies juga diumumkan oleh Amien Rais melalui akun Twitternya. Dalam tweet tersebut tampak Amien Rais mengungkapkan bahwa partainya dengan resmi mengusung Anies pada Pilpres mendatang. Amien menyatakan keinginannya untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan.

Gambar 5. Tweet terkait deklarasi Anies dan Partai Ummat

Dalam cuitan lainnya tampak beberapa media mengutip pernyataan Partai Ummat sebagai partai dengan ciri politik identitas dan menyatakan mesjid sebagai tempat perjuangan jihad politik. Berikut berbagai opini warganet.

Gambar 6. Reaksi warganet terkait deklarasi Partai Ummat

Partai Ummat dinilai memaksakan politik identitas sebagai cara berpolitik karena juga dengan tegas memanfaatkan masjid sebagai media untuk melakukan politik praktis. Politik identitas mendapat berbagai stigma di Indonesia karena dinilai dapat merusak asas kebhinekaan. Stigma ini pun melekat erat pada sosok Anies Baswedan yang kerap dijuluki sebagai Bapak Politik Identitas Indonesia. Sehingga dukungan yang diterima Anies dari Partai Ummat dinilai justru semakin mempertegas julukan tersebut.

Selain membahas politik identitas, dalam gelaran Rakernas tahun pertama Partai Ummat, warganet juga menyoroti persoalan pelecehan yang kabarnya terjadi usai acara tersebut. Hal ini pun memantik beragam komentar dalam arus perbincangan warganet.

Gambar 7. Reaksi warganet terkait kabar pelecehan yang terjadi saat rakernas Partai Ummat

Kata pelecehan yang mencuat dalam kosakata populer juga berkaitan dengan acara Rakernas Partai Ummat. Pelecehan ini dikabarkan menimpa seorang jurnalis perempuan. Kabar yang turut beredar di media pemberitaan ini pun mendapat respons kecaman dari warganet. Di sisi lain, kabar ini juga sempat ditepis oleh Jubir Partai Ummat yang mengira pelaku dari pelecehan bukan merupakan bagian dari Partai Ummat.

Pada kategori Top Complaints dapat ditemukan beberapa kata keluhan yang populer dalam topik terkait Partai Ummat, seperti susah dipegang dan anti politik identitas. Kedua keluhan tersebut berkaitan dengan narasi politik identitas yang digaungkan oleh Partai Ummat. Melalui dua contoh tweet pada Gambar 8 pun dapat diamati bagaimana warganet melabeli nama Anies sebagai tokoh politik identitas yang dikuatkan dengan deklarasi dukungan Partai Ummat.

Gambar 8. Tweet complaint warganet

Tegaskan Politik Identitas Partai Ummat Menjadi Sorotan Media

Tak hanya di Twitter, pembahasan deklarasi Partai Ummat atas dukungannya terhadap Anies juga ramai dalam media pemberitaan daring. Sebagai partai nonparlemen, Partai Ummat menjadi salah satu partai yang akan ikut dalam kontestasi politik di 2024 mendatang. Langkahnya pun menjadi sorotan, pasalnya meski terhitung baru partai ini diketuai oleh politikus senior Tanah Air, yakni Amien Rais.

Di media pemberitaan dengan periode yang sama ditemukan setidaknya 516 artikel terkait Partai Ummat yang berasal dari 66 media pemberitaan online. Pemberitaan tersebut pun didominasi oleh topik berkategori politik, pemerintahan, dan hukum. Melalui media pemberitaan dapat diamati berbagai opini tokoh politik di kancah publik terkait deklarasi Partai Ummat. Berikut beberapa di antaranya.

Gambar 9. Infografik media pemberitaan

Dukungan Partai Ummat kepada Anies menambah deretan partai yang merapat pada dirinya untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang. Menurut pengamat, dukungan ini patut menjadi pertimbangan, mengingat Partai Ummat merupakan salah satu partai nonparlemen yang akan ikut pada kontestasi pentas politik pada 2024 mendatang. Sementara menurut politisi PSI, politik identitas yang digaungkan oleh Partai Ummat merupakan hal yang berbahaya karena dapat menjadi senjata diskriminasi sebagai alat pemecah belah.

Gambar 10. Artikel pemberitaan reaksi terkait Partai Ummat

Lantang menyebutkan politik identitas sebagai cara berpolitik, Partai Ummat justru menuai kontroversi tidak hanya di media sosial namun juga di media pemberitaan. Seperti halnya KPU yang meminta Bawaslu untuk menegur parpol yang mengampanyekan politik identitas. Pasalnya, cara berpolitik ini juga telah dilarang dalam Pasal 280 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) yang melarang penggunaan instrumen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagai sarana berpolitik.

Gambar 11. Artikel pemberitaan reaksi terkait Partai Ummat

Selain KPU, sebelumnya Joko Widodo sebagai Presiden RI juga telah mengingatkan kondisi yang harus dijaga jelang Pemilu 2024. Jokowi menilai politik identitas, politik agama, dan politik SARA akan berbahaya jika dipakai atau diusung untuk sistem perpolitikan di Indonesia. Oleh karena itu, para capres dan cawapres yang ikut dalam konstestasi Pemilu 2024 diharapkan untuk menawarkan politik ide, gagasan, dan bukan menyangkut-pautkan politik identitas. Demikian menurut Jokowi.

Gambar 12. Akun dan Media terpopuler

Berdasarkan hasil pantauan Netray, akun @realAmienRais menjadi akun paling poluler di Twitter pada topik ini. Selaku Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais turut mendulang impresi terbesar pada topik ini. Sementara pada kategori portal media terpopuler tampak Kompas menjadi media dengan penerbitan artikel terbanyak dibanding media lainnya. Pada periode ini Kompas setidaknya menerbitkan 45 artikel terkait Partai Ummat.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Winda Trilatifah

More like this

Pantauan Sidang MK Sengketa Pemilu, Penggugat dan Warganet Tak Terkejut dengan Hasil Putusan

Sidang putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pilpres 2024 akhirnya digelar pada Senin (22...

Lifestyle Fancy Penerima KIP Kuliah Jadi Ajang Kritik Warganet

Program pemerintah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kembali menjadi sorotan warganet setelah sebuah akun...

Berharap Lanjutkan Kesuksesan, Film Siksa Kubur dan Badarawuhi Tuai Sentimen Negatif

Dua film horor kembali rilis tepat di hari kedua lebaran, 11 April 2024. Film...
%d bloggers like this: