Kasus perundungan atau bullying seperti tak mengenal tempat. Institusi pendidikan seperti sekolah yang berfungsi mewujudkan individu menjadi lebih baik malah jadi tempat terjadinya kekerasan fisik maupun verbal oleh para peserta didiknya. Akhir-akhir ini pun sering muncul secara viral video siswa yang melakukan perundungan. Perundungan di sekolah terjadi hampir di banyak wilayah di Indonesia.
Dilansir dari website Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, bullying atau perisakan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang dihimpun dari Kompas menunjukan bahwa selama Januari hingga September 2023 terdapat 23 kasus perundungan di institusi pendidikan. Bahkan dua di antaranya meninggal karena mendapat kekerasan fisik.
Sedangkan selama 2022, data FSGI dan KPAI yang dilansir dari Liputan6, mencatat 226 kasus perundungan terjadi. Jenis perundungan di antaranya bullying fisik sebanyak 55,5 persen kemudian bullying verbal sebesar 29,3 persen dan bullying psikologis 15,2 persen. Adapun jenjang Sekolah Dasar (SD) menjadi yang paling banyak memperoleh persentase dengan 26 persen disusul SMP sebanyak 25 persen dan SMA sejumlah 18,75 persen.
Netray mencoba mengamati pemberitaan media massa selama 30 hari ke belakang untuk mengetahui telah berapa banyak perundungan yang terjadi serta lokasinya. Dengan menggunakan kata kunci aksi bullying, kasus bullying, dan perundungan sepanjang periode ditemukan 5 September hingga 4 Oktober 2023 ditemukan 948 artikel dari 165 media membahas perundungan.
Intensitas pemberitaan pada awal periode pemantauan masih sangat landai, hanya muncul satu hingga belasan berita terkait topik ini. Kemudian mulai meningkat pada 21 September sejumlah 22 artikel muncul pada hari itu. Kemudian pemberitaan memuncak pada 27 September dengan 149 artikel muncul pada hari itu.
Sentimen negatif menguasai pemberitaan sebanyak 65 persen atau 621 artikel yang menampilkan berbagai kasus perundungan di banyak kota. Sedangkan artikel positif hanya memperoleh porsi 25 persen atau sejumlah 237 artikel.
Pemantauan Berita Bullying per Pekan dan Lokasi
Perilaku perisakan ternyata terjadi di banyak kota di seluruh Indonesia, tak hanya di kota besar seperti yang kerap ditampilkan televisi. Seperti dapat dilihat pada top location selama periode 5 – 11 September terdapat Probolinggo, Asahan, dan Aceh Utara menjadi tempat kemunculan aksi perundungan siswa. Selama periode ini terpantau 50 artikel dari 43 media terpantau membahas kata kunci.
- Probolinggo
Seleb Tiktok Luluk Sofiatul Jannah sekaligus istri Kanit Binmas Polsek Tiris, Probolinggo melakukan perundungan siber kepada seorang siswa magang di salah satu swalayan di Probolinggo. Luluk memaki siswa magang tersebut lantaran mengaku kecewa dengan layanannya. Tersebab Luluk merasa diremehkan oleh pegawai magang setelah mengambil baju anak kecil dengan jumlah banyak. Kejadian tersebut kemudian Luluk unggah ke media sosial miliknya dan menjadi viral.
Akibat perbuatannya siswa magang tersebut sempat berhenti kerja praktik di swalayan itu. Setelah dilakukan mediasi kedua belah pihak akhirnya Luluk meminta maaf kepada siswi magang, keluarga dan pihak sekolah di hadapan publik. Kasus ini seperti yang diberitakan oleh portal Times Indonesia, Era Id, dan Detik pada gambar di bawah ini.
- Asahan, Sumatera Utara
Aksi perundungan yang viral di media sosial selanjutnya terjadi di MTS Al Mas’shum, Kisaran, Asahan. Korbannya adalah siswa berinisial YZ. Siswa ini mendapat tendangan dari belakang, dipukuli kepala dan pipinya oleh pelaku. Akibatnya YZ harus diopname empat hari di rumah sakit. Orang tua korban Dewi, menduga bahwa putranya telah di-bully sejak awal masuk sekolah atau hampir selama tiga tahun namun tak pernah berani mengadu ke orang tuanya.
Dewi mengaku sempat ada pertemuan mediasi antara pelaku dan korban yang difasilitasi sekolah. Namun menurutnya mediasi tersebut seperti tak menemukan titik terangnya dan seperti tidak mau bertanggungjawab. Kasus ini seperti yang diterbitkan portal iNews.
- Aceh Utara
Kasus di Aceh ini tidak terjadi di sekolah namun di kawasan Rumah Cut Meutia Gampong Mesjid Pirak Kecamatan Matangkuli Aceh Utara. Kasus ini juga viral di media sosial, tampak tiga orang anak di bawah umur dirundung oleh tiga remaja. Mereka pengancaman dengan menggunakan sebilah parang dan meminta uang kepada korban sebesar Rp 250.000. Kasus ini segera ditangani Polres setempat karena ayah korban langsung melakukan pengaduan. Kemudian pelaku segera ditahan diantaranya RA 17 tahun, MA 15 tahun dan TAI 16 tahun. Hal ini seperti yang diberitakan portal Kompas dan Metrorakyat.
Kemudian pada pekan kedua tertanggal 12-18 September terlihat 42 artikel dari 33 media membahas kata kunci. Lokasi terjadinya kasus perundungan paling banyak muncul di Gresik, dan Cilincing, Jakarta Utara. Selengkapnya dapat diamati pada uraian di bawah ini.
- Gresik
Nasib malang menimpa siswi kelas 2 SD di Gresik berinisial SAH. Aksi perundungan bermula saat seorang kakak kelas memalak SAH namun ia tak mau memberikan uangnya. Kemudian sang kakak kelas menusuk mata kanannya dengan tusuk bakso. Hal ini mengakibatkan mata SAH berdarah. Usai pulang sekolah gadis kecil ini mengeluh mata kanannya tak bisa melihat. Setelah diperiksakan ke rumah sakit terdiagnosa bahwa ada kerusakan pada saraf mata yang menyebabkan buta.
Peristiwa yang terjadi pada 7 Agustus ini tak mendapat respon yang baik. Ayah SAH berusaha untuk mengecek CCTV untuk melihat insiden yang sebenarnya. Namun ia merasa dipersulit pihak sekolah. Maka dari itu ayah SAH melaporkan masalah ini ke Polres Gresik untuk penanganan lebih lanjut. Akibat kejadian ini SAH pun enggan masuk sekolah selama sebulan lebih. Hal ini tampak dituliskan portal Go Riau dan Viva.
- Cilincing, Jakarta Utara
Perundungan yang dialami oleh lima siswi di SMP Alwathoniyah, Cilincing, Jakarta Utara berupa kekerasan verbal hingga pemukulan. Korban diejek memiliki kulit hitam dan kurus. Tak hanya itu, mereka juga pernah dilempar botol dan tas. Korban telah berusaha melawan pelaku namun malah diajak ribut hingga terjadi pemukulan dan penendangan.
Kekerasan yang diluncurkan pelaku membuat korban diam tak berani melawan. Perundungan tak terjadi hanya sebentar namun sudah terjadi selama satu tahun membuat korban trauma dan ingin pindah sekolah. Pihak sekolah mengaku masalah sudah selesai dengan jalan damai kekeluargaan. Kasus ini seperti yang dituliskan Voi Id.
Lalu pekan ketiga 19 – 25 September terpantau 87 artikel dari 48 media muncul. Pada periode ini kasus perundungan terjadi di Bekasi dan Buton, Sulawesi Tenggara. Sedangkan Gresik masih jadi sorotan terkait kelanjutan kasus pencolokan mata siswi kelas 2 SD.
- Buton, Sulawesi Tenggara
Video viral lainnya datang dari perundungan yang terjadi di siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Buton Sulawesi Tenggara. Video tersebut memperlihatkan seorang siswa dianiaya kakak kelasnya dan disaksikan sejumlah siswa lainnya. Kasus ini telah diadukan ke Polsek Ambuau namun tetap ada upaya mediasi yang diinisiasi pemerintah Kecamatan Lasalimu Selatan dan pihak sekolah.
Berdasarkan laporan polisi, kronologi bermula saat korban berinisial SM (13) siswa kelas 7 hendak masuk ke kelas pelaku berinisial IK (14) di kelas 8. Namun pelaku justru mendorong korban keluar kelas hingga terjadi aksu saling dorong antara korban dan pelaku. Aksi tersebut berujung pada korban yang dipukuli berkali-kali pada bagian belakang kepala dan bagian wajah. Akibatnya korban mengalami bengkak pada pelipis mata kanan dan sakit pada bagian belakang kepala. Kasus ini tampak dituliskan portal TV One News dan Kompas pada Gambar 13.
- Babelan, Bekasi
Perundungan dengan kedok penataran dari kakak kelas ke adik kelas terjadi di SMP N 1 Babelan, Kabupaten Bekasi. Dalam video yang beredar viral di media sosial, tampak beberapa siswa duduk di tanah. Kemudian wajah mereka yang duduk disabet menggunakan sandal oleh pelaku secara bergiliran. Setelah dimediasi polisi kedua belah pihak telah berdamai.
Kepala sekolah kemudian memberikan sanksi terhadap pelaku kekerasan berupa surat pernyataan untuk tidak akan mengulangi perbuatannya serta membaca Alquran. Pihak sekolah lalu mengantar pulang para pelaku ke rumah masing-masing dengan pengawalan guru selama satu bulan. Kasus ini seperti yang diberitakan Kompas dan iNews.
Kemudian pekan terakhir pemantauan yakni 26 September – 4 Oktober terlihat pada periode ini paling masif muncul pemberitaan terkait perundungan. Sebanyak 776 artikel dari 143 media memberitakan topik ini. Lokasi yang muncul pun lebih banyak antara lain Balikpapan, Sragen, Bandung dan Cilacap.
- Balikpapan Utara
Video viral perundungan datang dari pelajar SMP di Balikpapan. Dalam video terlihat dua pelajar SMP swasta yang tengah menendang dan memukul seorang siswa SMP lainnya. Aksi ini terjadi di pelataran Masjid Darussalam, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Hal ini berawal dari korban meminta foto kepada pelaku namun ditolak. Karena viralnya video ini, semua pihak terkait pun dipanggil ke kantor Polsek Balikpapan Utara untuk mediasi. Akhirnya mereka sepakat untuk berdamai. Kabar ini seperti yang diberitakan oleh Kompas dan Inews.
- Sragen
Kasus bullying yang terlihat di sebuah video viral terjadi di Sragen. Video yang diunggah akun Instagram icws_infocegatanwilayahsragen menunjukan aksi beberapa pelajar perempuan berjilbab sedang memukul dan menendang seorang anak perempuan yang lain. Video tersebut diduga berlokasi di wilayah Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.
Dari deskripsi video ini, dijelaskan bahwa pelaku perundungan ini sudah beberapa kali melakukan kekerasan pada orang lain dan selalu diselesaikan secara kekeluargaan. Imbasnya para pelaku ini masih saja mengulangi perbuatannya. Sementara Kapolsek Sambungmacan, mengatakan bahwa polisi masih dalam proses mengumpulkan informasi terkait dugaan aksi perundungan itu. Hal ini seperti yang diberitakan oleh portal Sonora.
- Bandung
Kali ini bukan perilaku perundungan yang terjadi di Bandung namun korban perundungan yang melakukan kekerasan hingga menyebabkan seseorang tewas. Remaja lelaki berusia 16 tahun berinisial MAZ membunuh pria paruh baya pemilik warung. Hal ini terjadi lantaran pelaku tak terima dipandang sinis oleh korban saat pelaku berbelanja di warung milik Abdul Kahar Huta di Jelekong. Sehari-hari MAZ mendapat perundungan secara verbal oleh teman-temannya sering mengejek bagian tubuh dari pelaku. Pelaku pun sudah berhasil diamankan oleh polisi Polresta Bandung. Kasus ini terlihat dituliskan Kompas dan Jurnal Polri.
- Cilacap
Kasus perundungan yang dilakukan lima siswa SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap, terhadap adik kelasnya menjadi yang paling banyak diberitakan sekaligus menarik perhatian publik begitu banyak. Dari kelima orang siswa, hanya dua orang yang melakukan tindak kekerasan dan sisanya menjadi saksi. Dalam video terlihat korban mendapat pukulan dan tendangan. Akibat perlakuan tersebut korban bahkan harus dirawat di rumah sakit karena mengalami patah tulang rusuk.
Perundungan dilakukan dengan motif salah paham karena pelaku merasa tersinggung dengan kata-kata korban yang juga adik kelasnya itu. Akibat perlakuan tersebut, mereka diamankan oleh kepolisian Kapolresta Cilacap, MKY (15) dan WS (14) pun ditetapkan sebagai tersangka. Hal ini seperti yang diberitakan Kompas, Inews dan Gelora.
Pemantauan Kasus Perundungan Siswa di YouTube
Dengan menggunakan periode dan kata kunci yang sama, Netray juga memantau kasus perundungan dari unggahan dalam kanal Youtube. Selama periode pemantauan ditemukan 482 unggahan yang telah ditonton sebanyak 17, 9 juta oleh warganet. Dari konten yang ada mampu memperoleh 87,7 ribu likes dan 52, 8 ribu komen yang didominasi komentar negatif.
Intensitas unggahan video terkait perundungan pada awal pemantauan belum nampak sama sekali. Baru pada tanggal 18 September muncul dua unggahan. Unggahan paling banyak atau puncak terlihat pada tanggal 28 September sebanyak 100 video seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.
Kasus perundungan di Cilacap menjadi sorotan warganet Youtube seperti yang terlihat pada jajaran kata populer di bawah ini. Hal itu tercermin dari kata cilacap, siswa, cimanggu
Hampir sebagian besar video populer menampilkan kekerasan yang dilakukan oleh beberapa siswa SMP 2 Cimanggu ini. Pada gambar di bawah, kanal berita ramai-ramai membuat berbagai macam berita terkait perundungan ini. Seperti yang tertera pada gambar di bawah ini dari kanal Liputan6, VIVA.CO.ID hingga Tribunnews Grup.
Video yang paling banyak dilihat alias paling populer datang dari kanal Liputan6 yang menampilkan berita pelaku perundungan yang rumahnya didatangi massa. Hal ini terjadi karena masyarakat menjadi geram kepada pelaku setelah melihat video viral yang beredar. Komentar negatif sekaligus positif membanjiri kolom komentar, ada yang prihatin terhadap kenyataan siswa SMP mampu berbuat kejam. Di sisi lain ada pula yang memuji karena masyarakat juga memberi sanksi sosial kepada pelaku.
Unggahan populer selanjutnya datang dari Tribun MedanTV. Unggahan yang berjudul “MIRIS! Kasus Bully di Cilacap jadi Atensi UNESCO Hingga Kapolri dan TNI Telepon” berhasil mendapatkan 2,4 ribu komentar warganet, dilihat sebanyak 569,1 ribu kali dan memperoleh 3,1 ribu likes.
Video ini menampilkan Kapolresta Kombes Frangky Ani Sugiharto yang menyatakan bahwa perundungan menjadi semakin panjang karena aksi main hakim masyarakat yang mendatangi rumah pelaku. Ia bahkan ditelepon oleh Staf Presiden, Menteri PMK, Kapolri hingga Panglima TNI.
Kolom komentar diisi oleh warganet yang mendukung Kepolisian untuk segera memberi sanksi kepada pelaku. Selain itu ada pula yang mengatakan UNESCO harus ikut melakukan investigasi atas aksi biadab tersebut seperti yang tampak dari akun Nanang Hilmi.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Ananditya Paradhi