Asian Games, ajang olahraga terbesar se-Asia yang diadakan setiap 4 tahun sekali baru saja usai. Ajang olahraga ini digelar di Hangzhou, China pada 23 September – 9 Oktober 2023. Indonesia juga turut berpartisipasi dengan mengirim kontingen atlet dari sejumlah cabang olahraga dalam perhelatan bergengsi tersebut. Sayangnya Indonesia kali ini tak mampu meraih medali sebanyak sebelumnya saat bertanding di kandang sendiri. Kontingen Indonesia hanya mampu menempati posisi ke-13.
Lantas bagaimana media massa merangkum cerita dari Negeri Tirai Bambu tersebut? Topik apa saja yang menarik perhatian publik dalam negeri? Guna menjawab pertanyaan ini, Netray Media Monitoring memantau ragam pemberitaan seputar kontingen Indonesia yang bertanding melawan atlit dari negara Asia lainnya pada Asian Games ke 19 ini.
Dengan menggunakan kata kunci asian games && indonesia, ditemukan 3.452 artikel dari 149 media membahas perhelatan Asian Games. Dari artikel yang ada portal CNN Indonesia menjadi yang paling banyak menerbitkan berita ajang olahraga ini dengan 265 artikel. Disusul portal iNews dengan 258 artikel dan Kompas dengan 204 artikel.
Intensitas unggahan berita dari awal periode pemantauan, yakni hari pertama dimulainya acara, bisa dibilang cukup ramai. Tercatat sebanyak 133 artikel muncul pada hari itu. Kemudian intensitasnya semakin meningkat dari hari ke hari. Lalu puncaknya terjadi pada 28 September 2023 dengan 354 artikel. Setelahnya jumlah kemunculan artikel terlihat fluktuatif dengan kecenderungan penurunan jumlah hingga akhir periode pemantauan.
Sepanjang periode pemantauan, topik raihan medali bagi Indonesia menjadi yang paling mendominasi. Terlihat pada jajaran kata populer pada Gambar 3 muncul kata medali, emas , perak, dan perunggu menjadi kata yang cukup menonjol.
Kata emas merujuk pada atlet Indonesia yang berhasil memperoleh tujuh medali emas dari berbagai cabang olahraga. Ketujuh cabor tersebut antara lain panjat tebing speed putri yang diraih Desak Made Rita Kusuma Dewi, angkat besi 73 kg putra berhasil diperoleh Rahmat Erwin Abdullah.
Kemudian wushu putra disabet oleh Harris Horatius. Emas untuk cabor menembak 10m diraih Muhammad Sejahtera Dwi Saputra. Lalu balap sepeda BMX putri berhasil dimenangkan oleh Amellya Nur Sifa dan Dayung Perahu Naga atau Dragon Boat berhasil dimenangkan oleh Tim Beregu Putra Indonesia.
Meskipun begitu, raihan emas yang diperoleh kali ini meleset dari target yang ditetapkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo sebanyak 12 medali emas. Terkait hal ini Menpora Dito mengatakan siap mengevaluasi perolehan medali yang turun dibandingkan Asian Games 2018 lalu. Kedua warta tersebut seperti yang diberitakan oleh portal CNN Indonesia, Detik dan Koran Jakarta pada gambar di bawah ini
Kemudian kata perunggu juga masuk dalam jajaran kata populer. Hal ini terkait dengan 18 medali perunggu yang mampu dibawa pulang para atlet Indonesia. Medali tersebut berasal dari cabor panahan, balap sepeda bmx putri, karate putra 75 kg, wushu putra, wushu putri, panjat tebing putra dan putri, tenis double putri dan lainnya. Hal ini seperti yang diterbitkan portal CNN Indonesia dan Goodnews from Indonesia.
Sementara itu Indonesia juga mampu mendapat 11 medali perak. Raihan medali perak didominasi oleh cabor balap perahu naga baik dari putra maupun putri. Lalu sepak takraw putra dan putri. Skateboard, panjat tebing speed relay putra dan putri dan lain sebagainya.
Sorotan Media Massa atas Kegagalan Indonesia di Asian Games
Sorotan pemberitaan lainnya datang dari cabor sepak bola. Terlihat kata timnas juga muncul dalam jajaran kata populer. Hal ini sehubungan dengan Timnas sepakbola Indonesia yang kalah dari Uzbekistan dengan skor 0-2. Sepanjang 90 menit pertandingan, Timnas Indonesia tak mampu menjebol gawang lawan meski telah diperkuat Ramadhan Sananta, pemain terbaik asal Persis Solo. Hal ini membuat langkah timnas sepak bola Indonesia terhenti di 16 besar. Kabar ini seperti yang tampak diberitakan Koran Jakarta dan Voi.
Selain itu, cabor bulu tangkis juga cukup mendapat sorotan oleh media massa selama periode pemantau. Terlihat kata tangkis masuk dalam jajaran kata populer. Hal ini terkait kegagalan atlet cabor andalan Republik Indonesia karena tak berhasil membawa pulang satu medali pun. Kekalahan tim bulutangkis ini otomatis membuat pihak PBSI meminta maaf. Padahal PBSI sebelumnya menargetkan tiga medali emas dari nomor beregu putra, tunggal putra, dan ganda putra.
Di sisi lain Candra Wijaya, salah satu mantan pemain terbaik bulu tangkis Indonesia menilai kekalahan ini terjadi akibat tingginya intensitas turnamen yang diikuti oleh para atlet. Selain itu ia berpendapat tak hanya atlet yang harus dibenahi, juga sistem pengembangan strategi serta pembinaan nasional juga harus turut diperbaiki. Kedua berita ini seperti yang diterbitkan portal Radar Aktual dan Viva.
Kemudian jika dilihat berdasarkan tokoh yang menjadi sorotan sepanjang ajang Asian Games 2023 berlangsung dapat dilihat pada jajaran entitas top people terlihat Indra Sjafri sebagai pelatih timnas untuk Asian Games 2023 disebut dalam 265 artikel. Ia banyak disebut sepanjang permainan timnas sepak bola terutama ketika mengalami kegagalan menjegal Uzbekistan.
Kemudian nama Ramdhan Sananta juga menjadi sorotan setelah nama Indra. Pemain sepak bola berusia 20 tahun ini disebut dalam 124 artikel. Striker terbaik Persis Solo ini disusulkan ke Asian Games untuk memenuhi kekurangan pemain timnas di Asian Games. Mesti sempat alot berdiskusi dengan Persis Solo yang juga sedang kekurangan pemain akhirnya Sananta tetap berangkat ke China.
Posisi ketiga terdapat nama Gregoria Mariska Tunjung yang disebut sebanyak 114 artikel. Hal ini terkait, pemain bulutangkis putri yang tersingkir dalam perempat final Asian Games melawan Aya Ohori pemain asal Jepang. Aya mampu unggul 3-0 atas Gregoria.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor : Ananditya Paradhi