Bencana banjir sempat mengepung wilayah Demak dan sekitarnya beberapa waktu yang lalu. Curah hujan yang tinggi sejak 13 Maret 2024 membuat wilayah Jawa Tengah bagian utara ini mengalami musibah. Banjir yang dialami wilayah ini tidak hanya diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi melainkan tragedi tanggul jebol. Hingga kini publik dan warganet pun tengah meneriakkan perihal campur tangan pemerintah dalam menangani bencana alam ini.
Lantas, seperti apa media membawakan berita banjir Demak ini kepada masyarakat luas? Apa saja wacana yang tengah disuarakan warganet terkait musibah ini? Netray Media Monitoring memantau kejadian tersebut di kanal berita dan Twitter. Hasilnya ialah sebagai berikut.
Pemberitaan Media tentang Banjir Demak
Melalui kata kunci banjir && demak, Netray menemukan 1.011 artikel dalam periode pemantauan 13-24 Maret 2024. Artikel-artikel tersebut diunggah oleh 149 media berita daring Indonesia. RMOL Jateng menjadi portal berita yang paling santer mengunggah kata kunci ini. Portal berita tersebut telah menaikkan 49 artikel selama periode pemantauan.
Dalam sepekan pertama, berita tentang banjir Demak ini didominasi dengan artikel bersentimen negatif. Terlihat dari grafik sentimen trend di bawah ini, 13-19 Maret garis merah tampak lebih dominan dibandingkan dengan garis hijau. Sementara itu, di akhir pemantauan, justru hal tersebut berbanding terbalik, artikel bersentimen positif lebih dominan.
Pada awal pemantauan, artikel tentang wilayah yang terdampak banjir mendominasi pemberitaan. Semarang hingga Demak menjadi lokasi yang santer disebut media dalam pembahasan tersebut. Curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir tersebut tidak hanya terjadi di Demak, melainkan di beberapa wilayah Jawa Tengah, seperti Semarang, Kendal, Salatiga, Kudus, dan juga Grobogan.
Tidak hanya berdampak pada puluhan ribu masyarakat, banjir kali ini juga menelan korban jiwa. Seperti yang diunggah oleh Jawa Pos National Network, hujan lebat yang menyebabkan banjir di wilayah Pekalongan membuat dua orang meninggal akibat hanyut. Sementara itu, berita duka juga datang dari wilayah Kudus yang melaporkan 3 santri meninggal dunia akibat tenggelam saat bermain sampan di area persawahan yang terendam banjir.
Curah hujan yang tinggi tidak hanya menimbulkan banjir tapi membuat beberapa tanggul di wilayah Demak jebol. Melansir dari CNN Indonesia, enam tanggul yang jebol tersebut membuat 89 desa di Demak terendam banjir. Akibatnya, lebih dari 93 warga terdampak dan 22 ribu diantaranya mengungsi di 45 titik pengungsian yang dibuat oleh BPBD Demak.
Sepekan diberitakan dalam unggahan bersentimen negatif, artikel dengan sentimen positif pun mulai mendominasi di pekan terakhir pemantauan. Berita yang diunggah oleh media pada pekan tersebut meliputi upaya pemerintah pusat dan daerah setempat dalam menangani bencana alam ini. Seperti yang diberitakan oleh Liputan6, Presiden Jokowi meninjau lokasi terdampak banjir di Demak pada Jumat, 22 Maret 2024 lalu. Dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi memastikan perbaikan tanggul ditangani dengan baik dan benar.
Kontroversi Bansos Pemerintah
Pantauan Netray di media sosial X yang menggunakan kata kunci demak dan periode yang sama seperti kanal News, ditemukan 28,1 ribu unggahan dengan total impresi sebanyak 133,6 ribu reaksi. Topik ini dibahas oleh lebih dari 11 ribu akun dengan potential reach mencapai 172,9 juta akun.
Berbeda halnya dengan kanal News, perbincangan warganet terkait musibah banjir di Demak ini mulai terlihat sejak tanggal 15. Meski demikian, pekan awal pemantauan, perbincangan warganet tentang hal ini masih di bawah seribu unggahan per hari. Lalu, di hari-hari berikutnya tampak perbincangan melonjak dan memuncak di tanggal 22 Maret dengan total unggahan 8,4 cuitan dalam sehari.
Perbincangan yang memuncak di tanggal 22 Maret tersebut didominasi dengan unggahan bersentimen positif sebanyak 5,4 ribu. Unggahan mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tentang kunjungan hingga momen berbuka bersama warga Demak menjadi unggahan positif terpopuler. Selain itu, cuitan positif lainnya berasal dari unggahan open donasi yang digalang oleh ARMY Indonesia yang menyedot ribuan impresi dari warganet
Selain memperbincangkan kondisi Demak, warganet juga banyak yang menyampaikan kritik atas musibah yang terjadi di wilayah tersebut. Terlihat dari jajaran Top Words di bawah ini tampak kosakata pilpres dan bansos juga mendominasi perbincangan warganet tentang musibah banjir ini.
Banyaknya jumlah korban yang terdampak dan kurangnya bantuan membuat warganet turut menyuarakan hal tersebut. Bahkan warganet tak segan-segan mengkritik kebijakan bansos yang santer dihambur-hamburkan saat menjelang pilpres, tetapi tak ada penyaluran bantuan bagi warga terdampak banjir.
Tidak sedikit warganet yang terus mempertanyakan ‘campur tangan’ pemerintah dalam memberikan bantuan kepada Demak. Warganet menilai pemerintah terlalu tidak acuh dengan musibah tersebut sehingga kritik terhadap pemerintah terus disuarakan warganet.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Ananditya Paradhi