Topik bursa Pilpres 2024 di jagat media ramai dengan berita Partai Golkar dan PAN merapat ke kubu Prabowo Subianto. Bersama dengan PKB dan Gerindra, empat partai Senayan ini mampu memberi suara yang mendongkrak elektabilitas Prabowo. Dukungan ini bahkah menghembuskan isu adanya restu Presiden Joko Widodo. Namun, kekuatan baru tersebut disangsikan oleh warganet lantaran popularitas Prabowo dinilai masih kalah dari pesaingnya.
Memantau topik ini, Netray Media Monitoring menggunakan kata kunci golkar && pan && prabowo dan koalisi && prabowo di kanal news. Hasilnya ialah sebagai berikut.
Dalam periode pemantauan 12-17 Agustus 2023 ditemukan sebanyak 2.284 artikel yang berkaitan dengan kata kunci di atas. Artikel-artikel tersebut diterbitkan oleh 185 media berita daring Indonesia dengan portal berita Kompas sebagai media yang paling banyak mengunggah artikel tentang topik ini. Kompas telah menerbitkan 149 artikel yang berkaitan dengan kata kunci, lalu disusul oleh media IDN Times sebanyak 120 artikel, dan Radar Aktual sebanyak 79 artikel.
Pemberitaan tentang dukungan kedua partai ini memuncak di tanggal 13 Agustus 2023, tepat di hari pendeklarasian. Dalam satu hari tersebut terdapat 901 artikel yang memuat kata kunci. Dari grafik sentimen trend, terlihat pemberitaan ini didominasi dengan berita bersentimen positif. Topik ini memberikan angin segar bagi Prabowo yang maju ke bursa Pilpres 2024. Dukungan kedua partai tentu saja akan berdampak baik bagi elektabilitasnya.
Pendeklarasian yang dilaksanakan pada 13 Agustus 2023 di Museum Proklamasi, Jakarta Pusat tersebut dihadiri langsung oleh Ketum Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas). Melalui deklarasi ini, Golkar dan PAN secara resmi telah bergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang sebelumnya telah ada Partai Gerindra dan PKB.
Topik ini mengedarkan berita negatif terkait isu ‘campur tangan’ Jokowi. Empat partai besar yang merapat ke Prabowo Subianto ini disinyalir telah diberikan restu dan didukung oleh Presiden. Seperti yang diberitakan oleh Tribun News, pengamat politik Ujang Komarudin menyebut bahwa dukungan kedua partai besar nasional ini sebagai bentuk kesamaan visi dan misi. Selain itu Prabowo juga disebut sebagai sosok yang tepat untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Jokowi.
Namun, isu campur tangan Presiden langsung ditepis oleh Prabowo Subianto. Ketum Gerindra ini menyebut Jokowi merupakan sosok yang demokratis dan selalu menghormati independensi serta hak setiap partai. Sehingga bergabungnya kedua partai besar ini dinilai Prabowo Subianto bukan merupakan hasil campur tangan Presiden.
Isu ini juga mendapat respons dari Jokowi. Ditemui di Istana Negara, Kepala Negara ini menyatakan bahwa hal tersebut merupakan urusan masing-masing partai sehingga ia tidak perlu ikut andil. Dikutip dari Kompas, Jokowi juga menegaskan koalisi pendukung pemerintah tetap solid meski perkembangan dukungan parpol kepada bakal capres semakin dinamis.
Koalisi Pengeroyok Ganjar Santer Diperbincangkan Warganet Berikan Sentimen Negatif Kepada Prabowo Subianto
Merapatnya PAN dan Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres di Pilpres 2023 ini juga santer diperbincangkan warganet Twitter. Memantau dengan kata kunci dan periode yang sama dengan kanal news, Netray menemukan sebanyak lebih dari 25 ribu twit terkait topik tersebut. Twit-twit yang meraih impresi sebesar 15,4 juta reaksi ini diunggah oleh lebih dari 7 ribu akun dan bahkan mampu menjangkau hingga 134,1 juta akun.
Berbeda halnya dengan kanal news, perbincangan tentang koalisi ini memuncak di tanggal 14 Agustus 2023. Dalam satu hari tersebut ditemukan sebanyak 9,5 ribu twit dengan sentimen positif lebih unggul dibandingkan dengan twit bersentimen negatif. Selanjutnya, perbincangan tentang hal ini terlihat menurun hingga akhir pemantauan.
Dukungan mengalir dari warganet atas penambahan dua partai pendukung Prabowo Subianto. Merapatnya PAN dan Golkar di kubu Prabowo disambut meriah oleh warganet lantaran hal ini dinilai memberikan peluang besar untuk menang pada periode ini. Bahkan warganet juga berharap Prabowo segera mendapatkan wakil sehingga mampu memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Akan tetapi, perbincangan warganet tak melulu soal dukungan. Perbincangan terkait kedua kata kunci ini juga didominasi dengan kosakata yang berkaitan dengan ‘Ganjar’. Terlihat dari jajaran top words di bawah ini. Ganjar dan juga PDIP, sebagai pesaing Prabowo, juga terlihat mendominasi perbincangan.
Koalisi pendukung Prabowo Subianto ini dinilai sebagai ‘skenario mengeroyok Ganjar Pranowo’ oleh akun bernama @ch_chotimah2. Akun tersebut membagikan unggahan dengan pengantar yang cukup menyedot atensi warganet lainnya. Terlihat dari gambar di bawah ini, cuitan Chusnul Chotimah mendapatkan ribuan likes dan telah dibagikan ulang sebanyak lebih dari 500 kali.
Dalam cuitan tersebut, @ch_chotimah2 menyebut jika pembentukan koalisi ini sama halnya dengan Pilpres 2014 saat Jokowi ‘dikeroyok’ oleh 6 parpol besar. Namun, ajang tersebut tetap dimenangkan oleh Jokowi karena ‘tokoh capres’ justru dinilai sebagai kunci kemenangan bukan tentang koalisi parpol. Hal inilah yang disampaikan @ch_chotimah2, bergabungnya dua partai ini dinilai tidak akan menyurutkan elektabilitas Ganjar sebagai capres.
Isu ‘pengeroyokan’ tersebut santer diperbincangkan warganet dalam topik ini. Hal ini memberikan sentimen negatif kepada Prabowo lantaran dianggap membawa isu negatif kepada lawannya. Sama halnya dengan cuitan @ch_chotimah2, beberapa twit yang menyebut koalisi tersebut sebagai bentuk pengeroyokan merupakan fenomena yang sama dengan ajang Pemilu 2014.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Ananditya Paradhi