HomeCurrent ReportHukumNia Ramadhani dan Ardi Bakrie Terjerat Narkoba, Warganet Soroti Lapindo dan TvOne

Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Terjerat Narkoba, Warganet Soroti Lapindo dan TvOne

Published on

Kasus narkoba di kalangan selebritis bukanlah hal baru di dunia entertainment. Namun, kasus yang terjadi baru-baru ini telah berhasil menyita perhatian publik bahkan media berita nasional. Bagaimana tidak? Kasus penyalahgunaan obat terlarang tersebut kali ini telah menyeret nama dari putra bungsu salah satu politisi sekaligus orang terkaya di Indonesia.

Nia Ramadhani (NR) dan Ardi Bakrie (AB) telah ditangkap oleh kepolisian terkait penyalahgunaan narkoba pada Rabu, 7 Juli 2021. Penangkapan tersebut terjadi saat Nia dan Ardi menggelar pesta di daerah Pondok Indah. Hal ini pun dibenarkan Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Kejadian ini tak hanya membuat geger publik, namun juga berhasil menyita perhatian dunia bisnis lantaran Ardi Bakrie yang notabene merupakan bos di beberapa perusahaan milik keluarganya. Dikutip dari Tempo.co, Ardie telah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Bakrie & Brothes Tbk (BNBR) sejak 2018 hingga saat ini. Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai jajaran tinggi di beberapa perusahaan sebagai berikut;

JabatanPerusahaanTahun
DirekturPT Bakrie Global Ventura2008-2012
KomisionerPT Viva Media Baru2008-2012
KomisionerPT Asia Global Media2009-2012
Presiden Direktur PT Lativi Mediakarya2011-2017
CEOTvOne2011-2017
CEOVIVA.co.id2011-2017
Presiden Direktur PT Viva Media Baru 2012-2017
Ketua UmumKomite Olahraga Beladiri Indonesia2015

Posisi Ardi sebagai bos besar di beberapa perusahaan tersebut sontak menggelitik media untuk mengulik nasib saham di perusahaan milik Bakrie Group. Bahkan terkait anjloknya beberapa saham Bakrie Group mulai tersiar setelah adanya kejadian penangkapan Ardi dan istrinya tersebut. Dikutip dari CNBC Indonesia, harga saham Bakrie Group di sektor media, yakni PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) terkoreksi hingga turun 3,51% ke level harga Rp 55/unit dengan nilai transaksi tergolong sepi di angka Rp 3,5 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 905 miliar. Sedangkan saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) ambruk lebih parah 4,84% ke level harga Rp 59/unit dengan nilai transaksi yang cukup sepi di angka Rp 1,7 miliar dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 2,3 triliun.

Tak ayal, dalam pemantauan yang dilakukan oleh Media Monitoring Netray pada periode 7-12 Juli 2021 nama Bakrie Group dan Aburizal Bakrie terseret ke dalam jajaran Top Organization dan Top People. Hal ini tentu saja berkaitan dengan status AB yang merupakan putra bungsu Aburizal Bakrie serta bos beberapa perusahaan Bakrie Group.

Aburizal Bakrie selaku ayah dari Ardi menjadi incaran media terkait kasus penangkapan ini. Respons Pak Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie, menjadi salah satu buruan media terkait topik ini. Dikutip dari Tribun Medan, melalui perwakilan keluarga Bakrie, Lalu Mara Satriawangs mengatakan bahwa keluarga telah memberikan dukungan penuh terhadap proses yang dilakukan oleh penegak hukum. Selain itu, Pak Ical menganggap kasus ini merupakan cobaan bagi Nia dan Ardi, serta keluarga Bakrie.

Penangkapan pasangan suami istri ini berhasil menyita perhatian media berita hingga menghasilkan sebanyak 2.436 artikel. Dari sekian total berita, 1.329 di antaranya terkonfirmasi sebagai berita bersentimen negatif. Hal ini tentu saja berkaitan dengan penangkapan yang memberikan citra buruk bagi entitas yang bersangkutan. Dari Peak Time di bawah ini, terlihat pemberitaan mulai memuncak hingga menghasilkan 1.076 artikel pada 8 Juli 2021 satu hari setelah penangkapan yang terjadi di bilangan Pondok Indah. Lalu topik ini mulai sayup diberitakan pada tanggal 12 Juli 2021.

Pasangan yang tertangkap menyalahgunakan obat terlarang ini telah disangkakan Pasal 127 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang penyalahgunaan narkotika dengan ancaman penjara paling lama empat tahun. Namun, hingga akhir pemantauan terkait berita ini, Nia dan Ardi beserta supir pribadinya masih menjalani rehabilitasi berdasarkan asesmen yang dilakukan oleh BNN.

Warganet Menyoroti Kasus Nia Ramadhani

Selain media berita, kejadian penangkapan pasangan publik figur ini juga mencuri perhatian warganet Twitter. Bahkan dalam periode pemantauan yang sama dengan News, Netray menemukan sebanyak 27.978 tweets pada kanal ini. Topik ini berhasil menjadi perhatian warganet hingga mampu mendulang impresi sebanyak 36 juta dan menjangkau sebanyak 166 juta akun. Dari jumlah tweets sekian puluh ribu, 9.614 di antaranya terlabeli sebagai sentimen negatif oleh teknologi AI Netray. Apa yang tengah menjadi perbincangan warganet?

Dari kasus penangkapan ini, warganet tak hanya menyoroti tentang kejadian penangkapan, tetapi ikut mengkritik alasan di balik penggunaan sabu yang digunakan oleh Nia Ramadhani beserta suami. Dalam keterangan yang diberikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus pada konferensi pers di Polres Jakarta Pusat, Kamis (8/7/2021) mengatakan bahwa Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie mengkonsumsi sabu semenjak 4-5 bulan lalu. Mereka mengaku stres karena kondisi pandemi yang belum berakhir.

Pernyataan Yusri tersebut sontak menggelitik warganet yang juga merasakan efek pandemi yang berkepanjangan. Latar belakang Nia Ramadhani sebagai orang kaya menjadi bulan-bulanan warganet untuk mengkritik alasan di balik penggunaan narkoba tersebut. Warganet menilai pernyataan tersebut sangat tidak tepat dilontarkan oleh pasangan konglomerat ini. Bahkan warganet membanding-bandingkan keadaan masyarakat kalangan menengah-bawah yang kesulitan mendapatkan pendapatan di tengah pandemi.

Lapindo dan Hutang Bakrie Menjadi Sorotan

Tak hanya itu, warganet juga kembali menyoroti perihal kejadian Lapindo yang sampai sekarang masih menuai polemik. Seperti diketahui sebelumnya, telah terjadi semburan Sumur Banjarpanji 1, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur di lokasi pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas, di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur pada 29 Mei 2006. Dilansir dari Kompas.com, tanggul setinggi 3 meter dan sepanjang 15 meter yang jebol pada 29 Mei 2021 ini mengakibatkan 750 rumah warga tergenang, 5.680 jiwa diungsikan, dan jalur kereta api Surabaya-Malang juga Surabaya-Banyuwangi tertutup.

Sontak kejadian penangkapan ini pun mengingatkan warganet pada kasus Lapindo yang tak lain adalah milik keluarga Bakrie. Alih-alih bersimpati dengan kasus yang menimpa keluarga Bakrie, warganet justru berbondong menghujat bahkan mengingatkan bahwa Bakrie masih memiliki hutang atas kejadian semburan lumpur yang terjadi di Sidoarjo tersebut.

TvOne Dinanti Warganet

Selain Lapindo, yang menjadi sasaran kritik bahkan ‘guyonan’ warganet ialah stasiun penyiaran TvOne yang tak lain adalah milik Bakrie. Stasiun TV yang dikenal sabagai kanal penyiaran berita ini menjadi sorotan warganet lantaran kasus ini menimpa sang mantan CEO yang juga termasuk putra bungsu Aburizal Bakrie, pemilik TvOne. Sontak kejadian ini menjadi ajang meme warganet yang merespons kasus penangkapan tersebut.

Kasus penyalahgunaan obat terlarang ini bukan sekali atau dua kali menimpa kalangan selebritas. Namun, yang terjadi kali ini ialah tokoh yang tidak mungkin lepas dari sorotan publik karena memiliki latar belakang keluarga yang termashyur di Indonesia. Dalam prosesnya, kini ketiga tersangka menjalani rehabilitasi atas putusan BNN. Alih-alih mendapat simpati, Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie justru mendapat kritikan dari warganet terkait penyalahgunaan obat terlarang tersebut. Dengan demikian, kejadian ini hingga sekarang masih menjadi PR kepolisian untuk diproses sesuai dengan aturan penegak hukum yang berlaku.

Sekian pantauan Media Monitoring Netray terkait kasus ini. Simak ulasan isu terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...