Jelang sidang perdana Mahkamah Konstitusi (MK) untuk sengketa Pilpres 2019, warganet semakin gencar melambungkan tagar provokatif #MKDiskualfikasi01. Ada apa sebenarnya? Mengapa pasangan capres-cawapres 01, Jokowi-Ma’ruf Amin yang sebelumnya telah resmi diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2019 oleh KPU pada 21 Mei 2019 tiba-tiba gencar dihujani tagar negatif?
Berangkat dari pertanyaan tersebut, Netray mencoba mengamati aktivitas warganet Twitter yang ikut terjun dalam arus tagar #MKDiskualfikasi01. Rentang waktu yang diambil adalah antara tanggal 11-13 Juni 2019. Hal ini menjadi pertimbangan karena tagar tersebut menjadi trending di Twitter pada 12 Juni. Sehari setelah dan sehari sebelum menjadi trending diikutsertakan untuk melihat kontras pemakaian tagar tersebut ketika menuju puncak popularitas hingga meredam kembali.
Total cuitan warganet yang menggunakan tagar #MKDiskualfikasi01 di Twitter dalam rentang 11-13 Juni 2019 adalah sebanyak 13,2 ribu cuitan dengan 3.329 di antaranya merupakan cuitan bersentimen positif dan 3.847 lainnya merupakan cuitan bersentimen negatif (perhatikan Gambar 1). Sementara itu, jumlah warganet berjenis kelamin laki-laki lebih banyak menggunakan tagar tersebut daripada warganet berjenis kelamin perempuan dengan perbandingan 8:2. Hal ini dimungkinkan karena laki-laki cenderung lebih tertarik membicarakan politik sementara perempuan tidak telalu.
Membahas soal sentimen, rupanya cukup wajar apabila jumlah sentimen negatif lebih banyak dari sentimen positif mengingat tagar yang dilambungkan bernada provokatif. Secara tidak langsung tagar ini juga dapat menggiring opini publik yang tidak tahu menahu soal perkembangan berita Pilpres 2019, yang sampai sekarang masih memunculkan dua kepercayaan pendapat: yang pertama adalah mereka yang percaya pada pengumuman resmi KPU yang menyatakan kemenangan untuk paslon 01 dan yang kedua adalah mereka yang percaya pada deklarasi kemenangan dari paslon 02 dan bukti-bukti dugaan kecurangan yang dialamatkan pada KPU yang dinilai condong kepada paslon 01.
Warganet mulai melambungkan tagar #MKDiskualfikasi01 pada 12 Juni sampai 13 Juni 2019 (lihat Gambar 2). Tanggal 11 Juni tagar tersebut belum digunakan oleh warganet Twitter. Tanggal 12 Juni tagar tersebut muncul sebanyak 11.837 kali dan kembali muncul sebanyak 1.393 kali di tanggal 13 Juni. Apabila diamati pertanggal, frekuensi penggunaan tagar #MKDiskualfikasi01 dapat dilihat seperti gambar berikut.
Berdasarkan Gambar 3 dan Gambar 4 dapat diketahui bahwa warganet Twitter melambungkan tagar tersebut paling banyak pada jam 07.00, 10.00 dan 14.00-19.00 di tanggal 12 Juni dengan frekuensi kemunculan sebanyak 600-900 kali. Sementara di tanggal 13 Juni tagar tersebut paling banyak muncul pada jam 00.00, 05.00-09-00 dan 20.00-23.00 sebanyak 70-100 kali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa warganet paling banyak beraktivitas di Twitter pada pagi hari sebelum jam 10.00 dan setelah jam 14.00 ke atas.
Awal Mula: Siapa Dalangnya?
Tagar #MKDiskualfikasi01 mulanya dicuitkan oleh akun @MichelAdamNew di tanggal 12 Juni antara pukul 04.00-05.00 yang memberikan opsi tempat shalat Jumat kepada relawan yang akan mengawal sidang MK pada Jumat 14 Juni mendatang. Cuitan tersebut ikut menandai akun @Ayu02Basuki, @prabowo, dan @sandiuno dan mendapat banyak tanggapan warganet: sebanyak 14 dikomentari, 181 kali disukai dan 70 kali dibagikan.
Sejak cuitan tersebut naik dan menjadi ramai, Michel Adam terus mencuitkan berbagai pernyataan yang cenderung provokatif, yaitu untuk membangun opini publik bahwa paslon 01 harus didiskualifikasi. Berikut adalah cuitan Michel yang paling banyak mendapat tanggapan warganet, termasuk cara Michel mengajak warganet pendukungnya untuk memviralkan tagar #MKDiskualfikasi01.
Seperti diketahui, sejak paslon 02 Prabowo-Sandiaga mengajukan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 ke MK, jagat maya kembali ramai dengan berbagai bukti dugaan penguatan kecurangan Pilpres 2019. Salah satunya adalah pro-kontra cawapres nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin yang masih tercatat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah untuk dua bank pelat merah, yakni Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah. Sementara itu, mengacu Pasal 227 huruf p (UU Pemilu) dinyatakan bahwa pasangan capres-cawapres harus menyertakan surat pernyataan pengunduran diri sebagai karyawan atau pejabat BUMN atau BUMD sejak ditetapkan sebagai pasangan capres-cawapres.
Kedudukan Ma’ruf Amin sebagai Dewan Pengawas Syariah tersebut menjadi salah satu persoalan yang dimohonkan oleh Tim Hukum Prabowo-Sandiaga untuk diselidiki MK dan menjadi salah satu argumen Michel Adam untuk melambungkan tagar #MKDiskualfikasi01.
Top Initiator
Berdasarkan Gambar 7 di atas, dapat diketahui akun mana saja yang paling banyak menggemborkan tagar #MKDiskualfikasi01. Terlihat bahwa akun Michel Adam masuk dalam Top 10 Initiator yang paling banyak terlibat dalam tagar tersebut. Dilihat dari perangkat yang digunakan, warganet di Twitter lebih banyak menggunakan perangkat mobile phone ketimbang menggunakan web.
Jaringan Percakapan: Siapa Saja yang Terlibat?
Dalam jagat maya Twitter, warganet biasanya saling berinteraksi dengan warganet lain, baik itu dengan cara menandai atau menyebut akun lain, mengomentari cuitan yang dibagikan, menyukai, atau sekedar membagikan saja. Sebuah cuitan bertagar yang dibagikan dengan menandai banyak akun biasanya akan banyak mendapat tanggapan dan kemungkinan menjadi viral semakin besar. Berikut adalah gambaran jaringan percakapan dan keterlibatan tiap akun dalam arus tagar #MKDiskualfikasi01
Dari Gambar 9 di atas dapat dilihat bagaimana jaringan percakapan warganet Twitter yang membahas dan menggunakan tagar #MKDiskualfikasi01. Semakin sering suatu akun mengangkat tagar tersebut maka semakin besar jaringan percakapannya. Terlebih apabila akun tersebut menyebut akun-akun lain atau sebaliknya, seperti akun @MichelAdamNew yang terlihat memiliki jaringan paling besar. Dilihat dari sentimennya, @MichelAdamNew banyak membuat cuitan dengan muatan negatif (terlihat garis berwarna merah yang dominan) dan banyak menandai atau ditandai akun lain. Akun capres-cawapres 02 @prabowo dan @sandiuno yang juga memiliki jaringan cukup banyak karena sering disebut dan ditandai oleh para pendukungnya. Garis berwarna merah terlihat cukup banyak mewarnai akun @sandiuno. Hal ini menunjukkan bahwa cuitan bertagar MKDiskualfikasi01 yang menyebut akun cawapres 02 tersebut banyak bermuatan negatif.
Akun lain yang ikut terlibat dalam jaringan percakapan #MKDiskualfikasi01 dengan muatan positif adalah @AriSiswo2, @mazBro_cakep, dan @ARahman17348499. Sementara itu, akun yang terlibat dalam jaringan percakapan dengan muatan negatif (terlihat garis berwarna merah yang dominan) adalah @axdwin, @Tingang_Menteng, @luvanne888 serta @Pronson4. Setelah ditelusuri, sebagian besar akun yang terlibat dalam pelambungan tagar tersebut adalah akun-akun pendukung paslon 02, Prabowo-Sandi.
Isu Percakapan: Apa Saja yang Dibicarakan?
Untuk mengamati lebih jauh apa saja yang warganet bicarakan di Twitter menyangkut tagar #MKDiskualfikasi01 berikut kami sajikan pemetaan topik yang dibicarakan dan frekuensi kemunculan perkata dalam masing-masing topik serta sentimen yang mengikutinya.
Dari Gambar 9 di atas, dapat dilihat bahwa kata tagar, mkadil, indonesiamenang merupakan kesatuan kata yang paling banyak muncul di Twitter dalam cuitan bertagar #MKDiskualfikasi01. Setelah ditelusuri, tagar tersebut merupakan kelanjutan dari trending-nya tagar #MKAdil_IndonesiaMenang di hari sebelumnya, 11 Juni 2019 dengan total sebanyak 4.027 cuitan. Meskipun kalah trending dengan tagar MKDiskualifikasi01, tagar MKAdil_IndonesiaMenang masih terus diikutsertakan dalam tiap cuitan bertagar #MKDiskualfikasi01.
Gambar 10 merupakan pemetaan keterhubungan tiap topik yang dibahas dalam pusaran arus tagar #MKDiskualfikasi01. Apabila diamati, Topik 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 masih memiliki hubungan keterikatan. Dengan kata lain, topik-topik tersebut saling bersinggungan dan berada pada garis pembahasaan yang masih satu lingkup. Sementara itu, Topik 4 berada jauh dari garis keterhubungan dan tidak memiiki singgungan atau persamaan bahasan dengan topik lain. Setelah ditelusuri, meskipun frekuensi kemunculannya cukup banyak, Topik 4 hanya berisi soal seruan untuk memviralkan tagar atau tidak berhubungan dengan bahasan yang sedang diangkat.
Gambar 11 memperlihatkan isu yang dibahas dalam cuitan bertagar #MKDiskualfikasi01. Ada 10 topik yang dibahas dalam cuitan bertagar tersebut. Topik 1 merupakan isu yang paling banyak diangkat, dengan kata kunci mkadil, indonesiamenang, setuju, mkwayofjustice, berani, betul, ketua, siang, masjid, dan setia. Ketiga kata kunci pertama merupakan dua tagar yang juga menjadi trending di hari sebelumnya, yaitu #MKAdil_IndonesiaMenang dan #MKwayOFjustice. Rupanya, kedua tagar tersebut masih selalu diangkat oleh pendukung setia paslon 02 di samping tagar #MKDiskualfikasi01. Mengacu pada detail kata kunci yang terkandung dalam Topik 2, 5, 6, dan 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar warganet membicarakan masalah status Ma’ruf Amin yang masih tercatat sebagai Dewan Pengawas Syariah dari dua bank berpelat merah (BUMN) yang menjadi salah satu permohonan Tim Hukum Prabowo-Sandiaga untuk diselidiki MK.
Kesimpulan: Apa Pesan yang Ingin Disampaikan Tagar #MKDiskualifikasi01?
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tagar #MKDiskualfikasi01 merupakan salah satu puncak keinginan warganet, khususnya pendukung paslon 02 untuk dikabulkan oleh MK. Dikatakan sebagai puncak keinginan karena tagar tersebut muncul di jagat maya Twitter secara berurutan setelah tagar-tagar yang menyangkut nama MK lainnya, seperti tagar #MKAdil_IndonesiaMenang dan #MKwayOFjustice. Dari pola tersebut dapat diketahui bahwa warganet ingin membangun opini bahwa apabila MK berlaku adil maka ‘Indonesia’ akan menang. Indonesia yang dimaksud merupakan sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga. Puncaknya, mendiskualifikasi pasangan capres-cawapres 01 merupakan salah satu putusan ‘adil’ yang diinginkan warganet dalam kasus sengketa Pilpres 2019. Wallahu’alam bi sawab. Mari kita percayakan saja kasus ini kepada pihak yang berwenang (MK). Biarkan MK menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Jangan lupa, apa pun keputusannya kita harus tetap menerima ya.