Belakangan, penggunaan istilah anjay mendadak ramai diperdebatkan. Istilah yang kerap digunakan untuk mengungkapkan sebuah ekspresi dalam bertutur tersebut kini menjadi kontroversi. Kontroversi penggunaan kata anjay dalam tuturan sehari-hari mulanya disuarakan oleh Lutfi Agizal.
Menurut Lutfi, kata anjay tidak sebaiknya digunakan dalam tuturan karena dapat merusak moral generasi anak muda Indonesia. Namun, ide Lutfi yang ia maksudkan sebagai ‘edukasi’ ini tidak bisa diterima khalayak umum. Banyak publik figur yang kemudian menghujat Lutfi dan menganggapnya terlalu berlebihan, kaku, dan mempermasalahkan hal yang kurang penting. Terlebih setelah Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) turut ambil sikap mengeluarkan himbauan untuk menghentikan penggunaan istilah ini.
Kontroversi Penggunaan Kata Anjay dalam Perspektif Media
Dengan menggunakan kata kunci anjay dan lutfi, Netray menemukan 276 artikel dari total 25 media yang terhimpun selama periode 19-31 Agustus 2020. Pembahasan topik ini paling banyak menyasar pada ranah Entertainment dan kemudian sedikit mengupas soal Parenting. Apabila mengamati Gambar 2 berikut, dapat diamati bahwa kategori Entertainment mendominasi pembahasan untuk topik ini, yaitu sebesar 82,97 %. Sementara ranah edukasi atau Parenting hanya muncul sebanyak 5,8 %.
Melalui Word Cloud yang diolah dari media berita daring di atas (Gambar 4), dapat diamati bahwa pemberitaan topik ini lebih banyak menyoroti sosok Lutfi Agizal, Rizky Billar, Nikita Mirzani, Salshadillla, Dahlia, hingga Lesty ketimbang muatan permasalahannya. Keterkaitan tokoh publik tersebut lebih banyak diperbincangkan media dalam hal ini.
Sementara permasalahan kebahasaan soal penggunaan istilah tersebut tidak banyak dikupas. Hal ini terlihat dari frekuensi kemunculan kata bahasa, kalimat, sosial media yang berada di urutan paling bawah atau jarang muncul dalam pembahasan di media (Gambar 4).
Lalu, sebenarnya bagaimana penggunaan istilah anjay di media sosial Twitter selama ini? Apakah muatan sentimennya selalu berimplikasi hal negatif seperti yang dipermasalahkan Lutfi? Berikut hasil pantauan Netray.
Menilik Penggunaan Kata Anjay di Twitter dan Muatan Sentimennya
Sejak sebelum istilah ini ramai diperdebatkan di media, kata anjay sudah kerap digunakan sehari-hari dalam sebuah tuturan, baik secara lisan maupun tulisan. Kata anjay biasanya digunakan untuk mengungkapkan sebuah ekspresi kebahasaan sehingga maknanya relatif atau bergantung pada maknanya secara umum. Dalam sebuah kalimat negatif, kata anjay dapat menjadi penanda ekspresi makian atau umpatan. Sementara dalam kalimat positif atau netral, kata anjay dapat menjadi penanda ekspresi senang, kagum, atau terkejut.
Berikut beberapa sampel tweets penggunaan kata anjay dalam ujaran sehari-hari warganet Twitter sebelum istilah ini viral dan menjadi perbincangan publik.
Dari sejumlah tweets beserta sentimennya di atas dapat diamati bahwa kata ini digunakan untuk mengungkapkan ekspresi yang beragam, seperti kekaguman, kegemasan, hingga ekspresi kesal dalam beberapa kalimat yang bermuatan sentimen negatif. Dalam sejumlah kalimat berlabel netral, kata anjay tidak lebih dari sekadar ekspresi spontan yang tidak memiliki arti.
Lalu, bagaimana penggunaan kata anjay di media sosial Twitter setelah istilah ini ramai diperbincangkan? Berikut komparasi penggunaan kata anjay dalam tweet pada masing-masing periode.
Komparasi Penggunaan Kata Anjay Sebelum dan Setelah Viral
Gambar 6
Periode 1-19 Agustus 2020Gambar 7
Periode 20-31 Agustus 2020
Sebelum istilah anjay dipermasalahkan oleh Lutfi Agizal pada 19 Agustus 2020 dan kemudian ramai menjadi perdebatan publik hingga saat ini, kata anjay sudah banyak digunakan dalam ujaran warganet di Twitter. Selama periode 1-19 Agustus, setidaknya ada 210 tweets dari 112 akun warganet Twitter yang menggunakan kata anjay dalam tweets-nya. Sentimen yang mengisi ujaran tersebut pun beragam. Demikian pula penggunaan istilah ini pada periode 13-31 Juli yang berada di kisaran yang sama, yaitu 231 tweets.
Namun, setelah istilah ini ramai menjadi sorotan jumlah penggunaan kata anjay melambung jauh mencapai angka 62,207 tweets selama periode 20-31 Agustus 2020. Total akun yang menggunakan dan atau memperbincangkan istilah ini pun berkali lipat dari penggunaan wajar, yaitu mencapai 29,4 ribu akun Twitter.
Perspektif Warganet Twitter dalam Merespon Kontroversi Istilah Anjay
Berbeda dengan penggunaan kata anjay pada periode 1-19 Agustus yang memang menyatu dalam ujaran warganet Twitter sebagai sebuah ekspresi kebahasaan, pada periode 20-31 Agustus kata anjay muncul tidak hanya sebagai ungkapan ekspresif melainkan juga sebagai istilah yang menjadi pokok perbincangan. Kata anjing, anjir, anjim, anjrit yang merujuk pada ungkapan yang serumpun dengan anjay pun turut disebut-sebut.
Dalam hal ini, KPAI menjadi pihak yang paling banyak disorot. Perbincangan topik ini didominasi oleh sentimen negatif yang mencapai puncaknya pada 30 Agustus 2020. Tagar #AnjayKPAI pun naik dan menjadi trending.
Tagar ini pertama kali digunakan pada 30 Agustus 2020 oleh akun @BambangWisang17 pada pukul 07:19 WIB dengan sentimen negatif.
Penggunaan tagar #AnjayKPAI memuncak pada 31 Agustus 2020. Sebanyak 2 ribu akun turut menggunakan tagar ini dengan dominasi muatan sentimen negatif. Akun @Warkopenyong__ dan @alstro14 terpantau paling sering menggunakan tagar ini pada periode tersebut.
Dari kumpulan tweet di atas dapat diamati bahwa tagar #AnjayKPAI naik beriringan dengan keresahan warganet akan urgensi permasalahan ini bagi lembaga pemerintah seperti Komnas PA, KPAI, dan lembaga-lembaga lain yang mau mengurusi hal-hal yang dinilai remeh dan kurang penting tersebut.
Jaringan Percakapan; Siapa yang Paling Banyak Membuka Ruang Diskusi Topik?
Untuk melihat keramaian sosial media Twitter merespon isu ini, berikut Netray sajikan jaringan percakapan dan akun-akun yang yang berpotensi menaikkan diskusi untuk topik ini.
Akun media berita seperti @CNNIndonesia dan @detikcom menjadi jembatan antara isu yang berkembang di media massa dan media sosial Twitter. Berita yang mereka bagikan di Twitter kerap membuka kolom diskusi warganet. Sejumlah komika seperti @bintangemon, @ernestprakasa, dan @uusbiasaaja tak ketinggalan untuk turut mengangkat isu ini di Twitter sehingga menciptakan kolom atau jaringan diskusi seperti di gambar. Berbeda dengan pola jaringan lainnya, akun Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memiliki jaringan cukup besar bukan karena turut menyuarakan isu ini.
Dari pantauan Netray hingga saat ini, KPAI belum mengambil sikap atas masalah ini. Namun, warganet tetap memberondongnya dengan sejumlah pertanyaan dan keresahan. KPAI beberapa kali hanya menegaskan perbedaan Komnas PA dengan lembaganya. Himbauan pelarangan penggunaan istilah anjay yang viral dari Komnas PA tidak memiliki kaitan dengan pihaknya.
Tweet Populer Warganet Merespon Kontroversi Penggunaan Istilah Anjay
Respon warganet dalam menanggapi kontroversi penggunaan istilah anjay di Twitter cukup beragam. Ada yang menganggap permasalahan ini terlalu remeh untuk dipermasalahkan. Ada juga yang menanggapinya dengan santai dan sejumlah candaan. Namun secara umum, warganet tidak sepakat apabila istilah ini dilarang karena alasan moral. Pasalnya, terlalu banyak dan beragam ungkapan-ungkapan ekspresif serupa yang digunakan dan berkembang, baik dalam lingkup bahasa nasional maupun lingkup bahasa lokal. Muatan sentimennya pun tidak melulu negatif. Sebab ekspresi kebahasaan semacam ini tidak memiliki arti literal sehingga makna dan sentimennya bergantung pada makna atau sentimen keseluruhan kalimat atau ujaran seseorang.
Demikian pantauan media monitoring Netray terkait penggunaan kata anjay dalam realitas tuturan di media sosial beserta sentimennya sebelum menjadi perdebatan. Semoga menjadi manfaat.