HomeCurrent ReportMengurai Spekulasi Publik Tanggapi Peristiwa Kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung

Mengurai Spekulasi Publik Tanggapi Peristiwa Kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung

Published on

Gedung Kejaksaan Agung RI di Jalan Sultan Hasanudin Dalam, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengalami kebakaran pada Sabtu (22/8/2020) malam. Berdasar informasi dari BPBD Provinsi DKI Jakarta Pusdatin Kebencanaan, Gedung Kejaksaan Agung RI mulai terbakar sekitar pukul 19.10 WIB.

Peristiwa ini menyita perhatian publik selama beberapa hari terakhir. Tak hanya media yang ramai mengabarkan peristiwa tersebut secepat dan selengkap mungkin. Masyarakat Twitter pun banyak berspekulasi terkait kebakaran gedung Kejagung. Apabila media terus berusaha menyajikan kabar terbaru dan menggali fakta-fakta di lapangan, masyarakat Twitter justru banyak menyoroti fenomena yang terjadi di balik fakta kebakaran gedung Kejaksaan Agung tersebut.

Seperti apa keramaian sosial media membahas kebakaran gedung Kejagung yang ramai selama beberapa hari terakhir ini? Bagaimana sentimen publik memandang peristiwa ini? Apa saja spekulasi yang muncul dalam mengulik peristiwa ini? Berikut pantauan Netray selengkapnya.

Berita Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung di Media Daring

Dengan menggunakan kata kunci kejagung && kebakaran, media monitoring Netray menemukan 1,627 artikel terkait selama 4 hari terakhir. Puncak pemberitaan terkait topik ini terjadi pada 23 Agustus 2020, sehari pasca kebakaran. Sebanyak 77 media lokal dan nasional memberitakan topik ini dalam ranah Bencana dan Hukum.

Dalam peristiwa ini, Hari Setiyono, Mahfud, dan Djoko Tjandra menjadi tiga tokoh yang paling banyak disebut. Hari Setyono selaku Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung menjadi juru bicara terkait fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Terkait sejumlah spekulasi negatif yang berkembang, Mahfud MD pun berkali-kali menegaskan bahwa berkas-berkas perkara aman dan tidak ada yang hilang. Dalam hal ini termasuk berkas kasus Djoko Tjandra, Jiwasraya dan kasus besar lainnya di Kejagung yang banyak disoroti publik.

Antusiasme Warganet Bahas Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung di Twitter

Peristiwa kebakaran yang menimpa Gedung Kejaksaan Agung RI juga menyita perhatian warganet Twiter. Netray menemukan 19 ribu tweet yang membahas topik ini selama periode 22-24 Agustus 2020. Setidaknya, 14 ribu warganet Twitter turut menanggapi peristiwa ini dengan dominasi sentimen negatif.

Hingga artikel ini ditulis, terlihat bahwa perbincangan terkait topik ini masih cukup ramai. Meskipun puncak perbincangan terjadi pada 22-23 Agustus 2020, perbincangan selama dua hari terakhir masih berada di atas angka 1,000 tweet perhari. Warganet memberikan suara negatif lebih banyak ketimbang suara positif yang berada jauh di bawah angka sentimen negatif. Dari pembacaan Netray, sentimen negatif yang banyak mengisi tweet warganet terkait topik ini berupa kecurigaan dan spekulasi di balik peristiwa kebakaran tersebut. Sementara sentimen positif berasal dari sejumlah doa dan dukungan warganet agar seluruh tim yang bertugas dalam menangani peristiwa tersebut diberi keselamatan.

Mengamati Top Words; Apa yang Paling Banyak Disorot dalam Kebakaran Kejagung?

Berikut adalah Top Word yang terangkum Netray untuk topik kebakaran gedung Kejagung di Twitter selama 4 hari ini.

Terlihat nama Djoko Tjandra masuk dalam barisan Top Words di bawah topik utama; kebakaran gedung kejaksaan agung/ kejagung. Ini berhubungan dengan kekhawatiran warganet soal berkas perkara kasus koruptor besar seperti kasus Djoko Tjandra hingga Jiwasraya yang tengah diselidiki Kejaksaan Agung. Keamanan berkas tersebut lebih banyak dipertanyakan warganet ketimbang seberapa besar kerugian yang dialami oleh Kejagung akibat peristiwa ini. Tagar #BorokKoruptorHangus pun sempat naik dan menjadi trending beberapa waktu lalu.

Spekulasi terkait dugaan adanya motif penghilangan berkas perkara kasus korupsi besar yang berkembang di Twitter ramai diperbincangkan. Warganet seolah diingatkan kembali pada iklan produk rokok beberapa tahun silam. Dalam video yang dibagikan ulang oleh warganet, kontes jin dalam iklan tersebut menunjukkan aksi penghangusan jejak korupsi dengan menghilangkan setumpuk berkas perkara koruptor. Tak sampai di situ, warganet pecinta drama Korea pun turut membagikan drama politik yang sejalan dengan peristiwa tersebut sehingga spekulasi makin kuat berkembang di Twitter.

Terkait hal ini, Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan turut angkat bicara untuk meyakinkan masyarakat bahwa semua berkas aman. Hal ini juga dilakukan agar spekulasi soal motif terjadinya kebakaran dan isu di balik peristiwa tersebut tidak melebar ke mana-mana.

Melihat Deretan Top Account; Siapa yang Paling Banyak Bersuara?

Untuk mengetahui siapa saja yang paling sering bersuara dan siapa saja yang suaranya paling banyak mendapat tanggapan di Twitter, berikut Netray sajikan 2 model Top Account. Di sebelah kiri Top Account diurutkan berdasarkan akun yang paling banyak membahas topik ini dalam tweet-nya. Sementara di sebelah kanan merupakan deretan akun yang mendapat banyak impresi atau tanggapan terkait tweet yang ia buat soal topik ini.

Soal menyuarakan dan membagikan kabar paling baru terkait peristiwa ini paling banyak dilakukan oleh akun-akun media berita. Sementara akun yang paling banyak mendapat impresi ketika angkat bicara soal peristiwa ini diisi oleh sejumlah akun pribadi dan tokoh seperti @mohmahfudmd, hingga @msaid_didu. Setelah ditelusuri, akun-akun dalam deretan populer tersebut turut andil dalam perkembangan spekulasi di Twitter. Akun @garlic_powder, @mazzini_gsp, hingga @wenzawkk menyoroti keamanan berkas kasus korupsi dan menyuarakan kekhawatirannya apabila peristiwa kebakaran ini akan menyebabkan kesulitan atau bahkan penghentian penyelidikan kasus-kasus korupsi besar nantinya.

Demikian pantauan Netray terkait keramaian sosial media memperbincangkan peristiwa kebakaran gedung Kejaksaan Agung RI selama beberapa hari terakhir. Meskipun pemerintah telah menjamin keamanan berkas perkara kasus korupsi yang tengah diselidiki Kejaksaan Agung, spekulasi soal adanya ‘motif’ tertentu di balik peristiwa tersebut masih terus menjadi pertanyaan warganet di Twitter. Warganet seolah menandai peristiwa ini sebagai dasar asumsi mereka apabila nanti ada kasus korupsi yang terhambat atau dihentikan karena hilangnya berkas perkara.

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...