Presiden Joko Widodo berkemah dengan sejumlah pejabat di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang hendak dibangun, selain itu ada pula ritual penyatuan air dan tanah dari berbagai daerah yang dibawakan oleh 34 gubernur pada 14 Maret 2022. Acara itu disambut kritik warganet yang menilai tak ada urgensinya di tengah persoalan kelangkaan minyak goreng yang belum teratasi.
Berdasarkan pantauan Netray, berita soal persiapan kemah di kawasan IKN Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini cukup padat di media sejak beberapa hari terakhir. Isinya adalah sejumlah rencana, persiapan, hingga penjelasan sejumlah acara dan makna filososofis di baliknya. Di sisi lain, media sosial Twitter justru menanggapi agenda tersebut dengan menggaris bawahi isu minyak goreng yang dinilai terabaikan.
Media monitoring Netray melihat adanya perbedaan arah pembahasan di media massa dan media sosial Twitter terkait perbincangan soal agenda kemah di IKN. Dengan menggunakan kata kunci “kemah && ikn” Netray akan mencoba menggambarkan bagaimana media massa dan media sosial membawakan isu ini selama periode pemantauan 1 Februari s.d 14 Maret 2022.
Baik di media massa daring maupun di Twitter, topik soal kemah IKN muncul sejak awal Februari 2022. Meskipun masih disebut sebagai rencana, percakapan soal kemah IKN cukup fluktuatif hingga 10 Februari 2022. Perbincangan mulai padat barulah menjelang hari H kemah yang dilaksanakan pada 14 Maret. Yang membedakan hanyalah muatan sentimennya, apabila di media didominasi muatan sentimen positif, di Twitter justru lebih banyak diisi tanggapan bernada negatif.
Sebanyak 66 artikel dari 359 total pemberitaan yang diterbitkan oleh 64 portal media dibahas dengan ada positif. Pemberitaan bernada negatif hanya 23 artikel dan sisanya dibawakan dengan nada netral. Sedangkan di Twitter, perbincangan yang diikuti oleh 1,2 ribu akun ini mendapat 608 ribu impresi dari total 2,3 ribu twit yang ada.
Analisis Top Words Soal Kemah IKN
Salah satu cara mudah membandingkan arah pembahasan sebuah topik di kanal media daring berbeda adalah dengan menggunakan analisis Top Words (Gambar 3), arah pembahasan paling dominan diisi oleh kata kunci presiden jokowi, gubernur, nusantara, berkemah, tanah, negara, timur, kepala, kalimantan, kota, kaltim, lokasi, hingga 2022. Ini mengarah pada pemberitaan seputar acara berkemah di IKN Nusantara yang di dalamnya paling banyak berfokus pada presiden Jokowi, kehadiran gubernur, prosesi penyatuan tanah, dan kondisi di titik lokasi yakni di Sepaku, Kalimantan Timur.
Sementara pada Top Words analisis Twitter (Gambar 4), pembahasan tidak hanya soal kemah, jokowi, dan gubernur, tetapi juga menyeret isu minyak goreng. Dengan adanya kata kunci negara dan rakyat dalam frekuensi yang sama biasanya perbincangan juga berisi perbandingan apa yang dilakukan negara dengan kondisi rakyat saat itu.
Dalam kasus ini adalah negara berkemah di tengah nasib rakyat atas masalah minyak goreng. Demikian pula dengan kata mending yang juga kerap muncul dalam perbincangan topik. Ini mengindikasikan adanya sikap kritis warganet atas hal yang lebih baik dilakukan daripada berkemah.
Kritik yang sering dilemparkan warganet adalah terkait urgensi berkemah di titik nol IKN di tengah kondisi masyarakat yang kesulitan menjangkau minyak goreng. Tidak heran apabila warganet kemudian menyoroti anggaran dana yang digelontorkan untuk kemah tersebut dan menekankan soal mahalnya bermacam kebutuhan seperti kedelai, gas, daging, telor, hingga minyak goreng.
Jika menilik akun yang paling berpengaruh terhadap pembentukan opini di Twitter, dapat ditemukan sejumlah akun portal media yang mendominasi seperti Tempo, CNN, hingga Kompas.
Sementara jika berbicara soal akun yang berpengaruh terhadap opini negatif akan ditemui sejumlah akun kontra pemerintah baik yang berwujud akun portal media oposisi maupun akun pribadi. Artinya, meskipun topik ini dibicarakan oleh 1,2 ribu akun Twitter, sebagian besar masih didominasi oleh akun oposisi dan media pemberitaan.
Sementara dari pantauan media massa daring, pembahasan kritis yang bermuatan sentimen negatif tidak begitu banyak. Yang disinggung bersama dengan pemberitaan soal kemah IKN adalah kasus antrean minyak goreng, komentar politik, klenik, hingga fasilitas kemah mewah presiden. Sisanya adalah membahas persiapan, pelaksanaan kemah beserta sejumlah agenda terkait, hingga kehadiran sejumlah pejabat yang dijadwalkan.
Demikian hasil analisis media monitoring Netray terkait opini publik menanggapi agenda kemah IKN Presiden Jokowi dan jajarannya yang didominasi sentimen negatif di Twitter.
Simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID
Editor: Irwan Syambudi