HomeCurrent ReportBrandMatahari Department Store Alami Krisis Keuangan hingga Berniat Menutup Gerai

Matahari Department Store Alami Krisis Keuangan hingga Berniat Menutup Gerai

Published on

Kabar mengenai bisnis ritel yang menyusut omsetnya karena pandemi, datang dari Matahari Department Store. Berita mengenai rencana penutupan 13 gerai milik PT. Matahari Putra Prima Tbk menghiasi linimasa media daring. Salah satu perusahaan ritel yang bergerak di bidang pakaian ini telah memiliki 151 gerai yang tersebar pada 60 kota di Indonesia. Selain memiliki gerai luring, Matahari Department Store juga memiliki gerai daring yakni Matahari.com. Menurut Corporate Secretary and Legal Director Matahari Department Store, Miranti Hadisusilo, rencana penutupan 13 gerai tersebut karena kondisi keuangan Matahari yang kurang baik. Lantas seperti apa gambaran kerugian Matahari Dept Store karena dampak pandemi? Dan bagaimana keramaian warganet membahas kabar tersebut? 

Sebelum membahas tentang dampak kerugian Matahari karena pandemi hingga rencana penutupan beberapa gerai, berikut kenalan singkat tentang Matahari. Sebagai salah satu pusat perbelanjaan yang terbilang jaya di Indonesia, Matahari bermula dari toko yang berjualan di Pasar.  

Matahari Department Store didirikan oleh Hari Darmawan. Bermula dari berjualan di pasar, Hari berhasil mengembangkan toko tersebut hingga berekspansi menjadi pusat perbelanjaan. Gerai pertama Matahari dibuka pada tahun 1956 dan sekarang telah berkembang dalam beberapa cabang di Indonesia. Sampai saat ini, Matahari Department Store telah menjadi primadona rujukan masyarakat untuk berbelanja baju apalagi menjelang hari raya idul fitri. Banyaknya promo serta diskon membuat ritel tersebut tidak pernah sepi pengunjung. Bagaimana perkembangannya kini?

Pantauan Media Massa terkait Penutupan Gerai Matahari Department Store

Media Monitoring Netray melakukan pemantauan pada media massa untuk melihat pemberitaan terkini tentang Matahari Department Store. 

Selama satu bulan topik tentang Matahari diberitakan sebanyak 132 artikel oleh 53 portal media. Terbilang angka cukup ramai untuk tagline berita yang terus menggebu di media sosial. Pemberitaan terkait rencana penutupan gerai matahari didominasi oleh berita dengan kategori Finance dan Insurance. Melihat dominasi kategori berita tentang keuangan, ekonomi, dan perusahaan, apa yang menjadi permasalahan utama PT. Matahari Putra Prima berkaitan dengan kategori tersebut?

Matahari Department Store Mengalami Krisis Keuangan

Dilansir dari Okezone, PT. Matahari Putra Prima Tbk mencatat kerugian bersih total sebesar 95 miliar rupiah pertiga bulan di tahun 2021. Total kerugian tahun ini lebih besar dibandingkan kerugian bersih tahun lalu. Total kerugian bersih tersebut diperoleh ketika manajemen Matahari mencatat penjualan kotor tahun ini yang menurun 23,6% dari tahun sebelumnya. Sementara penjualan bersih tahun ini sebesar 1,16 triliun, atau lebih rendah dari tahun 2020. Data tersebut memperkuat rencana penutupan gerai yang disinyalir untuk meminimalisir angka kerugian. 

Penutupan 13 Gerai Matahari Department Store 

Menyambung pembahasan di atas tentang penjabaran kerugian yang dialami oleh Matahari Department Store, berita di atas mengungkapkan penutupan gerai Matahari di tahun 2021. Sejumlah gerai tersebut mengalami dampak serius dari adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semenjak pandemi. Omset yang diterima oleh beberapa gerai tersebut mengalami penurunan drastis sehingga menyumbang kerugian yang cukup besar pada PT. Matahari Putra Prima Tbk. Selain 13 gerai yang akan segera ditutup, Matahari juga melakukan pengawasan pada 10 gerai yang dirasa mengalami krisis penjualan. 

Jajaran Organisasi

Pada media pemberitaan, terdapat beberapa organisasi yang berpengaruh atas topik rencana penutupan gerai Matahari. Selain PT. Matahari Department Store terdapat pula Bursa Efek Indonesia yang tercantum dalam jajaran organisasi di atas. Penurunan omset yang terjadi di Matahari Department Store mempengaruhi penurunan saham pada Matahari Putra Prima (MPPA). Kemudian gambar di atas juga memperlihatkan beberapa saham yang juga mengalami penurunan disebabkan dampak PSBB pandemi, seperti NPGF saham milik PT. Nusa Palapa Gemilang Tbk serta WIIM saham milik Wismilak Group

Penutupan Gerai Matahari Department Store dari Pantauan Media Sosial Twitter

Kabar rencana penutupan gerai Matahari Department Store yang akan diselenggarakan tahun ini cukup menghiasi lini jagat maya media sosial. Akun twitter resmi dari portal media paling banyak membagikan informasi terkait isu penutupan gerai dan banyak mendapat retweet dari warganet. Melihat interaksi tersebut, Netray melakukan pemantauan untuk melihat keramaian warganet menanggapi kabar yang tersiar. 

Berdasarkan Top Words di atas, selain kata gerai, matahari dan tutup terdapat kata ekonomi dan jokowi. Hal ini senada dengan pemberitaan di media daring bahwa perbincangan warganet tentang topik ini ialah disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda Matahari Department Store. Berikut statistik perbincangan warganet. 

Selama sepekan periode pemantauan, topik tersebut diperbincangkan warganet sebanyak 249 cuitan. Dengan impresi yang dihasilkan sekitar 35,1K artinya topik tersebut cukup menarik untuk diperbincangkan. Berikut isi cuitan populer warganet tentang penutupan gerai Matahari.

Melalui fitur Popular Top Words di atas, terlihat bahwa cuitan department dan tutup dipenuhi oleh cuitan dari akun resmi portal media yang menautkan artikel pemberitaan. Selain itu, terdapat cuitan dari akun @YanHarahap. Dalam cuitan tersebut Yan Harahap melemparkan pertanyaan terkait ucapan presiden Jokowi yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi membaik. Lalu mengapa justru beberapa gerai ritel akan tutup? Cuitan tersebut sontak memancing diskusi publik terkait pemberitaan tutupnya sejumlah gerai.

Ekonomi Merangkak Tapi Omset Matahari Melemah

Berdasarkan cuitan di atas, warganet menyindir pihak pemerintah yang menginformasikan data pergerakan ekonomi yang mulai merangkak naik, tetapi hal ini justru berbanding terbalik dengan fakta lapangan bahwa beberapa bisnis ritel terancam melemah. Kemudian warganet juga mengungkapkan keprihatinannya terkait penutupan gerai. Apabila gerai matahari harus ditutup dan mengalami kerugian maka banyak pula karyawan yang harus kehilangan pekerjaannya. 

Impresi Warganet untuk Matahari Department Store

Dampak pandemi memang sangat dirasakan sekali di bidang ekonomi apalagi untuk pebisnis ritel pakaian. Selain ungkapan warganet tentang dampak pandemi yang berpengaruh pada kerugian Matahari, warganet juga memberikan impresi untuk Matahari Dept Store. Mulai dari pengalaman berbelanja baju lebaran, mencari promo dan diskon di Matahari, dan ungkapan haru atas banyaknya toko Matahari yang berangsur tutup.

Bisnis ritel pakaian milik Matahari mengalami penurunan omset penjualan semenjak pandemi dan pemerintah memberlakukan PSBB. Sudah hampir 2 tahun pandemi terus bersemayam di Indonesia, membuat Matahari mau tidak mau harus menutup beberapa gerai miliknya untuk menghindari kerugian yang semakin melonjak. Penutupan gerai tersebut menuai tanggapan warganet yang menganggap pemerintah belum berupaya sepenuhnya dalam mengembalikan kondisi perekonomian negara. Selain menanggapi tutupnya gerai dengan menyangkut pautkan ekonomi, warganet juga menuliskan impresinya tentang Matahari. Sebagai pusat perbelanjaan yang telah lama berdiri di Indonesia, tentu Matahari mencuri hati para pelanggan setianya. Dikenal dengan tempat belanja yang banyak promo, diskon, serta banyak dipadati pembeli ketika lebaran sudah pasti tidak sedikit warganet menyayangkan apabila beberapa gerai tersebut harus ditutup. Demikian analisis Netray. 

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...