Beberapa hari lalu, tepatnya pada 4 Juli 2019 warganet Twitter sibuk mengeluhkan kondisi listrik padam yang melanda Jakarta dan sekitarnya. Bahkan topik tersebut sempat menjadi trending dan mendapat perhatian dari pemerintah. Presiden Joko Widodo pun sempat turun tangan agar listrik padam di beberapa wilayah di Jawa segera normal kembali. Berikut pantauan dari sosial media monitoring Netray terkait topik listrik padam di Twitter.
Infografik Cuitan Warganet Twitter Terkait Listrik Padam
Dari penelusuran Netray pada 1-7 Agustus 2019, ditemukan bahwa jumlah cuitan yang membahas listrik padam ialah sebanyak 300,896 ribu cuitan dengan total jangkauan sebanyak 1,4 juta akun dan dilihat sebanyak 421,1 juta kali. Pembicaraan terkait topik tersebut didominasi oleh sentimen negatif dengan total 7.016 banding 3.809 cuitan positif. Dilihat dari persebaran jenis kelamin pengguna, akun dengan nama laki-laki lebih banyak daripada akun dengan nama perempuan. Berikut grafik jumlah cuitan warganet selama kurun waktu seminggu.
Keluhan terkait listrik padam hampir selalu ada setiap harinya, di beberapa tempat secara bergantian. Pada 1-3 Agustus, keluhan terkait listrik padam berada di angka 1.200- 1.400 cuitan. Kemudian cuitan melonjak tinggi pada 4 Agustus 2019 dengan total 132.095 cuitan dengan dominasi sentimen negatif sebanyak 69.318 cuitan. Pembahasan ini terus berlanjut hingga memuncak pada 5 Agustus 2019 dengan total 135.256 cuitan. Meskipun masih terus dibicarakan, cuitan terkait topik tersebut perlahan-lahan mulai menurun kembali hingga menyentuh angka 221.267cuitan pada 6 Agustus dan 7.827 pada 7 Agustus 2019.
Puncak Cuitan:Warganet Bahas Apa Pada 4 dan 5 Agustus?
Gambar 3 dan 4 memperlihatkan grafik cuitan warganet pada 4 dan 5 Agustus 2019. Dari Gambar 3 di atas dapat diamati bahwa cuitan mulai mengalami kenaikan jumlah pada pukul 11.00 dengan total 1.869 cuitan dan memuncak pada pukul 12.00 dengan total 25.281 cuitan. Dari penelusuran Netray, pembicaraan terkait listrik padam di Twitter mengalami kenaikan jumlah yang cukup tajam karena banyak warganet yang mengeluhkan kondisi listrik padam pada pukul 11.00 dan setelahnya. Hal ini terkait adanya gangguan aliran listrik di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi atau SUTET Ungaran-Pemalang. Gangguan tersebut berimbas pada jaringan Depok dan Tasikmalaya sebagai awal serangkaian pemadaman listrik di sistem jaringan PLN wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah.
Pembahasan terkait listrik padam masih terus mengalami naik turun yang cukup signifikan dengan kisaran 5.000-15.000 cuitan pada 4 Agustus 2019. Begitu pula pada 5 Agustus 2019, cuitan warganet terkait listrik padam masih membanjiri Twitter. Hal ini karena di beberapa wilayah, khususnya di Ibukota Jakarta, listrik masih belum normal sepenuhnya. Banyak warganet yang mengeluh karena pemadaman berlangsung selama seharian penuh. Warganet mencuitkan topik listrik padam pada 5 Agustus 2019 dengan kisaran antara 2.000-8.000 cuitan perjam.
Reaksi Warganet Twitter Terkait Padamnya Listrik di Ibukota
Dari kurva di atas dapat diketahui bahwa pembahasan warganet terkait listrik padam selalu didominasi oleh sentimen negatif. Cuitan bersentimen negatif melonjak pada 4 Agustus dan memuncak di atas angka 70.000 pada 5 Agustus 2019. Hal ini dipicu oleh adanya peristiwa listrik padam di beberapa wilayah di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah. Berikut adalah kosakata yang paling banyak disebut dalam cuitan warganet ketika membahas listrik padam di Twitter.
Dari gambaran kosakta populer di atas, dapat dipahami bahwa kondisi listrik mati, khususnya di Jakarta menjadi yang paling banyak dicuitkan dan dibahas oleh warganet. Dari Gambar 6 di atas juga dapat dilihat beberapa tagar yang sempat trending pada tanggal 4 dan 5 Agustus, seperti #matilampu, #matilampulagi, #matilistrik, dan #terimakasihpln.
Jaringan Percakapan
Gambar 6 memperlihatkan jaringan percakapan warganet Twitter terkait topik listrik padam pada 4 dan 5 Agustus 2019. Dari gambar di atas, terlihat bahwa akun @pln_123 memiliki jaringan yang paling besar. Hal ini menunjukkan bahwa akun tersebut banyak ditandai oleh akun-akun lain yang membicarakan topik terkait. Dalam jaringan tersebut, terlihat pula akun Presiden RI @jokowi dan @aniesbaswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta juga banyak disebut dan ditandai. Di samping itu, terlihat juga @KemenBUMN dan @Telkomsel yang ikut disebut-sebut. Hal ini karena Telkomsel sempat terkena dampak dari gangguan listrik tersebut sehingga banyak warganet yang mengeluhkan tidak ada jaringan.
Selain menjadi perbincangan hangat warganet di Twitter, peristiwa listrik padam tersebut juga mendapat perhatian dari pemerintah dan beberapa tokoh politik di Indonesia seperti berikut.
1. Presiden RI Joko Widodo
Setelah ramai diperbincangkan warganet di Twitter sejak 4 Agustus, Presiden Joko Widodo akhirnya turun tangan dan mengunjungi kantor pusat PLN. Dalam cuitannya, Presiden Jokowi bercerita bahwa kunjungannya ke kantor PLN ialah untuk mendengar penjelasan tentang penyebab gangguan listrik massal di Jakarta dan sebagian pulau Jawa kemarin. Presiden Jokowi juga meminta PLN agar segera memulihkan aliran listrik dan menghimbau agar hal tersebut tidak terulang kembali. Cuitan Presiden Jokowi di atas kemudian mendapat banyak tanggapan warganet Twitter, sebanyak 1.697 dikomentari, 15.715 disukai dan dibagikan kembali sebanyak 3.807 kali.
2. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Selain Presiden Joko Widodo, Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta juga ikut menanggapi peristiwa listrik padam yang melanda sebagian besar wilayahnya tersebut. Anies menyerukan supaya warganya menghubungi Jakarta Siaga 112 atau kanal pengaduan lain bila memerlukan bantuan kedaruratan dan menghimbau agar hemat dalam menggunakan air.
3. Sandiaga Salahudin Uno
Sandiaga Uno yang merupakan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan sekaligus cawapres periode 2019-2024 juga ikut membagikan kisahnya terkait listrik padam yang melanda DKI. Dia membagikan sebuah video bersama Hengky Kurniawan dan menceritakan pengalamannya mencari tempat makan ketika listrik mati.
4. Muhammad Said Didu
Muhammad Said Didu juga ikut berkomentar terkait padamnya listrik di DKI dan sekitarnya tersebut. Dalam cuitannya ia menuliskan tentang masalah cadangan siaga dari PLN yang tidak cukup, sistem pemelihataan, dan sistem interkoneksi Jawa-Bali bermasalah. Di akhir cuitannya Said Didu juga menambahkan bahwa masalah tersebut semoga bukan karena PLN kesulitan uang.
5. Rocky Gerung
Cuitan Rocky Gerung soal listrik padam pada 5 Agustus juga mendapat banyak tanggapan warganet. Dia meminta PLN untuk tidak plonga-plongo atau tidak tercengang, tidak terlihat seperti orang bodoh dan bingung.
Cuitan Populer Warganet
Keluhan-keluhan warganet terkait listrik padam di Ibukota dan sekitarnya banyak membanjiri Twitter dengan sentimen negatif. Namun, tidak sedikit juga warganet yang tetap bijak menyikapi listrik padam dan berpikir positif. Bahkan, beberapa warganet justru membagikan cerita-cerita lucunya terkait peristiwa listrik selama berjam-jam seperti berikut.
Cuitan @lajibolalaaa di atas merupakan cuitan yang paling banyak mendapat tanggapan warganet di Twitter. Akun @lajibolalaaa membagikan sebuah video menyetrika baju seragam dengan panci yang sebelumnya telah dipanaskan di atas lilin. Cuitan @shitegoblin juga masuk dalam daftar cuitan populer. Dalam cuitannya, @shitegoblin membagikan sebuah video animasi tower listrik yang melompat-lompat dengan keterangan, “pantesan mati lampu”.
Cuitan @xximbecile juga mendapat banyak tanggapan dari warganet lain. Dalam cuitannya dia menyindir warganet yang mengeluhkan listrik padam dengan sebuah meme. Banyaknya warganet yang mengeluhkan kondisi listrik padam di Jawa seolah-olah baru pertama kali terjadi, padahal di provinsi lain hal tersebut sudah sering terjadi. Dalam cuitannya, @denysiregar7 dan @bobbyemha juga membuat cuitan sindiran. Provinsi Kalimantan, Sulawesi, dan Papua merupakan salah satu contoh wilayah yang aliran listriknya belum merata dan tentu saja peristiwa listrik padam kerap terjadi. Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari dan seluruh wilayah Indonesia juga mendapat penerangan yang lebih baik.