Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuat terobosan baru di awal kepemimpinannya. Ia resmi membuka layanan pengaduan yang dinamai ‘Lapor Mas Wapres’ baik secara offline maupun online melalui aplikasi Whatsapp sejak Senin, 11 November 2024. Bahkan Gibran sendiri langsung mengumumkan layanan ini pada akun instagramnya. Sejak itu pula program Lapor Mas Wapres mulai dibicarakan warganet di sosial media hingga menjadi trending topic di media sosial.
Melihat perbincangan yang begitu ramai, Netray coba memantau topik ini dengan kata kunci ‘lapor mas wapres’ untuk melihat bagaimana respon warganet terhadap kebijakan baru ini. Pemantauan topik ini diterapkan pada media sosial X dan Tiktok selama periode 11 November hingga 14 November 2024.
Gelombang Reaksi Negatif Penuhi X
Pada media sosial X, Netray menemukan sebanyak 11,7 ribu unggahan membahas topik lapor mas wapres. Perbincangan warganet didominasi oleh sentimen negatif sebanyak 8,1 ribu jika dibanding sentimen positif yang hanya 1,5 ribu unggahan. Total unggahan tersebut berasal dari 2,8 ribu akun X.
Perbincangan Lapor Mas Wapres berhasil memperoleh 17,2 ribu impresi berupa replies, likes dan repost. Bahkan dari total unggahan yang ada dapat menjangkau hingga ke 123,8 juta akun.
Pada saat layanan ini diluncurkan, perbincangan warganet pada tanggal 11 November 2024 sudah cukup ramai dengan 990 unggahan. Pada hari berikutnya perbincangan terus meningkat hingga mencapai angka 1,9 ribu percakapan. Puncaknya terjadi pada 13 November ketika sejumlah 5,5 ribu unggahan muncul pada hari itu.
Untuk melihat topik apa yang paling sering dibahas warganet, Netray menggunakan fitur Top Words atau kata-kata populer. Terlihat pada grafik di bawah, kata wapres, lapor, serta gibran terlihat sangat menonjol yang berarti kata – kata tersebut paling sering ditulis pengguna X.
Menariknya kata fufufafa juga masuk jajaran teratas top words. Warganet malah meminta Wapres untuk segera mengusut serta mengumumkan pemilik akun tersebut karena dianggap meresahkan. Hal ini seperti yang dilontarkan oleh akun @PelatihT1dur, @Kopipait__78, dan @doelpaten. Padahal sudah rahasia umum bahwa akun itu disinyalir kuat milik Gibran. Bahkan akun @PngAdilnR4kyt secara terang-terangan menyatakan bahwa kanal Lapor Mas Wapres merupakan akal-akalan fufufafa alias Gibran agar terus eksis.
Muncul pula ketidakpercayaan akan layanan ini akibat Gibran yang tak hadir dalam acara peluncuran. Akun @ommi_siregar pun memandang rendah bahwa Gibran akan plonga-plongo dan tak bisa memberi sambutan untuk layanannya.
Selain itu, layanan baru yang digagas gibran ini dianggap hanya pencitraan saja. Kata pencitraan juga termasuk kata yang sering dibahas warganet X. Ujaran ini seperti yang diungkapkan akun @Nicke9662734599 bahwa wakil dari Presiden Prabowo tersebut tak sadar dengan keadaan kritis yang terjadi di Lewotobi malah sibuk pencitraan murahan lewat kebijakan Lapor Mas Wapres demi kepentingan pribadi. Pendapat serupa dilontarkan pula oleh Wakil Rektor UGM hingga pengamat yang menilai program tersebut hanya pencitraan semata. Bahkan layanan ini dianggap sebagai jembatan agar Gibran bisa maju saat Pilpres 2029, ini seperti yang dituliskan akun @OposisiCerdas @Fadlipenyair12 dan @geloraco.
Kemudian, ada pula yang berpendapat bahwa Lapor Mas Wapres adalah gimik politik belaka. Hal ini seperti yang dikatakan oleh seorang jurnalis dan Mahfud MD yang diunggah akun @IDNTimes dan @mawakresna.
Tak hanya nama Gibran yang banyak disebut, nama bapaknya pun ikut terseret dalam pembicaraan topik ini. Terlihat pada tagar #LaporkanJokowiKeMasWapres menjadi yang terpopuler pada jajaran tagar. Tagar tersebut berisi keluhan-keluhan warganet atas ketidakpuasan terhadap pemerintahan Jokowi yang lalu.
Seperti yang diungkapkan akun @PngAdilnR4kyt ia melapor bahwa di era pemerintahan Jokowi tidak pernah ada swasembada pangan. Ada pula akun @bayo3103 yang melaporkan terkait kasus dugaan korupsi keluarga Jokowi yang dilaporkan Abraham Samad ke KPK . Di tambah lagi tagar #adiliJokowi yang masih membahas hal serupa. Seperti dari akun @Cendana_20 yang mengatakan tegas bahwa Jokowi harus diadili karena telah zalim dan membohongi masyarakat Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Jajaran tagar populer pun dipenuhi tagar yang cenderung bersentimen negatif bagi Gibran, seperti #FufufafaWapresPsikopat yang disebut dalam 328 unggahan lalu #FufufafaPsikopatKronis, muncul dalam 289 unggahan.
Pantauan TikTok, Warganet Dukung Program “Lapor Mas Wapres”
Selain di X, Netray juga memantau media sosial TikTok dengan menggunakan kata kunci #lapormaswapres dan lapor mas wapres selama periode yang sama. Ditemukan sebanyak 196 unggahan video menggunakan kata kunci tersebut. Dari total video tersebut telah diputar sebanyak 8,6 juta kali. Selain itu video-video terkait topik ini telak disukai oleh warganet sebanyak 366,3 ribu kali dan mendapat komentar sebanyak 42, 8 ribu.
Berbeda dari X, di Tiktok justru lebih didominasi sentimen netral berupa unggahan-unggahan dari akun berita. Seperti dapat dilihat pada grafik top users dibawah, tampak akun seperti Inews, MetroTV hingga SCTV memberitakan layanan ini. Video-video tersebut memperoleh banyak reaksi dari warganet TikTok, sehingga akun @officialinews menjadi yang terpopuler sepanjang periode pemantauan.
Bahkan pendapat warganet Tiktok untuk ‘Lapor Mas Wapres’ pada jajaran populer dipenuhi oleh sentimen positif. Seperti dari akun @lisbetdasilvaa yang memuji program ini karena sebelumnya Gibran pernah melakukannya. Ia pun mengajak warganet untuk lapor jika memiliki keluhan asal bukan alasan putus dari pacar. Unggahan videonya mampu menarik 35 likes, 4 ribu komentar serta 3,8 ribu kali dibagikan ulang.
Dukungan positif lainnya datang dari akun @mona.dear dengan takarir wakil presiden bukan ban serep. Seorang ibu paruh baya tersebut mengatakan ia salut dengan ide kreatif Gibran membuat layanan Lapor Mas Wapres. Meski sering dihina Gibran tetap kerja, kerja, dan kerja. Unggahan ini berhasil mendapat 6,5 ribu likes, 584 komentar, dan 200 kali dibagikan ulang.
Kemudian ada pula seorang politisi yang membela Gibran. Tampak akun @mamang.belehoy menampilkan politisi Nasdem Irma Chaniago mengatakan bahwa masyarakat yang mengadu kepada para menteri justru tak dihiraukan laporannya hanya menumpuk, hal itu yang tidak diinginkan Gibran sekarang. Ia ingin memberikan kesempatan kerja kepada wapres baru tidak hanya diejek hanya pencitraan, mundur ke belakang, tidak akan selesai.
Meski begitu masih ditemukan segelintir warganet TikTik yang merasa kontra terhadap kebijakan baru yang diluncurkan Gibran. Hal ini terlontar dari akun @alinezad ia merasa program ini tak masuk akal, karena menampung ratusan keluhan hanya via Whatsapp seperti customer service. Ia menyarankan agar keluhan seperti ini ditangani dengan aplikasi atau website.
Kritik lainnya datang dari akun @saefulzaman menganggap bahwa Gibran seorang ahli gimmick meneruskan program yang pernah dijalani di Solo saat menjadi walikota, yaitu ’lapor mas wali’. Menurutnya program seperti ini seharusnya menjadi ranah presiden, bukan wapres. Layanan ini menjadi blunder karena banyak yang melapor fufufafa. Dengan adanya program ini menurutnya seolah telah mengambil alih kewenangan DPR.
Tampaknya layanan baru dari Gibran ini masih memberikan pro kontra bagi yang mendengarnya, ada yang mendukung ada pula yang mencaci. Beberapa warganet tampak skeptis dengan kemampuan Gibran, namun di sisi lain ada yang memuji serta ingin memberi kesempatan bagi Gibran untuk Indonesia yang lebih baik. Dampak nyata dari layanan ini belum jelas apalagi Gibran belum genap bekerja sebagai wapres selama 100 hari.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang secara real time kunjungi percobaan gratis di netray.id.
Editor: Ananditya Paradhi