Sepuluh negara ASEAN berkumpul di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada 9-11 Mei 2023 lalu dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2023 ke-42. Sepuluh negara tersebut terdiri dari Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Timor Leste. Perhelatan yang menjadikan Indonesia tuan rumah sekaligus Ketua ASEAN 2023 ini bertemakan “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Artinya bahwa Indonesia ingin ASEAN jadi tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan Dunia.
Netray ingin mengetahui beragam perbincangan selama KTT ASEAN 2023 dilaksanakan. Dengan menggunakan kata kunci ktt asean && labuan bajo serta asean && summit selama periode 7-13 Mei 2023 ditemukan 51,2 ribu twit dari 5.611 akun memperbincangkan isu ini. Kata kunci tersebut mampu menghasilkan impresi sebanyak 3,6 juta kali dan berpotensi menjangkau hingga 172, 9 juta akun.
Perbincangan topik ini didominasi oleh sentimen positif sebanyak 51,4 ribu twit jika dibanding dengan sentimen negatif yang hanya sebanyak 448 Twit. Puncak perbincangan terjadi pada 13 Mei 2023. Pada tanggal tersebut, twit yang menyuarakan dukungan Telkom terhadap suksesnya KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo mendominasi. Dalam twit-twit ini, warganet menggunakan tagar #AktivitasTanpaBatas, #TelkomDukungKTTASEAN2023 dan #ElevatingYourFuture.
Perbincangan sentimen positif diwarnai oleh cuitan Presiden Jokowi dan para menterinya yang turut serta dalam konferensi ini. Cuitan dari Presiden Jokowi @jokowi mengenai usainya pelaksanaan KTT ASEAN 2023 menjadi twit bersentimen positif terpopuler selama perbincangan. Selain itu Kapolri @ListyoSigitP juga turut mengapresiasi timnya atas semangat dalam mengamankan KTT ASEAN sehingga berjalan aman dan kondusif.
Di balik kemeriahan KTT ASEAN ini ternyata masih ada masalah yang mengintai. Hal ini tercermin dari adanya kritik twit bersentimen negatif yang muncul. Kritik ini datang dari akun aktivis sekaligus jurnalis Dandhy Dwi Laksono melalui akunnya @Dandhy_Laksono. Ia mencuitkan soal para peserta KTT ASEAN bisa menikmati hotel bintang lima dan jalan yang mulus namun ada rakyat yang belum mendapat ganti rugi atas lahannya yang telah dipakai untuk kepentingan acara ini. Dhandy juga menyoroti soal warga Manggarai Barat yang berniat demo menuntut haknya justru mendapat tekanan dan dilaporkan ke polisi.
Selain Presiden Joko Widodo, Dandhy Laksono, dan Kapolri Listyo Sigit, sejumlah akun yang meramaikan topik ini adalah @txtdariHI, Mahfud MD, Puan Maharani, dan lain sebagainya seoerti yang tertera pada gambar di bawah.
Jika dilihat berdasarkan jajaran kata yang paling banyak muncul, selain jokowi, muncul nama Puan, Erick, Ganjar, dan Moeldoko yang juga banyak disebut dalam perbincangan. Puan disebut dalam sejumlah twit warganet dengan narasi soal pentingnya perlindungan keselamatan pekerja migran indonesia dan tindak pidana perdagangan orang.
Sementara itu, Erick muncul bersama Wishnutama dan Chef Arnold karena diberi tanggung jawab untuk menyukseskan KTT ASEAN 2023. Erick bertugas untuk mengembangkan kawasan terpadu seperti membangun pelabuhan dan hotel. Hal ini seperti yang dicuitkan oleh @YRadianto dan @denni_sauya. Adapun tagar yang digunakan warganet ketika menuliskan tweet soal Erick adalah #GanjarErickDuetTerbaik.
Pantauan Pemberitaan Daring Acara KTT ASEAN 2023
Netray juga memantau perhelatan akbar ini melalui kanal pemberitaan media online. Dengan menggunakan kata kunci dan periode pemantauan yang sama ditemukan 2.946 artikel dari 250 media membahas KTT ASEAN 2023. Dari jumlah itu kategori yang mendominasi pemberitaan yakni pemerintahan, keuangan, dan pariwisata.
Intensitas pemberitaan media massa sudah mulai meningkat sejak sebelum acara tersebut dimulai. Puncaknya terjadi pada 10 Mei 2023 atau hari kedua KTT ASEAN berlangsung dan mulai menurun hingga akhir periode pemantauan.
Kemudian, Netray mengamati pembahasan apa yang banyak dituliskan oleh media daring melalui kosakata populer seperti yang tertera pada Gambar 12. Kata ‘labuan’, ‘bajo’ dan ‘indonesia’ menjadi kata yang paling banyak disebut dalam pemberitaan sebagai tempat berlangsungnya acara. Menariknya, kata ‘ekonomi’, ‘umkm’, dan ‘listrik’ juga menjadi bahasan yang cukup menonjol.
Kata ekonomi, tercermin dalam berita antisipasi kenaikan harga pangan global serta penguatan konektivitas pembayaran regional dan transaksi mata uang lokal masing-masing negara atau dedolarisasi. Seperti yang diberitakan oleh Pakuan Raya dan Akurat.
Sedangkan kata ‘umkm’ membahas soal pelaku usaha UMKM yang ikut serta, mulai dari UMKM makanan hingga kain tenun. Kurang lebih 50 UMKM turut serta dan meraup banyak keuntungan dari acara ini. Kisah ini seperti yang diberitakan oleh Ayo Jakarta dan Detik pada gambar di bawah ini.
Lalu, kata ‘listrik’ banyak diberitakan terkait PLN yang menghadirkan listrik tanpa kedip guna mendukung perhelatan internasional ini. Listrik yang dihasilkan berasal dari energi ramah lingkungan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Ulumbu. Tak hanya itu, PLN juga mengisi daya 371 kendaraan listrik yang digunakan untuk operasional selama acara.
Menilik kategori top facilities (Gambar. 16) terlihat bahwa Hotel Meruorah menjadi tempat yang paling banyak disebut dalam 423 berita. Hotel milik BUMN yang baru dikembangkan pada tahun 2019 ini menjadi venue utama KTT. Fakta menariknya adalah bahwa hotel ini dulunya merupakan pelabuhan tua. Seperti tampak yang diberitakan oleh Kompas.
Sedangkan untuk top portal yang memberitakan KTT ASEAN ke-42 ini, Kompas menjadi portal berita yang paling banyak menghasilkan berita dengan 186 artikel, disusul Detik dengan 164 artikel dan Tribun News sejumlah 144 artikel.
Meski di media sosial Twitter dan media pemberitaan perbincangan seputar KTT ASEAN didominasi oleh sentimen positif, Netray menemukan sejumlah permasalahan atau kritik yang disuarakan, salah satu yang populer dari aktivis Dandhy Laksono soal ganti rugi lahan warga yang terdampak dari pembangunan infrastruktur untuk acara ini.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah