Kontroversi merupakan bahan bakar paling efektif untuk menarik engagement masyarakat, terutama bagi seorang public figure. Meski kerap disangkal bahwa sebuah kontroversi merupakan sebuah ketidaksengajaan, namun masyarakat sudah familiar dengan alibi semacam itu. Semakin kontroversial sebuah tindakan dari public figure, semakin tinggi pula sorotan masyarakat kepadanya.
Posisi ini yang sedang dialami oleh Imam Darto, seorang presenter dan penyiar radio yang sempat populer ketika membawa sebuah program acara di salah satu stasiun televisi swasta nasional. Ia diserbu warganet karena komentarnya terhadap kasus korupsi Mensos Juliari Batubara melalui unggahan di platform medsos Twitter.
Postingan yang sekarang sudah dihapus tersebut mengatakan bahwa siapa saja bisa gentar ketika disodori uang sebanyak 17 milyar rupiah. Meskipun ia mengatakan tidak mendukung tindakan korupsi, tapi baginya setiap orang memiliki setannya masing-masing dan hanya waktu yang akan mendatangkan dosa bagi mereka.
Untuk menangkap keramaian perdebatan ini di lini masa Twitter, Netray Media Monitoring melakukan pemantauan selama sepekan ke belakang. Pemantauan ini bertujuan untuk mencari beberapa hal. Antara lain seperti kapan perbincangan ini dimulai, bagaimana ikhtisar pendapat warganet terkait pernyataan Imam Darto, siapa saja yang ikut dalam perbincangan, dan seberapa ramai perbincangan ini terjadi.
Awal Mula Trending Imam Darto
Siapapun berhak menyampaikan pendapatnya lewat lini masa media sosial seperti Twitter, tak peduli seberapa kontroversial pernyataan tersebut. Tetapi jika itu dilakukan oleh seorang public figure akan menjadi lain ceritanya. Sepertinya Imam Darto harus belajar dari pengalaman ini.
Setelah ia menulis opininya tentang tindak korupsi Mensos Juliari Batubara, warganet berduyun-duyun mulai memberi komentar. Dari pemantauan Netray, cuitan Imam Darto mulai ramai mendapat respon pada tanggal 6 Desember pukul 11 siang salah satunya dari akun @abdatsalim. Ia memberi komentar bersentimen negatif dengan menyebutkan bahwa dengan cara berpikir demikian, semua orang pasti melakukan tindak korupsi.
Seperti tsunami, gelombang sentimen negatif menggulung segmen ‘reply’ dari cuitan Imam Darto. Di hari yang sama saat cuitan tersebut terbit, setidaknya terdapat 1,064 cuitan yang meresponnya dengan sentimen negatif. Sangat timpang dengan respon bersentimen positif yang hanya terjadi pada 247 cuitan saja. Itupun dengan total cuitan sebanyak 2.206 kali.
Situasi ini berlanjut kemudian hari pada tanggal 7 Desember 2020. Akun Twitter Imam mendapatkan respon sentimen negatif jauh lebih banyak daripada sentimen positif. Nilainya antara 1.535 dengan 209 cuitan. Sedangkan jumlah cuitan pada hari itu sebanyak 2.484 postingan. Ketimpangan ini tentu bukan hal yang mengejutkan mengingat cuitan Imam Darto memang terhitung kontroversial.
Cuitan bersentimen negatif juga datang dari sejumlah akun besar, bahkan dari akun public figure lainnya seperti yang terlihat dalam daftar Top Account di bawah ini. Salah satu public figure yang ikut berkomentar adalah Deddy Corbuzier. Ia memparodikan pernyataan Imam Darto dengan memilih Gal Gadot daripada uang 17 miliar.
Selintas Pendapat Netizen Atas Cuitan Imam Darto
Dalam pemantauan kali ini, Netray Media Monitoring ingin melihat apa saja yang menjadi poin pembicaraan warganet. Di saat isu korupsi menjadi pekerjaan rumah Bangsa Indonesia bahkan sejak reformasi, tentu saja cuitan dari Imam Darto ini mendatangkan banyak reaksi dari masyarakat. Melalui kosakata terbanyak yang muncul dari perbincangan, bisa ditaksir subyek apa saja yang dibicarakan oleh masyarakat di sini.
Yang paling banyak muncul dalam diagram tersebut antara lain kata bansos, korupsi, blunder, dan nama artis Hollywood Gal Gadot. Kosakata bansos dan korupsi tentu berasal dari subyek pembicaraan yang sama. Warganet menilai bahwa pernyataan Imam Darto seakan menormalisasi perilaku korupsi. Ketika ia menyebut bahwa semua orang tentu akan tergoda untuk mengambil uang sebesar 17 miliar rupiah meskipun bukan hak mereka.
Wajar jika akhirnya melabeli pernyataan Imam Darto sebagai sebuah ‘blunder’, Seperti yang muncul dalam diagram kosakata terbanyak. Selain itu, ia juga salah menggunakan analogi yang menyamakan uang 17 miliar dengan Gal Gadot. Baginya kedua hal ini tidak bisa ditolak oleh masyarakat Indonesia begitu mereka ditawarkan begitu saja dihadapan setiap orang.
Nama selebritis Darius Sinathrya juga melambung ketika ia mengomentari cuitan Imam Darto. Banyak warganet yang mengelu-elukan komentar Darius tersebut. Bahkan salah satu respon warganet terhadap tindakan Darius ini menjadi Top Account yang berarti mendapat interaksi terbanyak di Twitter.
Dari sepanjang periode pemantauan, Netray Media Monitoring berhasil mengumpulkan 5.668 cuitan yang merespon pendapat kontroversial Imam Darto. Warganet pun beramai-ramai me-reply, menyukai, atau sekadar me-retweet cuitan-cuitan tersebut hingga sejumlah 7,4 juta kali. Tanggapan atas pendapat ini juga secara potensial menjangkau 44,4 juta akun.
Melihat tingginya angka impresi dan potential reach, bisa dinilai warganet cukup tertarik dengan cuitan Imam Darto. Meskipun sekarang cuitan tersebut sudah dihapus oleh pemiliknya, Imam Darto seharusnya dapat mengambil pelajaran atas kontroversi yang ia buat. Agar tidak membuat pernyataan yang sekiranya di luar norma, moral, atau etika di masyarakat.