HomeCurrent ReportKeramaian Publik Bahas Isu Ijazah Palsu Jokowi

Keramaian Publik Bahas Isu Ijazah Palsu Jokowi

Published on

Sepekan terakhir, warganet diributkan dengan dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo yang tersebar di media sosial. Keramaian ini dipicu oleh naiknya pelaporan atau gugatan Bambang Tri Mulyono menyoal keaslian ijazah Jokowi. Dua pekan setelah pelaporan, isu ini terus menjadi perbincangan warganet bahkan sempat memuncak hingga menyentuh sebelas ribu twit dalam sehari.

Di kanal Twitter, kata kunci ‘ijazah && jokowi’ ditemukan sebanyak 47.431 twit selama periode pemantauan 3-13 Oktober 2022. Berdasarkan hasil yang dihimpun Netray, lebih dari 29 ribu atau 62% di antaranya ialah twit bersentimen negatif. Setidaknya ada 16 ribu akun lebih yang turut memberikan respons terhadap isu ini.

Isu dugaan ijazah palsu mulai mendapat perhatian warganet sejak tanggal 4 Oktober 2022, tepatnya satu hari setelah adanya pelaporan yang dilayangkan oleh Bambang ke PN Jakpus. Lebih dari 4 ribu twit memperbincangkan isu ini di hari tersebut. Namun, setelah itu intensitas perbincangan mulai menurun dan kembali merangkak naik hingga memuncak di tanggal 13 Oktober 2022 setelah adanya klarifikasi dari pihak UGM.

Gambar 1 Peak Time dan Sentiment Trend Topik

Berdasarkan pantauan Netray, akun yang pertama kali menyerukan isu ini ialah @keuangannews_id. Dalam twit yang diunggah pada 3 Oktober 2022 tersebut, Keuangan News membagikan berita soal gugatan ijazah palsu Jokowi yang diajukan tim advokat Bambang Tri. Twit tersebut sontak mendapat banyak respons dari warganet hingga mendapat lebih dari 6 ribu like dan 2 ribu lebih retweet dari warganet.

Gambar 2 Twit Pertama Pantauan Netray

Sempat meredam di tanggal 5, 6, dan 7 Oktober 2022, perbincangan terkait isu ini kembali merangkak naik setelah akun @keuangannews_id kembali mengunggah twit yang berisikan berita bahwa alumni UGM bernama Dr. Tifa memberikan tanggapan terkait keaslian ijazah tersebut. Namun, twit tersebut justru menuai kontroversi. Pasalnya, keaslian gelar yang didapat oleh doktor tersebut ternyata dibantah oleh perguruan tinggi tempat ia mengenyam pendidikan. Atas klarifikasi tersebut kini doktor Tifa justru mendapat serangan dari warganet .

Gambar 3 Sampel Twit

Isu dugaan pemalsuan ijazah ini justru mendapat kecaman dari publik. Tak sedikit warganet yang membagikan twit untuk mendukung Jokowi demi membuktikan keaslian ijazahnya tersebut. Bahkan warganet juga mendukung aparat kepolisian untuk segera menangkap para penyebar berita hoaks tersebut.

Gambar 4 Sampel Twit

Pemberitaan Isu Ijazah Palsu Jokowi

Tak berhenti di kanal Twitter, pada kanal news isu ini juga sempat menjadi perhatian media berita online. Menurut pantauan Media Monitoring Netray dengan menggunakan kata kunci ‘ijazah && jokowi ‘ berita ini pertama kali diunggah oleh portal berita CNN Indonesia pada pukul 11:11 WIB dengan judul berita sebagai berikut.

Gambar 5 Sampel Berita Tudingan Pemalsuan Ijazah

Gugatan yang dilayangkan pada 3 Oktober 2022 tersebut telah terdaftar dengan nomor perkara:592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst. Hingga artikel ini ditulis, berita terkait pelaporan tersebut masih santer dibicarakan oleh beberapa media berita. Topik ini kembali merangkak naik di tanggal 11 setelah adanya klarifikasi rektor UGM dan puncak pemberitaan terjadi di tanggal 13 Oktober 2022 setelah munculnya pemberitaan terkait penangkapan Bambang Tri oleh Bareskrim Polri.

Gambar 6 Peak Time Kanal News

Isu ini dapat dikatakan tidak begitu mencuri perhatian portal berita. Terlihat dari statistik dan total pemberitaan yang terjaring oleh pantauan Netray. Dalam statistik tersebut, pemberitaan mulai muncul di tanggal 4 Oktober, sehari setelah adanya pelaporan Bambang ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selanjutnya, pemberitaan mulai mereda dan kembali mengalami kenaikan serta memuncak di tanggal 13 setelah adanya berita penangkapan tersebut.

Isu pelaporan ijazah palsu Jokowi di minggu awal pelaporan tak begitu menjadi perhatian dikarenakan pada minggu-minggu tersebut portal berita tengah gencar-gencarnya memberitakan tragedi Kanjuruhan. Sehingga, berita terkait isu ini tak terlalu santer diberitakan di minggu pertama setelah pelaporan Bambang.

Gambar 7 Statistik Pemberitaan

Namun, topik ini kembali menjadi sorotan setelah pada 11 Oktober 2022 Ova Emilia menjelaskan bahwa ijazah Presiden Jokowi merupakan asli. Ova juga menegaskan bahwa Jokowi merupakan alumni Fakultas Kehutanan yang lulus di tahun 1985. Dengan demikian, pihak UGM kembali meyakinkan publik bahwa tudingan ijazah palsu tersebut tidak benar adanya.

Gambar 8 Sampel Berita

Atas kejadian tersebut, Bareskrim Polri mengambil langkah untuk kembali menangkap Bambang Tri. Sosok ini ternyata merupakan mantan narapidana yang keluar bebas bersyarat di tahun 2019. Bambang kembali ditangkap Bareskrim Polri di Hotel Sofia, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022). Bambang Tri Mulyono ditangkap terkait dugaan pelanggaran UU No.11 Th.2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Gambar 9 Sampel Berita

Isu dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi kini telah mendapat titik terangnya. Klarifikasi rektor UGM dan penangkapan Bambang Tri selaku pelapor telah mematahkan bahwa tudingan tersebut hanyalah fitnah belaka. Saat ini penangkapan Bambang Tri kembali menjadi sorotan lantaran hal ini merupakan kedua kalinya ia tertangkap karena menyebarkan berita hoax terkait Presiden RI.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Winda Trilatifah

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...