Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sering terjadi di daerah Sumatera dan Kalimantan kembali menjadi sorotan. Tak hanya menyoroti peristiwa karhutla yang sedang marak terjadi di musim kemarau ini, belakangan media juga memberitakan sejumlah perkembangan positif terkait permasalahan karhutla di Indonesia. Bagaimana media menyoroti isu tersebut? Lalu, apa saja perkembangan terbaru dalam isu karhutla beberapa waktu terakhir? Berikut pantauan Netray.
News Monitoring Netray Terkait Topik Karhutla
Terdapat total artikel sebanyak 683 dari 73 portal media berita yang membahas topik ini. Adapun kategori pemberitaan didominasi oleh kategori Bencana (60%), Pemerintahan (19%), dan Hukum (7%). Tribun Pontianak merupakan portal media yang paling sering memberitakan topik terkait karhutla. Kemudian diikuti oleh Antara, Tribun Jambi, Halo Riau, dan Media Indonesia.
Entitas person yang paling banyak ditandai adalah Presiden Joko Widodo dan Siti Nurbaya selaku Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kemudian diikuti entitas organisasi kelembagaan seperti Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia.
Pemberitaan terkait topik karhutla terpusat di sejumlah titik, seperti Sumatera dan Kalimantan. Adapun di Sumatera paling banyak di daerah Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau. Sementara di Kalimantan, paling banyak terpusat pada Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Dilihat dari grafik di atas, pada rentang waktu 1 s/d 15 Juli 2020 topik ini ramai dibahas dan memuncak pada tanggal 6 Juli 2020 dengan dominasi sentimen positif.
Pada 6 Juli 2020, berdasarkan data gambar di atas terdapat berita terkait terjadinya kebakaran hutan di Riau seluas 1.251 hektar yang tersebar di wilayah Dumai, Bengkalis, Pekanbaru, Siak, dan Meranti. Krisis kebakaran bukanlah persoalan baru di Indonesia sehingga segala upaya masih digalakkan oleh pemerintah hingga saat ini. Presiden Jokowi menghimbau untuk memberikan perhatian penuh dan melakukan antisipasi pada daerah rawan kebakaran. Dalam instruksinya, Jokowi juga meminta untuk menindak tegas pelaku pembuka lahan dengan cara membakar hutan.
Sejumlah pemberitaan terkait aplikasi pemantau karhutla dari berbagai pemerintah daerah juga banyak menyumbang sentimen positif untuk topik ini di bulan Juli. Berikut penjelasan selengkapnya.
Pantau Karhutla Lewat Aplikasi
Pesatnya perkembangan teknologi melahirkan ide pembuatan platform aplikasi sebagai upaya pencegahan karhutla di sejumlah daerah rawan seperti Kalimantan dan Sumatera. Aplikasi yang dicetuskan oleh pemerintah daerah setempat tersebut nantinya dapat mendeteksi awal titik panas secara langsung. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Aplikasi Lancang Kuning Nusantara, Riau
Lancang Kuning merupakan salah satu aplikasi pemantau karhutla buatan pemda yang menjadi program rujukan nasional untuk penanganan karhutla. Aplikasi inovatif yang dikembangkan oleh Polda Riau ini dapat mengidentifikasi titik panas secara langsung dengan menggerakkan personel di lapangan. Tahapnya adalah identifikasi dan eksekusi. Dalam hal ini, sinergi antar personel sangat diperlukan.
Aplikasi Asap Digital, Jambi
Aplikasi pencegahan karhutla selanjutnya merupakan inovasi pengembangan Polda Jambi. Asap Digital merupakan platform aplikasi pencegahan kebakaran yang berbasis pada CCTV. Perangkat CCTV digital mampu menjangkau area sejauh radius 4 km dengan dilengkapi sensor panas, udara, dan asap.
Aplikasi Si Pakar Hutan, Sumatera Selatan
Si Pakar Hutan merupakan sistem informasi pemantauan kebakaran hutan yang dikembangkan oleh Dinas Hutan Sumatera Selatan dan Forum Daerah Aliran Sungai Sumatera Selatan. Aplikasi ini menyajikan informasi titik koordinat panas secara real time dan fitur jarak terdekat titik panas ke posko pemadaman.
Sistem Peringatan Kebakaran Hutan dan Lahan (SPARTAN), BMKG
Platform digital inovasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ini menggunakan Fire Weather Index (FWI) dari Kanada. Penggunaan indeks tersebut didasarkan pada catatan sejarah kondisi kebakaran hutan di Indonesia. Masing-masing indeks tersebut memberi gambaran aspek penting dalam peningkatan potensi akan terjadinya kebakaran hutan.
Menanggulangi dan Mencegah dengan Lebih Efektif
Dari pantauan Netray terkait topik karhutla selama periode 1-15 Juli 2020 ditemukan sejumlah berita positif. Meskipun berita terkait kebakaran hutan dan lahan di daerah Sumatera dan Kalimantan masih marak terjadi, berita terkait upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di tengah pandemi juga banyak disorot. Salah satunya adalah terkait aplikasi pemantau Karhutla yang lahir dari pemerintah derah setempat. Hadirnya inovasi aplikasi seperti Lancang Kuning, Asap Digital, Si Pakar, dan SPARTAN, diharap dapat menanggulangi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan secara lebih cepat dan efektif. Semoga platform aplikasi pemantau karhutla dapat terus berkembang dan berinovasi sehingga dapat menjadi kunci rujukan penanganan kebakaran hutan dan lahan di seluruh Indonesia.