Kabar laju pertumbuhan perekonomian Indonesia selalu menjadi pembahasan yang menarik di media. Hal ini guna menyampaikan kabar terkini dari keadaan ekonomi di masa pandemi. Tidak dapat dipungkiri selama pandemi berlangsung kabar buruk dari perekonomian pun kerap menyelimuti Indonesia. Laju pertumbuhan yang sempat terpuruk di jurang resesi membuat badai dari pandemi semakin terasa. Akibatnya, tidak sedikit dari masyarakat yang kehilangan pekerjaannya dan mengalami PHK. Untuk dapat memperlambat penyebaran Covid-19 pemerintah pun menetapkan PPKM di berbagai wilayah. Sementara itu, hingga saat ini pemerintah juga berupaya untuk mempercepat program vaksinasi. Lalu bagaimanakah isu-isu terkini terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia? Seperti apakah media mengemas pemberitaan terkait hal tersebut?
Untuk dapat mengamati topik terkini terkait laju perekonomian Indonesia, Media Monitoring Netray melakukan pemantauan sejak 25 Juli 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021. Hasilnya terlihat melalui Top Words di atas tampak beberapa kosakata terkait topik ini, seperti industri, umkm, pertumbuhan, bantuan, digital, dan beberapa kosakata lainnya. Perekonomian memang menjadi salah satu sektor yang paling parah terdampak pandemi. Tak hanya di Indonesia, hal serupa juga menerpa perekonomian global yang mengakibatkan semakin lambatnya laju pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan hasil pantauan Netray selama periode pemantauan terdapat 44.8 ribu pemberitaan terkait kabar perekonomian Indonesia yang berasal dari 151 total media. Dengan total tersebut setidaknya topik ini melibatkan 294.9 ribu total Person Entities. Adapun pada Top Categories terlihat topik ini didominasi oleh kategori terkait keuangan, pemerintah, dan kesehatan. Ketiga kategori tersebut tentu saja memiliki kaitan erat dengan pembahasan media terkait kabar perekonomian terkini.
Sementara itu, melalui grafik di atas dapat diamati intensitas pembahasan media terkait kabar perekonomian Indonesia yang muncul setiap harinya selama periode pantauan Netray. Di masa pandemi dan pemberlakuan PPKM saat ini pemerintah juga tengah berupaya untuk membuat ekonomi masyarakat tetap bergerak agar perekonomian negeri pun mengalami peningkatan. Hal tersebut tentu tidak mudah, mengingat merosotnya daya beli masyarakat akibat hilangnya mata pencaharian dan berbagai hal lainnya. Untuk itu, simak beberapa pemberitaan yang ramai menjadi pembahasan selama periode pantauan Netray.
Program Vaksinasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Pada 05 Agustus 2021 Netray menemukan kabar baik terkait pertumbuhan perekonomian yang dimuat oleh beberapa media pemberitaan daring. Dalam pemberitaan tersebut memuat kabar dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat perekonomian Indonesia berhasil tumbuh positif mencapai 7,07 persen pada triwulan II-2021, dibandingkan periode sama tahun lalu. Dilansir melalui laman Harian Singgalang Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan pertumbuhan tersebut dilatarbelakangi upaya pemerintah menjalankan program vaksinasi. Hal itu mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Tak hanya program vaksinasi yang tengah berjalan, pertumbuhan laju perkonomian tersebut juga disokong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan perbaikan ekonomi global. Ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri mengatakan kinerja positif ekonomi pada kuartal II/2021 dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat yang mulai diperlonggar pemerintah. Di sisi lain, pertumbuhan 7,07 persen juga tak lepas dari rendahnya penurunan ekonomi pada tahun lalu, mengingat aktivitas pada kuartal II/2020 tidak selonggar tahun ini. Chatib berpandangan bahwa mobilitas yang aman menjadi kunci dalam merebut momentum pemulihan. Untuk menjamin mobilitas yang aman, Indonesia dihadapkan pada dua opsi, yakni kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi.
Optimisme Pemerintah Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 Mencapai Batas Atas
Pada kesempatan pidato kenegaraan pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin 16 Agustus 2021 Presiden mengatakan pandemi tidak boleh menghambat proses reformasi struktural perekonomian nasional. Hal ini diwujudkan melalui fokus kinerja pemerintah untuk menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja baru yang berkualitas serta mempercepat implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran lima sampai 5,5 persen. Target ini berubah dari kesepakatan pemerintah dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR sebelumnya yang sebesar 5,2 persen sampai 5,8 persen. Ia juga mengatakan inflasi akan tetap terjaga pada tingkat tiga persen. Hal ini menggambarkan kenaikan sisi permintaan, baik karena pemulihan ekonomi maupun perbaikan daya beli masyarakat.
Serba-Serbi Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Sementara itu, dikutip dari laman CNBC Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah tampil memuaskan pada awal pekan, Senin 23 Agustus 2021. Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup melesat 1,31% ke level 6.109,83 dan kembali menembus level psikologis di 6.100, tanpa adanya hambatan ke zona merah sepanjang perdagangan. Sentimen positif mendominasi pada perdagangan kemarin, setelah koreksi pekan lalu akibat kekhawatiran pengetatan likuiditas di Amerika Serikat (AS) dinilai berlebihan. Selain itu, Rupiah juga dilaporkan melaju mulus pada Senin 23 Agustus 2021, sepanjang perdagangan tidak pernah mencicipi zona merah. Artinya, dolar Amerika Serikat (AS) tanpa perlawanan sepanjang hari pertama pekan ini.
Untuk dapat bangkit dan menumbuhkan kembali laju perekonomian pemerintah pun berupaya dengan berbagai cara, termasuk menguatkan kerja sama negara ASEAN SEOM. Dilansir melalui Antara, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Djatmiko Bris Witjaksono mengungkapkan kerja sama antara ASEAN dan negara mitra ASEAN perlu ditingkatkan, terutama dalam mendukung implementasi prioritas ASEAN tahun 2021 dan mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Pertemuan tersebut pun diharap dapat memperkuat dan meningkatkan pemulihan ekonomi global.
Top Categories
Pada kategori Top Portal terlihat Antara dan Detik menjadi media pemberitaan daring yang paling banyak menerbitkan artikel terkait topik seputar perekonomian Indonesia. Pada kategori Top People terlihat nama Joko Widodo selaku Presiden RI menempati urutan teratas kategori ini, diikuti oleh beberapa nama menteri seperti Airlangga, Sandiaga, Luhut, dan Sri Mulyani. Sementara itu, pada kategori Top Organizations terlihat beberapa organisasi yang masuk dalam entitas yang berkaitan dengan kabar perekonomian Indonesia, seperti BPS, Bank Indonesia, dan BUMN.
Laju perekonomian Indonesia agaknya mengalami pertumbuhan yang cukup baik selama periode pantauan Media Monitoring Netray. Hal ini diamati melalui kacamata media pemberitaan daring yang memuat dan mengemas pemberitaan tersebut, mulai dari pertumbuhan perekonomian Indonesia yang berhasil tumbuh positif mencapai 7,07 persen pada triwulan II-2021. Hingga Rupiah yang dikabarkan melaju mulus pada Senin, 21 Agustus 2021 lalu. Kabar baik tersebut dipengaruhi oleh proses vaksinasi yang terus berjalan sehingga mobilitas masyarakat dapat meningkat. Meski di masa PPKM yang terus berlangsung pemerintah bahkan dikabarkan siap memasang target batas atas untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian secara maksimal pada tahun 2022 mendatang.
Demikian hasil analisis Netray, simak informasi terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/